Di Indonesia, banyak hidangan yang menggunakan santan sebagai bahan utama dalam proses memasak. Mulai dari hidangan seperti opor ayam, gulai, hingga rendang, santan seringkali menjadi komponen penting yang menghadirkan cita rasa gurih dan lezat, yang menjadi daya tarik bagi banyak orang.
Meskipun hidangan dengan santan dikenal karena cita rasanya yang khas dan menggugah selera, namun seringkali santan juga dihindari oleh beberapa individu dengan alasan kesehatan. Konsumsi hidangan dengan santan sering dikaitkan dengan potensi masalah kesehatan, seperti peningkatan kadar kolesterol dan risiko obesitas. Bagaimana seharusnya menghadapi situasi ini? Apakah ada batasan yang aman untuk mengonsumsi hidangan bersantan setiap hari demi menjaga kesehatan?
Sebenarnya, tidak ada aturan baku yang berlaku untuk konsumsi santan dalam tubuh. Ini berarti tidak ada batasan pasti berapa banyak hidangan bersantan yang aman dikonsumsi setiap harinya. Namun, American Heart Association merekomendasikan bahwa lemak jenuh sebaiknya tidak melebihi sekitar 6 persen dari total asupan lemak harian. Mengingat santan mengandung lebih dari 51 gram lemak jenuh, maka sebaiknya konsumsi santan dalam hidangan sebaiknya dibatasi.
Namun, perlu diingat bahwa kebutuhan lemak setiap individu berbeda-beda, bergantung pada jumlah total kalori yang dibutuhkan oleh tubuh mereka. Jadi, takaran konsumsi santan sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan kalori harian masing-masing individu.
Kandungan Gizi dan Dampak Mengonsumsi Santan
Sama seperti jenis makanan lain, santan juga memiliki kandungan zat gizi yang dibutuhkan tubuh. Hanya saja, salah satu kandungan yang cukup dominan dalam santan adalah kalori. Santan merupakan jenis makanan yang tinggi akan kandungan kalori yang berasal dari lemak.
Namun jangan khawatir, santan juga memiliki kandungan gizi lain yang bermanfaat untuk tubuh. Dalam setiap takaran cangkir atau setara 240 gram santan, terkandung 554 kalori energi, ada juga lemak sebanyak 57 gram, dan protein 5 gram. Santan juga mengandung sekitar 13 gram karbohidrat dan serat sebanyak 5 gram.
Sebenarnya jika dikonsumsi sesuai takaran, santan bisa menjadi jenis asupan yang bisa memberi manfaat untuk tubuh. Sebab, santan juga disebut memiliki kandungan beberapa mineral yang penting bagi tubuh. Namun, ada kondisi kesehatan tertentu yang tidak dianjurkan untuk terlalu sering dan berlebihan dalam mengonsumsi makanan bersantan.
Orang yang mengidap penyakit maag atau gangguan lambung dan pencernaan sama sekali tidak dianjurkan untuk berlebihan mengonsumsi santan. Pasalnya, kandungan lemak yang banyak pada santan membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna di dalam lambung. Hal itu akan merangsang sel-sel lambung memproduksi lebih banyak asam. Nah, hal itu yang kemudian akan memperburuk gejala mag dan membuat gangguan ini semakin buruk.
Oleh karena itu, bagi pengidap gangguan mag sebaiknya hindari berlebihan dalam mengonsumsi makanan bersantan. Ada juga yang menyebut bahwa berlebihan dalam mengonsumsi santan pun dapat meningkatkan tekanan darah, hingga memicu terjadinya hipertensi serta naiknya kadar kolesterol jahat dalam darah.