Italia telah menjadi salah satu destinasi paling populer di seluruh dunia, terkenal karena kekayaan seni dan arsitektur bersejarahnya yang memukau. Ini telah menarik banyak wisatawan asing yang datang untuk mengagumi keindahan negara ini. Namun, sayangnya, ada beberapa kebiasaan kurang sopan yang sering kali dilakukan oleh para turis saat mengunjungi Italia.
Jika Anda merencanakan perjalanan ke Italia, penting untuk menghindari tindakan yang bisa dianggap tidak menghormati budaya lokal, lingkungan, dan penduduk setempat. Berdasarkan laporan dari seorang penduduk asli bernama Federica Bocco seperti yang dilaporkan oleh Insider, berikut adalah beberapa kebiasaan menyebalkan yang sering kali dilakukan oleh para turis saat berkunjung ke Italia.
1. Tak menghormati hidangan lokal
Bocco mengaku sering melihat turis memasukkan salad dan kentang goreng ke dalam hidangan pasta tanpa memperhatikan estetika atau rasa hidangan aslinya.
“Dengan melakukan hal tersebut, atau bahkan dengan mengasinkan makanan sebelum Anda mencobanya, Anda tidak akan pernah tahu seperti apa [rasa] hidangan tersebut seharusnya,” ungkap dia.
Kebiasaan lainnya yang perlu dihindari termasuk memotong spageti atau memutar-mutarnya dengan sendok, bukan dengan garpu.
“Makanlah dengan sopan saat makan di restoran lokal,” sambungnya.
2. Menyewa kendaraan yang tak bisa dikendarai
Berkendara di kota yang tidak dikenal tentu bisa berbahaya, apalagi jika Anda menggunakan kendaraan yang tak bisa Anda kendalikan. Bocco kerap melihat skuter elektronik yang ditinggalkan di tengah jalan atau diparkir di tempat yang tak semestinya. Menurutnya, ini hal yang tak hanya menjengkelkan, namun juga berbahaya.
“Selain itu, ingatlah bahwa mengendarai skuter tidak sama dengan mengendarai skuter di Roma, yang bisa jadi pembayarannya tidak merata dan macet karena padatnya pengunjung,” kata dia.
3. Tidak menghormati lingkungan dan penduduk sekitar
Bocco meminta agar turis tidak membuang sampah sembarangan atau melempar botol di jalanan perumahan.
“Selain itu, tolong hentikan perusakan dan pengrusakan monumen-monumen bersejarah kami,” kata dia.
Meskipun Italia adalah tujuan wisata yang populer, Bocco menegaskan Italia juga merupakan rumah bagi banyak orang. Ia juga meminta agar turis menjaga volume suara saat keluar larut malam dan hormati lingkungan sekitar.
“Hindari juga mengungkit-ungkit stereotip Italia. Sangat bagus bahwa Anda menonton “The Godfather” tetapi itu bukan gambaran akurat dari semua orang di Italia. Dan, tidak, kita semua tidak terkait dengan mafia,” tegasnya.
4. Asal mengucapkan kata-kata dengan bahasa Italia
Bocco mengatakan bahasa Italia adalah bahasa yang sulit. Maka itu ia tak berharap banyak turis yang bisa berbicara menggunakan bahasanya. Namun, menurut dia, beberapa kata dasar bisa sangat berguna jika dipelajari dengan benar.
“Paling tidak, cobalah untuk mengucapkan grazie (terima kasih) dengan benar. Jangan abaikan huruf vokal terakhir. Bukan “gra-tzi”, melainkan “grah-tsi-eh”,” ujarnya.
5. Memesan hidangan “lokal”
Bocco menyarankan turis untuk tidak memesan garlic bread atau ayam parmesan saat mengunjungi Italia. Menurut dia, kedua menu tersebut bukanlah resep asli Italia.
“Saat Anda datang ke sini, cobalah resep lokal otentik kami alih-alih hanya terpaku pada resep yang bisa Anda dapatkan di tempat lain,” kata dia.
6. Kurang riset sebelum berkunjung ke tempat wisata
Bocco mengaku sering melihat postingan turis di media sosial yang diberi keterangan dengan info yang salah atau geotag di lokasi yang salah.
“Jangan lakukan ini. Hanya perlu beberapa menit untuk memastikan Anda tahu di mana Anda berada dan mempelajari sedikit tentangnya,” tuturnya.
Selain itu, gunakan kebijaksanaan Anda sebelum berpose untuk foto-foto lucu atau merekam tarian TikTok secara sembarangan di depan monumen dan tugu peringatan. Bocco menilai kelakuan tersebut sebagai hal yang tak sopan.
“Museum juga bukan tempat bermain dan Anda harus menghormati sejarah yang dimilikinya dan orang-orang di sana. Ambil swafoto dengan karya seni jika diizinkan, tetapi jangan sampai mengganggu pengunjung lain yang sedang menikmati pameran,” pungkasnya.