Jumat, 4 Juli 2025
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

7 Makanan Indonesia yang Tidak Disukai Turis

Siapa di antara kita yang menikmati hidangan khas Indonesia? Bagi sebagian besar warga Indonesia, makanan lokal selalu menjadi favorit karena kita sering menikmati hidangan Indonesia setiap hari. Hidangan khas Indonesia dikenal bukan hanya karena bumbu rempah yang kuat dan khas, tetapi juga karena penggunaan bahan dasar yang unik dan campuran bahan yang berbeda dari kuliner negara lain.

Ini adalah hal yang membuat masakan Indonesia selalu mengesankan, bahkan bagi para wisatawan asing. Tidak jarang, preferensi rasa wisatawan asing berbeda dengan orang lokal. Terkadang ada beberapa bahan makanan khas Indonesia yang disukai oleh penduduk setempat, tetapi kurang disukai oleh para wisatawan asing. Mari kita lihat bersama apa saja hidangan khas Indonesia yang mungkin kurang digemari oleh para turis asing!

1. Pete

Makanan khas Indonesia pertama yang disukai banyak warga lokal tapi tak disukai turis asing adalah pete. Hampir sebagian besar turis asing tidak suka menyantap pete. Pete termasuk jenis kacang-kacangan dan sayuran yang banyak digunakan pada berbagai masakan khas Indonesia, seperti sambal goreng kentang ati hingga tumis teri pete. Pete memiliki tampilan kehijauan dengan tekstur agak garing, rasa yang unik dan agak pahit, serta aroma yang cukup menyengat. Aroma menyengat dan rasa agak pahit yang dimiliki pete inilah yang membuatnya kerap dianggap tidak enak oleh para turis asing.

 

2. Jengkol

Selain pete, pastinya ada jengkol yang tak ketinggalan dalam daftar makanan khas Indonesia yang kurang disukai turis asing. Tak berbeda jauh dengan pete, jengkol memiliki aroma yang unik dan tak biasa sehingga jika dikonsumsi oleh orang turis asing, aromanya bisa tidak disukai. Padahal rasa dari jengkol terbilang agak hambar. Meski demikian, teksturnya cenderung empuk agak padat. Jengkol biasanya dimasak menjadi balado atau semur jengkol sehingga cocok disantap dengan nasi.

 

3. Ikan Asin

Ikan asin juga menjadi salah satu makanan khas Indonesia yang digemari masyarakat lokal tapi tidak disukai turis asing. Sesuai dengan namanya, ikan asin merupakan ikan yang diasinkan sebagai salah satu bentuk fermentasi sehingga bisa tahan lama. Ikan asin memiliki rasa asin yang kuat sehingga mungkin tidak sesuai dengan selera para turis asing yang lebih terbiasa dengan makanan yang berbeda. Ikan yang digunakan kebanyakan adalah ikan laut yang sudah dicuci bersih lalu diberi garam dan dikeringkan hingga kadar airnya berkurang. Untuk pengolahan memasaknya, ikan asin bisa digoreng langsung atau direndam air panas untuk mengurangi rasa asinnya.

 

4. Terasi

Selanjutnya, ada terasi yang pastinya juga masuk dalam daftar makanan khas Indonesia yang tidak disukai oleh turis asing. Terasi sebenarnya termasuk dalam bumbu masakan Indonesia karena sering digunakan sebagai tambahan bumbu sambal hingga bumbu dasar. Bagi para turis asing, terasi bisa memiliki rasa dan bau yang sangat intens. Turis asing yang tidak terbiasa dengan rasa yang kuat ini mungkin merasa tidak nyaman untuk menikmati makanan yang mengandung terasi. Terasi sendiri dibuat dari bahan dasar udang atau rebon yang difermentasikan dalam waktu lama sehingga aromanya terbilang cukup menyengat. Oleh karena itu, saat ditambahkan dalam masakan, kamu hanya diperbolehkan menggunakannya sedikit saja. Jika terlalu banyak, maka aroma dan rasanya bisa menjadi lebih dominan.

 

5. Jeroan

Masyarakat Indonesia sangat suka dengan jeroan. Kamu bisa menjumpai aneka kuliner dari jeroan seperti oseng kikil, paru goreng, sambal goreng ati ampela, gulai tambusu, sate usus, dan sebagainya. Sayangnya, turis asing tidak terlalu suka dengan jeroan. Hal ini dikarenakan jeroan tidak banyak digunakan dalam masakan Barat. Jadi, tak heran kalau turis asing tidak terlalu suka dengan jeroan karena merasa aneh dan tidak terbiasa. Selain itu, jeroan memiliki rasa yang berbeda dibandingkan dengan daging yang lebih umum. Para turis asing mungkin menganggap rasa jeroan terlalu kuat, amis, atau berstruktur aneh untuk selera mereka yang biasa dengan makanan yang lebih umum.

 

6. Ceker Ayam

Tidak hanya jeroan, ada juga ceker ayam yang tidak disukai oleh turis asing. Sama seperti jeroan, turis asing juga tidak terbiasa dengan ceker ayam. Para turis asing juga mungkin tidak nyaman dengan bentuk dan tekstur ceker, yang dapat terlihat aneh untuk mereka makan. Padahal ada banyak masakan khas Indonesia yang menggunakan bahan dasar ceker ayam. Sebut saja soto ceker, balado ceker, semur ceker, ceker mercon, seblak ceker, dan masih banyak lagi. Ceker ayam memiliki daging yang tidak banyak. Meski ada daging, dagingnya cenderung kenyal. Masyarakat Indonesia suka mengonsumsi ceker ayam karena mencari tekstur daging yang kenyal seperti yang ada pada ceker.

 

7. Petis

Buat yang belum tahu, petis adalah salah satu bumbu masakan khas Indonesia yang dibuat dengan bahan dasar olahan udang yang difermentasikan dalam waktu yang cukup lama. Tak berbeda jauh dari terasi, petis memiliki aroma dan rasa yang cukup menyengat. Para turis asing mungkin tidak terbiasa dengan rasa yang begitu kuat dan merasa aromanya terlalu tajam atau aneh. Beberapa orang Indonesia pun ada yang tidak menyukainya. Petis banyak digunakan dalam beragam kuliner asal Jawa Timur seperti tahu telur, kupat lontong, rujak cingur, dan masih banyak lagi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles