5 kesalahan dalam kerja sama tim yang masih sering kamu lakukan penting untuk menyadarinya. Kerja sama tim adalah praktek umum dalam menyelesaikan tugas, proyek, atau bahkan permainan, baik di lingkungan pendidikan maupun pekerjaan. Tujuannya adalah untuk membagi beban kerja dan mendapatkan beragam perspektif untuk mencapai hasil yang optimal.
Kerja sama tim yang efektif bergantung pada komunikasi dan koordinasi yang baik. Dengan komunikasi yang terbuka dan koordinasi yang efisien, tim dapat mencapai tujuan mereka dengan sukses. Namun, jika kerja sama tim tidak terlaksana dengan baik, dapat menyebabkan masalah dan menghambat kemajuan.
Berikut adalah 5 kesalahan umum yang sering terjadi dalam kerja sama tim, menurut Chief Executive. Dengan memahami kesalahan-kesalahan tersebut, kita dapat menghindarinya di masa mendatang!
5 Kesalahan dalam Kerja Sama Tim yang Masih Sering Dilakukan
Berekspetasi Lebih pada Tujuan Abstrak
Dalam sebuah kerja sama tim, tentu kita ingin mendapatkan hasil semaksimal mungkin. Maka dari itu, terkadang tujuan dan visi secara inspiratif dan memotivasi dalam rangka mencapai hasil tersebut. Namun, perlu kamu ingat bahwa hal terpenting dari kerja sama tim bukanlah visi muluk-muluk, tetapi hasil yang memang mencakup pemikiran dan usaha tiap anggotanya. Sebab, jika terdapat perbedaan antara keinginan pribadi dan hasil yang ingin dicapai tim, maka tidak semua anggota tim bisa benar-benar berkomitmen untuk mendapatkan hasil tersebut.
Maka dari itu, pastikan bahwa hasil tim yang ingin dicapai merupakan keinginan dan kesepakatan bersama, sehingga semua anggota dapat berkomitmen dan mengerahkan kemampuannya dengan maksimal.
Tidak Mendelegasikan Peran dengan Baik
Tim yang baik bukan sekadar terdiri dari orang-orang hebat, namun juga pendelegasian peran yang sesuai dengan tiap anggota. Hasil penelitian pada Journal of Business Research tahun 2023 mengatakan, membagi peran berdasarkan kemampuan anggota adalah hal yang relevan untuk meningkatkan kinerja individu. Maka dari itu, saat melakukan kerja sama tim, kamu bisa usulkan untuk membagi peran sesuai dengan keahlian, agar komitmen dan kinerja tiap anggota lebih maksimal.
Terlalu Banyak Membuat Aturan
Mengantisipasi segala kemungkinan dengan membuat berbagai aturan mungkin adalah hal positif, namun jika terlalu banyak aturan yang ditetapkan, hal tersebut menjadi kurang efektif dan membuang-buang waktu. Daripada terlalu banyak membuat aturan, kamu bisa fokus pada aturan-aturan yang sekiranya mampu memberikan dampak pada performa tiap anggota, misalnya komunikasi, pengambilan keputusan, dan resolusi konflik.
Outcome Bias
Outcome bias merupakan suatu bias di mana ketika seseorang merasa hasil yang sukses. Mereka tidak mengevaluasi atau merefleksikan kesalahan maupun hal yang bisa memperbaiki di kemudian hari. Padahal, kesuksesan itu sementara, sedangkan evaluasi merupakan hal yang bisa dilakukan saat berhasil maupun tidak untuk menjadi lebih baik lagi. Maka dari itu, selalu adakan evaluasi kerja, baik saat pekerjaan sukses maupun kurang maksimal.
Terlalu Memaksakan Kehendak Pribadi
Meski kamu merasa idemu merupakan ide yang paling cemerlang sekalipun, kamu tetap tidak boleh memaksakan kehendak pada tim untuk harus memakai idemu. Sebab, kerja sama tim yang baik adalah bagaimana tiap anggota dapat bekerja secara sadar utuh. Selain itu, hadir penuh dalam proses mencapai hasil. Jadi, tidak ada anggota yang tidak mengetahui progres pada tim.
Ketika kamu memang ingin mengungkapkan suatu ide, jelaskan sebaik mungkin pada tim dan biarkan tiap anggota memberikan feedback. Dengan begitu, kamu menjadi tahu, apakah idemu ideal untuk dilakukan dalam kerja tim atau tidak.
Yuk, hindari 5 kesalahan dalam kerja sama tim demi hasil yang lebih maksimal!
