Selasa, 1 Juli 2025
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Arizona State University Tawarkan “Psychology of Taylor Swift”

Arizona State University tawarkan mata kuliah “Psychology of Taylor Swift” yang menjadi perhatian publik. Taylor Swift, musisi berbakat asal Amerika, tak perlu meragukan lagi kepopulerannya. Karya-karyanya selalu berhasil mencuri perhatian penggemar dan masyarakat luas.

Beberapa waktu lalu, Taylor merilis album terbarunya, “The Tortured Poets Department,” dengan 16 lagu pada hari Jumat (19/04). Namun, tak berhenti di situ, beberapa jam kemudian, ia kembali mengejutkan penggemar dengan perilisan album bagian kedua berjudul “The Tortured Poets Department: The Anthology” dengan tambahan 15 lagu. Dedikasinya yang luar biasa, bukan?

Kepopuleran Taylor Swift tidak hanya mencuri perhatian penggemar, tetapi juga menarik perhatian para akademisi, terutama dalam disiplin ilmu psikologi sosial. Bahkan, Arizona State University membuat mata kuliah khusus yang diberi judul “Psychology of Taylor Swift.”

Apa yang membuat Taylor begitu menarik untuk menjadi subjek pembelajaran psikologi sosial? Simak ulasan selengkapnya di bawah ini!

Arizona State University Tawarkan “Psychology of Taylor Swift”

Alasan Mengapa Taylor Swift Menjadi Subjek pada Psikologi Sosial

Melansir dari Forbes, terdapat dua alasan mengapa Taylor Swift layak menjadi subjek dalam kajian psikologi sosial. Pertama, figur publik menjadi salah satu agen perubahan sosial yang berdampak besar. Dengan kekuatan yang dimiliki Taylor sebagai seorang figur publik, ia dapat mempengaruhi, meningkatkan kesadaran, dan mendorong aksi publik melalui karya, aktivitas, maupun minat pribadinya. Selain itu, melalui ketenaran, karisma, dan kredibilitasnya, Taylor mampu menarik perhatian, emosi, maupun mempersuasi audiens untuk melakukan hal tertentu.

Hal ini terbukti oleh suatu riset pada jurnal Systemic Review, yang menemukan hasil bahwa selebriti berpengaruh pada pengetahuan dan perilaku kesehatan masyarakat, seperti skrining kanker, vaksinasi, perilaku merokok, hingga pencegahan bunuh diri.

Kedua, budaya pop kini kerap kali menjadi kiblat dalam identitas sosial. Budaya pop dapat membentuk bagaimana kita ingin dipandang dan tergabung dalam suatu kelompok, yaitu melalui musik, cerita, dan gambar. Sebagai contoh, penggemar Taylor Swift yang biasa disebut Swiftie merupakan penggemar yang dikenal loyal, siap membela Taylor dari kritik, haters, dan selalu bersemarak dalam menyambut karya-karyanya.

Taylor Swift Menjadi Mata Kuliah di Arizona State University

Arizona State University Tawarkan "Psychology of Taylor Swift"

Melansir dari Billboard, Arizona State University akan mengadakan mata kuliah baru yang bernama Psychology of Taylor Swift — Advanced Topics of Social Psychology. Mata kuliah ini akan diampu oleh mahasiswa doktor, Alexandra Wormley.

Berdasarkan keterangan Wormley, pembahasan mata kuliah ini berdasar pada berbagai fenomena dari Taylor Swift, seperti gosip, hubungan asmara, dan pembalasan. Wormley juga akan mengaitkan album-album Taylor dengan teori psikologi, seperti contohnya pada album Reputation.

Album Reputation rilis pada tahun 2017 sebagai “balas dendam” Taylor terhadap konfliknya dengan Kim Kardashian dan Kanye West. Menurut Wormley, motif dan bagaimana seseorang dapat melakukan balas dendam ini dapat mengkaji melalui pendekatan psikologi sosial.

Bagaimana menurutmu? Tertarik mempelajari mata kuliah ini?

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles