7 negara yang mengharuskan turis bawa banyak uang tunai ini bukan hanya Thailand. Jika berencana untuk berkunjung ke Thailand, terdapat beberapa syarat yang perlu terpenuhi agar tidak ditolak oleh petugas imigrasi setempat. Salah satu persyaratan yang pernah menjadi viral dan menuai keluhan dari banyak netizen. Yaitu aturan kewajiban membawa uang tunai minimal sebesar Rp6,5 juta per orang.
Menurut laporan CNN Indonesia, persyaratan membawa uang tunai minimal Rp6,5 juta per orang ini sesuai dengan ketentuan Imigrasi Thailand. Ketentuan tersebut menyatakan bahwa Warga Negara Asing (WNA) yang melakukan kunjungan singkat tanpa visa ke Thailand. Turis harus dapat menunjukkan bukti kemampuan finansial atau tunjangan hidup selama berada di Thailand.
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Bangkok menjelaskan syarat uang tunai secara rinci melalui akun media sosial Instagram @indonesiainbangkok. Minister Counsellor/Koordinator Fungsi Protokol dan Konsuler KBRI Bangkok, Ibu Dewi Lestari, dalam video unggahannya pada 23 Februari 2024, menyarankan wisatawan asal Indonesia membawa uang tunai sekitar THB15.000 hingga THB20.000 per orang, setara dengan Rp6,5 juta hingga Rp8,7 juta.
Selain uang tunai, WNA juga diwajibkan memiliki paspor dengan masa berlaku minimal enam bulan, tiket pulang atau tiket lanjutan ke negara tujuan lain, serta bukti pemesanan akomodasi atau hotel selama berada di Thailand. Penting untuk kamu ingat bahwa petugas imigrasi Thailand memiliki wewenang penuh untuk memberi izin atau menolak WNA yang masuk ke negara tersebut, sesuai dengan Immigration Act B.E. 2522 (1979).
Selain Thailand, beberapa negara lain juga menerapkan persyaratan serupa terkait membawa uang tunai. Berikut adalah tujuh negara yang mengharuskan turis membawa sejumlah uang tunai untuk kunjungan mereka.
7 Negara yang Mengharuskan Turis Bawa Banyak Uang Tunai
1. Indonesia

Indonesia terkenal dengan keindahan pulau-pulau yang menakjubkan hingga ramahnya para penduduk setempat. Meskipun kartu kredit atau kartu pembayaran digital sudah populer dan mayoritas orang mempunyai, ada beberapa tempat yang belum menerima kartu kredit dan kartu pembayaran digital lainnya. Belum lagi banyak pulau-pulau di Indonesia yang belum memiliki koneksi internet yang stabil dan hanya bergantung pada generator agar mendapatkan listrik. Untuk itu, membawa uang tunai ke tempat-tempat wisata, naik transportasi umum, makanan atau minuman pinggiran jalan, toilet umum, hingga warung atau restoran kecil masih sangat diperlukan.
2. Jepang

Berdasarkan laman Travelex, Jepang menjadi salah satu tujuan liburan yang populer dengan makanan sushi, bunga Sakura, dan olahraga sumo. Meskipun begitu, negara ini masih menggunakan uang tunai dan menerima pembayaran dengan kartu bank atau kartu pembayaran lainnya secara terbatas. Tidak semua kartu asing diterima ATM Jepang. Kalaupun ingin menarik uang dari ATM Jepang, kamu akan kena sedikit biaya. Bahkan ada beberapa ATM yang tutup pada malam hari di sana. Untuk itu, Beauties harus mempunyai uang tunai Yen Jepang yang cukup untuk bisa masuk ke objek wisata hingga restoran kecil.
3. Meksiko

Banyak restoran dan toko lokal hanya bisa menerima pembayaran uang tunai Peso Meksiko. Dengan Peso Meksiko, kamu bisa mencicipi jajanan pinggir jalan, membeli cinderamata, atau menikmati minuman di kedai minuman lokal. Menurut laman TD Stories, banyak turis yang memberikan uang tip dengan uang tunai kepada pelayan, bartender, serta sopir. Untuk itu, Beauties harus menukarkan uang Peso Meksiko di bank sebelum berangkat. Namun, untuk jaga-jaga Beauties juga bisa membawa uang dolar AS karena mata uang ini juga diterima di Meksiko.
4. Jerman

Jerman juga termasuk negara yang lebih berbasis dengan uang tunai Euro dibandingkan negara-negara Eropa lainnya. Akan ada banyak tanda penerimaan uang tunai di toko kecil dan apabila kamu tetap menggunakan kartu pembayaran maka akan terkena biaya tambahan 5%. Sebaiknya kamu menukar uang Euro sebelum bepergian lantaran jika Beauties baru menukarkan Euro saat tiba di Jerman maka akan ada biaya komisi yang lebih tinggi.
5. Afrika Selatan

Untuk menikmati liburan ke Afrika Selatan dengan alam dan safarinya yang memukau, kamu harus membawa uang tunai Rand Afrika Selatan yang banyak. Pasalnya, lebih dari separuh transaksi harus dibayar tunai meskipun opsi pembayaran digital semakin marak. Memang negara ini mengalami peningkatan pesat dalam infrastruktur yang mendukung pembayaran elektronik, namun untuk pembelian kebutuhan sehari-hari masih secara tunai. Di sisi lain, alasan utama Afrika Selatan masih mengusung pembayaran tunai ialah 33% masyarakat setempat takut menjadi korban penipuan saat menggunakan ATM ataupun mobile banking, berdasarkan survei Boston Consulting Group.
6. Vietnam

Ketika kamu berkunjung ke Vietnam, ada beberapa penyedia layanan yang tidak menerima pembayaran non-tunai. Kecil kemungkinan toko kecil, pasar, hingga jajanan kaki lima memiliki fasilitas pembayaran elektronik. Untuk melakukan perjalanan dengan sepeda motor khas Vietnam maupun membeli bensin di pom bensin, Beauties hanya bisa membayar dengan uang tunai Dong Vietnam saja. Sama halnya dengan masuk museum atau galeri yang hanya menerima uang tunai.
7. Kamboja

Kamboja terkenal akan kuil, pulau-pulau, serta kehidupan malam yang ramai. Sama dengan Indonesia, Thailand, dan Vietnam, mayoritas penduduk Kamboja membayar dengan uang tunai Riel Kamboja. Sebagian besar bisnis juga melakukan transaksi uang tunai. Tidak hanya mata uang Riel Kamboja saja yang mereka terima, USD termasuk mata uang kedua yang tidak resmi di Kamboja. Jadi, USD bisa diterima di banyak tempat. Pembayaran tunai juga berlaku ketika masuk ke dalam kui-kuil Angkor Wat yang terkenal.
Itulah 7 negara yang mengharuskan turis membawa banyak uang tunai saat mengunjunginya. Jangan sampai terlewat ya!