5 kebiasaan Albert Einstein yang tak terduga ini tidak banyak orang yang tahu. Albert Einstein, ilmuwan terkenal dunia, berhasil merevolusi pemahaman tentang energi, massa, ruang, dan gravitasi. Kontribusinya dalam merumuskan berbagai teori membawa Einstein meraih Nobel Fisika pada tahun 1921, menjadikannya figur yang tidak hanya terkenal sebagai ilmuwan terkemuka, tetapi juga sebagai salah satu orang paling cerdas di dunia.
Banyak orang penasaran dengan kebiasaan-kebiasaan sehari-hari Einstein yang mungkin berkontribusi pada prestasinya tersebut. Kebiasaan sehari-hari terbukti memiliki dampak besar pada kinerja otak manusia. Jadi, apa saja kebiasaan sehari-hari yang Albert Einstein lakukan?
5 Kebiasaan Albert Einstein yang Tak Terduga
1. Tidur 10 jam
Para ilmuwan terkenal sebagai salah satu profesi yang punya jam tidur sedikit. Mereka lebih memilih berjibaku di dalam laboratorium atau ruang kerja untuk mencari solusi atas suatu permasalahan. Namun, itu semua tak berlaku buat Einstein. Pasalnya, dia mengaku tidur selama 10 jam per hari, lebih banyak 2 jam dari rata-rata manusia pada umumnya. Waktu tersebut belum termasuk kegemarannya tidur siang selama beberapa jam.
Waktu tidur lebih lama memang berdampak baik bagi kesehatan manusia. Kepada BBC, ahli syaraf di Universitas Ottawa, Stuart Fogel, menjelaskan tidur tanpa mimpi berperan besar pada peningkatan memori dan pembelajaran seseorang. Jika mengalami kondisi demikian, maka seseorang cenderung punya kecerdasan lebih besar di pemecahan masalah baru, penggunaan logika, dan identifikasi pola masalah. Dan, semua itu berada di otak Einstein.
Kendati demikian, bukan berarti kamu terus tidur agar bisa seperti Einstein. Waktu tidur lama harus juga disertai produktivitas saat melek.
2. Berjalan kaki setiap hari
Einstein punya kebiasaan jalan kaki 45 menit selama 3 kali dalam sehari. Dalam riset, kebiasaan tersebut bukan hanya terbukti meningkatkan kebugaran, tetapi juga daya ingat, kreativitas, dan pemecahan masalah. Proses berjalan, menggerakkan kaki kanan dan kiri secara bergantian, melatih keseimbangan otak. Pada titik ini, kerja otak jadi lebih berimbang, sehingga bagian-bagian otak bisa bekerja lebih optimal. Ketika terjadi orang biasa punya pemikiran lebih cemerlang.
3. Makan spaghetti
Einstein diketahui penggemar makanan Italia, spaghetti. Namun, apakah spaghetti terbukti meningkatkan kecerdasan? Sayangnya, tidak. Otak adalah organ paling rakus karena mengkonsumsi 20% energi tubuh. Namun, konsumsi itu bukan didapat dari karbohidrat, seperti spaghetti. Kelebihan karbohidrat malah berbahaya bagi tubuh. Alih-alih cerdas, otak malah jadi lebih mudah mengantuk. Energi tubuh pun jadi lebih cepat habis.
4. Merokok
Einstein adalah perokok cerutu akut. Saking akutnya dia pernah memungut sisa-sisa tembakau untuk dimasukkan kembali ke cerutu. Lagi-lagi, merokok tidak membuat seseorang pintar. Alih-alih berdampak cerdas, seseorang malah bisa tewas. Semua riset ilmiah menyebut menghisap rokok tidak baik. Semua organ tubuh bisa melemah. BBC menyebut dalam kasus Einstein merokok memang tak membuatnya pintar, tetapi memang dia sudah pintar dari awalnya. Jadi tak ada korelasi antara kecerdasan Einstein dan hobi merokok.
5. Tidak pernah pakai kaus kaki
Gaya berpakaian Einstein cenderung berubah. Namun, satu hal yang pasti yaitu penolakannya terhadap kaus kaki. Seumur hidup dia tak pernah pakai kaus kaki. Pasalnya, jempol kakinya selalu melubangi kaus kaki hingga bolong. Alhasil, dia pun ogah pakai kaus kaki lagi karena terus merugi. Meski begitu, tidak ada korelasi keengganan pakai kaus kaki dengan kecerdasan. Ini semua hanya mode berpakaian Einstein.
Jadi, itulah 5 kebiasaan sehari-hari Albert Einstein. Seperti pepatah, kebiasaan baik perlu ditiru dan kebiasaan buruk harus kamu tinggalkan.