Umar Al Faruqi berasal dari Bandung, Jawa Barat, dan bekerja sebagai instruktur produktivitas selain menulis, melatih, membuat konten, dan podcaster. Coach produktivitas sendiri adalah “guru” yang dapat membantu membuat kebiasaan baru, mengelola waktu sehingga Anda lebih fokus, dan suka tidak menunda untuk mencapai tujuan hidup Anda dalam hal produktivitas.
Mengapa belajar produktivitas begitu penting sehingga membutuhkan coach? Kemampuan ini sangat penting untuk menyelesaikan tugas lebih cepat dan lebih mudah.
“Pentingnya adalah dengan produktivitas adalah kita bisa menyelesaikan yang orang lain mungkin butuh 10 jam kita butuh lima jam saja, bisa menyelesaikan tugas dengan cepat, efisien dengan begitu bisa kasih lebih banyak value. Misal ketika bekerja di perusahaan, bos kita akan lihat kita bisa bekerja benar-benar produktif bukan sibuk doang. Buat entrepreneur, dengan produktif ya cuan lebih banyak,” katanya
Pria yang lulus dari ITB jurusan Teknik Elektro tersebut menceritakan bagaimana dia memulai karirnya sebagai pelatih produktivitas. Ini bermula dari kesibukannya sendiri saat kuliah. Umar terlibat dalam banyak organisasi di kampus, mulai dari belajar, mengerjakan tugas, menjadi asisten dosen dan laboratorium, dan berpartisipasi dalam berbagai organisasi. Selain itu, ia bekerja sebagai guru les dan memiliki bisnis sendiri.
Setelah itu, pendiri Akademi Produktif ini belajar bagaimana membagi waktu dan fokus. Setelah itu, dia mulai berbagi nasihat produktivitasnya kepada teman dan media sosial. Setelah itu, Umar berani mengambil sertifikasi dan menjadi pelatih untuk membantu orang lain.
Umar berkata, “Jadi aku ambil sertifikasi sebagai life coach karena rumah besarnya itu life coaching, termasuk dengan pelatihan NLP, mentoring, membangun coaching bisnis, dan akhirnya mengambil spesifikasi atau niche productivity coaching yang menggabungkan ilmu produktivitas dan coaching.”
Siapa yang sering membutuhkan coach productivity? Umar mengatakan bahwa kliennya sangat beragam, termasuk karyawan, mahasiswa, pebisnis, dan pembuat konten. Namun, kebanyakan orang yang butuh sesi atau kelas khusus adalah freelancer yang bekerja untuk diri sendiri.