Senin, 18 Agustus 2025
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Mengenal Tertiary Education dalam Meraih Pendidikan Tinggi

Mengenal tertiary education dalam meraih pendidikan tinggi ternayat tidak banyak orang yang mengetahuinya. Mahasiswa ramai-ramai menyuarakan protes di media sosial karena lonjakan drastis dalam Uang Kuliah Tunggal (UKT) per semester. Beberapa universitas juga memperluas kelompok UKT dengan rentang nilai yang cukup tinggi, mulai dari Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta untuk UKT 1 & UKT 2, yang menjadi standar minimum bagi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) berdasarkan aturan Permendikbudristek Nomor 2 tahun 2024 tentang Standar Satuan Biaya Operasional Pendidikan Tinggi di PTN Kemendikbudristek. Namun, lonjakan UKT tahun ini mencapai puncaknya, bahkan mencapai Rp100 juta tergantung pada jurusan dan universitasnya.

Tjitjik Sri Tjahjandarie, Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek, memberikan penjelasan lebih lanjut tentang masalah ini. Dalam sebuah wawancara dengan CNN Indonesia pada tanggal 16 Mei di Kantor Kemendikbud, Tjitjik menyatakan, “Dari sisi lain, kita bisa melihat bahwa pendidikan tinggi ini adalah tertiary education. Jadi bukan wajib belajar. Artinya tidak seluruh lulusan SLTA, SMK itu wajib masuk perguruan tinggi. Ini sifatnya adalah pilihan”.

Meskipun Indonesia menerapkan wajib belajar selama 12 tahun, pendanaan pemerintah untuk pendidikan “difokuskan, diprioritaskan, untuk pembiayaan wajib belajar”. Meskipun demikian, pemerintah masih memberikan Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN), namun dengan jumlah yang belum mencukupi Biaya Kuliah Tunggal (BKT), sehingga oleh mahasiswa tanggung melalui UKT.

Mengenal Tertiary Education dalam Meraih Pendidikan Tinggi

Apa Itu Tertiary Education?

The back of the graduates are walking to attend the graduation ceremony at the university,Concept of Successful Education in Hight School,Congratulated Degree

Berdasarkan World Bank, tertiary education mengacu pada pendidikan formal pascasekolah menengah, termasuk universitas negeri dan swasta, perguruan tinggi, lembaga pelatihan teknis, dan sekolah kejuruan.

Seseorang yang melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi merasakan manfaat yang tak dirasakan mereka yang tidak. Associate Professor dari University of Virginia dan psikolog klinis, Tim Davis, mengatakan kepada CNBC Make It bahwa kuliah memberikan peluang luar biasa, “College provides just an unbelievable opportunity”. Memang apa saja sih manfaatnya?

 

Manfaat Kuliah untuk Individu

Mengenal Tertiary Education dalam Meraih Pendidikan Tinggi

Kuliah atau tidak memang jadi hak setiap individu. Ada segelintir contoh orang yang tidak kuliah, tapi tetap bisa berpenghasilan. Di sisi lain, tetap ada manfaat bagi seseorang yang berpendidikan tinggi.

Tim Davis menjabarkan manfaat menempuh pendidikan tinggi bagi individu. Pertama, walaupun keputusan melanjutkan ke universitas bergantung pada karier yang ingin ditempuh, memiliki gelar sarjana memberikan seseorang fleksibilitas dan ketahanan saat hadapi kesulitan tak terduga dalam karier.

Manfaat selanjutnya adalah keberlanjutan karier. Erika Katz, seorang ahli parenting, mengungkapkan ilmu dan pengalaman yang didapat saat kuliah memungkinkan seseorang lebih unggul dalam jangka panjang. Sebab kuliah tidak hanya dilakukan untuk mendapat gelar semata, tapi juga soft value yang didapat dari pengalaman selama kuliah.

Sebuah studi tahun 2016 bertajuk Mental health of college students and their non-college-attending peers: results from a large French cross-sectional survey juga menemukan gangguan kesehatan mental lebih tinggi dialami anak muda yang tidak menempuh pendidikan S1, sekolah, atau pelatihan serta tidak bekerja.

 

Manfaat Orang Berpendidikan Tinggi untuk Masyarakat

Ilustrasi Perempuan Sukses/ Foto: Pexels/ Christina Morillo

Pendidikan tinggi tidak hanya bermanfaat bagi individu tersebut, tapi juga berpengaruh terhadap kemajuan kualitas hidup sebuah masyarakat. Mengutip situs World Bank, pendidikan tinggi berperan penting dalam mendorong pertumbuhan, mengurangi kemiskinan, dan meningkatkan kesejahteraan bersama. Bagaimanapun, sumber daya manusia yang ahli jadi syarat untuk inovasi dan pertumbuhan.

Orang berpendidikan tinggi dapat dipekerjakan untuk posisi yang sesuai dengan keahliannya dan produktif. Dengan demikian, memungkinkan perolehan upah lebih tinggi dan tidak mudah terguncang oleh gejolak ekonomi. Masyarakat dengan pendidikan tinggi juga mendorong peningkatan kesadaran lingkungan, melakukan kebiasaan lebih sehat, dan tingkat partisipasi masyarakat yang lebih tinggi.

Seiring dengan pesatnya perkembangan kebutuhan sosial dan ekonomi global, tuntutan tenaga kerja berpendidikan lebih baik, lebih terampil, dan mudah beradaptasi akan semakin besar. Di sinilah, orang melalui tertiary education lebih unggul dibandingkan yang tidak.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles