Sebagian besar traveler memilih penerbangan sebagai sarana transportasi untuk mencapai tujuan jarak jauh. Meski begitu, biaya tiket pesawat yang seringkali tinggi menjadi pertimbangan bagi sebagian dari mereka. Seiring dengan itu, muncul praktik “skiplagging” atau “hidden city ticketing” sebagai alternatif perjalanan yang lebih hemat biaya.
Prinsip Skiplagging
Skiplagging adalah praktik memesan tiket penerbangan ke tujuan akhir dengan tujuan transit di tengah perjalanan. Sebagai contoh, seseorang yang ingin terbang dari Jakarta ke Yogyakarta mungkin akan memesan tiket dari Jakarta ke Surabaya dengan transit di Yogyakarta karena tiket ini biasanya lebih terjangkau. Skiplagging semakin populer berkat situs web pemesanan penerbangan seperti Skiplagged.com, yang memfasilitasi jenis perjalanan ini. Situs ini memungkinkan pelancong mencari penawaran berdasarkan bandara dan tujuan pilihan mereka.
Kendala dan Resiko Skiplagging
Maskapai penerbangan memiliki aturan yang membuat skiplagging sulit untuk dijalankan. Biasanya, maskapai penerbangan akan membatalkan penerbangan kembali penumpang jika mereka tidak menyelesaikan seluruh perjalanan sesuai rencana, sehingga pelancong harus membeli tiket sekali jalan. Beberapa maskapai penerbangan telah mengambil tindakan untuk mengatasi skiplagging dengan mengenali dan memantau potensi pemesanan seperti ini. Mereka juga bisa menghilangkan loyalitas mil dan status elit pengguna, atau bahkan melarang pelancong terbang menggunakan maskapai tersebut jika mereka ketahuan melakukan skiplagging.
Isu Harga Tiket
Harga tiket pesawat yang tinggi sering kali mendorong pelancong untuk mencari cara untuk menghemat biaya perjalanan mereka. Para pendukung skiplagging berpendapat bahwa skiplagging adalah hasil dari kebijakan harga tiket yang terlalu tinggi yang diterapkan oleh maskapai penerbangan. Sementara maskapai penerbangan berusaha mengurangi praktik skiplagging yang mereka anggap merugikan, diskusi tentang harga tiket pesawat yang wajar juga menjadi bagian penting dalam isu ini.