Kamis, 3 Juli 2025
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Mengenal Desa Adat Nias Bawomataluo, Desa Tertua di Indonesia

Desa Adat Bawomataluo adalah sebuah permukiman purba yang terletak di Kecamatan Fanayama, Kabupaten Nias Selatan, Provinsi Sumatera Utara. Jaraknya sekitar 30 Km dari Bandara Binaka Gunung Sitoli. Desa ini memegang nilai yang sangat berharga dan memiliki relevansi universal. Ini terlihat melalui kelestarian budaya, lingkungan alam, dan tatanan sosialnya yang masih utuh dan terjaga dengan baik.

Dengan ketinggian sekitar 270 meter di atas permukaan laut, Desa Bawomataluo terletak di atas bukit yang aman dari risiko gelombang tsunami, bahkan yang setinggi 4 meter. Akses masuk ke desa melibatkan perjalanan melalui empat anak tangga di teras pertama dan 70 anak tangga di teras kedua. Setiap rumah di desa ini saling berhadapan dengan jarak sekitar empat meter, sementara di pusat desa terdapat halaman ritual yang dibangun dari susunan batu.

Pentingnya Desa Bawomataluo semakin dikenal setelah tradisi Lompat Batu atau Hambo Batu/Fahombo diabadikan dalam desain uang kertas Rp 1.000 pada tahun 1990-an. Tradisi Lompat Batu ini berasal dari praktik masyarakat Nias pada masa lampau, di mana setiap desa membangun pagar batu atau bambu setinggi dua meter untuk melindungi wilayahnya. Lompat Batu pada dasarnya adalah latihan yang tumbuh dari kebiasaan ini.

Seiring waktu, setelah perang antar-desa tidak terjadi, tradisi Lompat Batu kemudian mengalami perbuhan menjadi simbol kedewasaan bagi seorang laki-laki. Tidak akan dikatakan dewasa dan diizinkan menikah sebelum mampu melewati batu setinggi dua meter ini. Lompat Batu diajarkan pada seorang anak laki-laki sejak kecil, tapi tidak semua mampu melakukannya.

Selain itu, Desa Bawomataluo juga memiliki satu lagi tradisi tiak bisa, yaitu Tari Perang yang disebut Tari Fataele. Kesenian ini tidak bisa terpisahkan dengan tradisi Lompat Batu. Dipimpin oleh seorang panglima, gerakan tari ini sangat dinamis menggambarkan formasi dan pergerakan tangkas dari kesatria di arena perang. Teriakan garang sesekali juga disuarakan penari.

Situs Purba dari Zaman Megalitikum

Nama Bawomataluo dalam bahasa setempat berarti Bukit Matahari. Desa Adat Bawomataluo merupakan salah satu perkampungan tradisional yang tertua di Indonesia. Menjadi bagian dari tradisi Megalitikum ribuan tahun lalu. Beberapa situs era Megalitikum masih dapat dilihat hingga sekarang, terbagi menjadi dua jenis berdasarkan posisi, yaitu daro-daro dan naitaro.

desa adat bowomataluo

Daro-daro berupa batu dengan posisi mendatar sehingga menyerypai meja, sedangkan naitaro dalam posisi tegah mirip tiang batu. Yang terbesar yaitu berada di depan rumah kepala suku, bagian pintu gerbang diapit dua meja batu berbentuk perahu dengan ornamen bunga, sulur daun, serta manusia. Meja bulat ditopang empat tiang juga terdapat tak jauh dari lokasi tersebut.

Kedua situs Megalitikum tersebut hingga sekarang masih digunakan untuk ritual, salah satunya adalah upacara untuk memperingati meninggalnya kepala suku pertama. Konon di waktu tertentua, roh kepala suku menjelma kembali, kemudian duduk di meja batu purba untuk melihat kondisi anak cucunya. Seluruh situs Megalatikum di desa ini dianggap sakral serta suci.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles