Mengenal ‘Perjalanan Hijau’ salah satu tren liburan sambil bantu menjaga lingkungan. Ketika kesadaran akan dampak tindakan terhadap lingkungan semakin meningkat, banyak orang yang mencari cara untuk mengurangi jejak karbon mereka. Pendekatan ini menjadi semakin penting tidak hanya dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga dalam konteks liburan.
Beruntungnya, ada cara untuk melakukan perjalanan yang lebih berkelanjutan dan mengurangi dampak negatif pariwisata terhadap lingkungan. Semua ini termasuk dalam gerakan gaya hidup yang berkembang yang terkenal sebagai perjalanan hijau.
Mengenal ‘Perjalanan Hijau’
Pengertian Perjalanan Hijau
“Perjalanan hijau adalah perjalanan dengan cara yang lebih berkelanjutan daripada perjalanan konvensional,” kata Anna Dacam. Dacam merupakan seorang manajer program lingkungan di Sustainable Hospitality Alliance. “Ini tentang meminimalkan dampak negatif pada lingkungan alam sebanyak mungkin.”
Anna mencatat bahwa mengambil pendekatan hijau untuk bepergian mungkin memerlukan pembatasan jejak karbon, jumlah air yang digunakan, limbah yang dihasilkan, atau dampak apa pun terhadap spesies dan ekosistem lokal.
“Yang terbaik adalah perjalanan hijau lebih dari sekadar meminimalkan bahaya dan secara aktif berkontribusi pada kemakmuran manusia dan planet,” kata Anna, sebagaimana dilansir dari Huffpost.
“Perjalanan dapat berdampak negatif terhadap komunitas lokal di destinasi dengan menaikkan biaya hidup, mempromosikan komodifikasi budaya, atau menyebabkan kemacetan di tempat-tempat populer,” kata Kaitlyn Brajcich, manajer senior komunikasi dan pelatihan di Sustainable Travel International.
“Perjalanan hijau bertujuan untuk meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif dengan meningkatkan peluang karier, mempromosikan pemerataan manfaat pariwisata, meningkatkan kualitas hidup lokal, memastikan interaksi yang saling menghormati, dan merayakan budaya lokal,” lanjutnya.
Kepopuleran Perjalanan Hijau
Peningkatan fokus pada banyak aspek lingkungan dapat mempengaruhi perjalanan. Sulit untuk mengabaikan krisis perubahan iklim dan hilangnya keanekaragaman hayati. Kesadaran publik tentang dampak manusia terhadap alam telah meningkat secara substansial dalam beberapa tahun terakhir seperti halnya pertimbangan keberlanjutan. Inilah mengapa perjalanan hijau telah menjadi lebih populer dalam beberapa tahun terakhir dan akan terus menjadi terkenal.
Merujuk pada laporan tahun 2023 dari Booking.com, sekitar 76 persen wisatawan mengatakan ingin melakukan perjalanan yang lebih berkelanjutan selama satu tahun ke depan. Selain itu, ada juga peningkatan besar dalam persentase wisatawan yang mengambil langkah-langkah berkelanjutan saat berlibur, seperti mematikan AC saat mereka tidak berada di akomodasi, menggunakan kembali handuk yang sama, dan membawa botol air isi ulang sendiri.
Jika kamu ingin mencoba melakukan perjalanan hijau, hal pertama yang perlu kamu lakukan adalah mengetahui alasan mengapa kamu ingin melakukannya. Alasan ini akan membuat kamu semakin meneliti dan membuat keputusan penting yang akan berdampak positif terhadap lingkungan.
Mulailah berkomitmen untuk membuat perencanaan ke depan. Sehingga kamu dapat mencari pilihan penginapan ramah lingkungan, transit, makanan, dan lainnya. Serta pilih salah satu yang akan meminimalkan dampak negatif. Pilih aktivitas dengan jejak karbon minimal, seperti hiking, bersepeda, atau kayak.