Minggu, 20 April 2025
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Hati-hati! Jangan Beli Kripto Kalau Belum Tau Hal Ini

Investasi dalam aset kripto telah menarik perhatian sebagai peluang mendapatkan keuntungan yang besar. Namun, dibalik potensi ini juga terdapat risiko yang signifikan. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memahami beberapa hal penting sebelum memutuskan untuk berinvestasi dalam aset kripto.

Kepala Peneliti Center of Digital Economy INDEF, Nailul Huda, menekankan pentingnya mengenali profil investasi yang cocok untuk diri sendiri sebelum berinvestasi. Jika seseorang memiliki profil investasi dengan risiko rendah, disarankan untuk tidak berinvestasi dalam instrumen yang memiliki risiko tinggi, termasuk aset kripto.

“Saya ingin mengingatkan kepada masyarakat yang tertarik berinvestasi. Investasi di aset kripto memang memiliki potensi keuntungan tinggi, namun juga membawa risiko yang signifikan. High Risk, High Return. Jadi, sebelum berinvestasi, kenali terlebih dahulu profil risiko Anda. Jangan sampai memiliki profil risiko rendah tetapi berinvestasi dalam instrumen berisiko tinggi seperti aset kripto,” tegas Nailul.

Selanjutnya, Nailul menyarankan agar masyarakat tidak menggunakan uang yang dibutuhkan untuk kebutuhan sehari-hari untuk berinvestasi. Disarankan untuk mengalokasikan uang yang memang sengaja dianggarkan untuk tujuan investasi.

“Jangan menggunakan uang harian untuk berinvestasi, terutama bagi mereka yang memiliki tanggungan seperti sewa rumah dan lain sebagainya. Gunakanlah dana yang telah dialokasikan khusus untuk investasi,” tambah Nailul.

Dia juga menyoroti pentingnya untuk tidak menggunakan uang pinjaman sebagai modal investasi, terutama dalam instrumen yang berisiko tinggi seperti aset kripto.

“Diharapkan tidak menggunakan uang dari pinjaman daring untuk berinvestasi, terutama dalam aset kripto yang harganya sangat fluktuatif. Hindari risiko terjebak dalam pinjaman daring akibat kerugian investasi. Ini sangat tidak disarankan,” lanjutnya.

Pandangan yang senada diungkapkan oleh Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah. Ia menegaskan bahwa aset kripto merupakan instrumen berisiko tinggi. Oleh karena itu, ia menyarankan agar hanya mereka yang benar-benar memahami seluk-beluk instrumen ini yang sebaiknya berinvestasi di dalamnya.

“Menurut saya, yang boleh berinvestasi dalam aset kripto adalah mereka yang benar-benar memahami. Misalnya, mahasiswa, jika tidak benar-benar paham, sebaiknya tidak berinvestasi dalam aset kripto,” tegas Piter.

Piter juga menekankan pentingnya pemahaman investor terhadap instrumen yang ingin diinvestasikan sebagai modal utama. Meskipun investasi terlihat mudah, pemahaman yang kurang dapat mengakibatkan risiko yang besar.

“Yang paling penting adalah berinvestasi dalam hal yang benar-benar Anda pahami. Sejajarnya dengan seberapa sederhana jenis investasinya, jika Anda tidak memahami, risikonya akan menjadi besar. Modal utama dalam berinvestasi adalah pemahaman,” ungkapnya.

Dalam melanjutkan, Piter juga menyarankan agar investor tidak terburu-buru mencari hasil investasi. Menurutnya, tindakan ini dapat mengakibatkan investor kehilangan arah dan tidak fokus pada pilihan investasinya.

Piter juga mengingatkan agar hanya menggunakan uang yang tidak dibutuhkan dalam waktu dekat untuk berinvestasi. Hal ini membantu mengurangi risiko kerugian lebih besar jika investasi tidak berhasil.

“Penting untuk tidak menggunakan uang yang Anda butuhkan. Jangan berinvestasi dengan berutang, gunakan hanya uang yang Anda siap untuk kehilangan,” lanjut Piter.

Kelebihan dan Kekurangan Aset Kripto

Direktur Center of Law and Economic Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira, mengungkapkan bahwa investasi dalam aset kripto memiliki sejumlah kelebihan dan kekurangan.

Dalam hal kelebihan, Bhima menjelaskan bahwa kripto adalah mata uang digital yang dapat diperdagangkan kapan saja dan di mana saja. Selain itu, aset ini juga dapat diperdagangkan lintas negara dengan mudah.

Aset kripto juga diperdagangkan secara digital, termasuk di Indonesia. Ini memungkinkan aset ini dapat diubah menjadi uang tunai melalui platform perdagangan aset digital.

“Keuntungan lainnya adalah aset kripto dianggap likuid atau mudah dicairkan dan menawarkan imbal hasil yang relatif tinggi saat nilai aset kripto sedang tinggi,” ungkap Bhima.

Namun, di sisi lain, Bhima juga menyadari bahwa pergerakan harga aset kripto sangat cepat dan fluktuatif. Oleh karena itu, aset ini tergolong tinggi dalam risiko.

“Kekurangan aset kripto terletak pada tingginya risiko dan fluktuasi harga yang cepat,” tambahnya.

Bhima juga memperingatkan bahwa ada banyak jenis aset kripto yang dikeluarkan oleh berbagai pihak. Oleh karena itu, investor perlu memahami aset yang akan dibelinya dengan cermat.

“Aset kripto memiliki banyak penerbit yang berbeda. Setiap penerbit memiliki manajemen risiko dan catatan yang berbeda pula,” tambah Bhima.

Ia juga menekankan pentingnya memahami whitepaper atau dokumen panduan aset kripto sebelum berinvestasi. Ini membantu investor untuk lebih memahami tujuan dan fungsi aset yang ingin dibelinya.

Penting untuk diingat bahwa investasi dalam aset kripto, seperti investasi dalam instrumen keuangan lainnya, melibatkan risiko. Sebelum memutuskan untuk berinvestasi, penting bagi individu untuk melakukan penelitian yang cermat, memahami risiko, dan konsultasi dengan ahli keuangan jika diperlukan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles