Alasan hampir setiap pesawat berwarna putih mungkin sebagian di antara kamu belum mengetahuinya. Jika kamu mengamati landasan pacu sambil menunggu penerbangan berikutnya, kamu mungkin akan melihat kesamaan di antara banyak pesawat. Ya, sebagian besar pesawat berwarna putih.
Meskipun setiap maskapai penerbangan memiliki corak unik seperti merek pada eksterior pesawat dengan kumpulan warna dan grafis yang berbeda. Mayoritas badan pesawat tetap dicat putih. Hal ini dengan alasan yang baik.
“Sebagian besar pesawat tercat putih karena warna tersebut memantulkan sinar matahari, sehingga menjaga pesawat tetap dingin dan meminimalkan kerusakan akibat panas,” kata mantan pilot Dan Bubb, yang sekarang menjadi profesor di Universitas Nevada, Las Vegas, kepada Travel + Leisure.
Bayangkan betapa panasnya mobil yang terparkir di bawah sinar matahari; konsep yang sama juga berlaku untuk pesawat terbang. Seperti yang siapa pun yang tinggal di iklim hangat, mobil yang lebih gelap akan jauh lebih panas daripada mobil yang lebih terang.
Alasan Hampir Setiap Pesawat Berwarna Putih
Mengingat ukuran pesawat, dibutuhkan lebih banyak energi untuk mendinginkannya dibandingkan dengan mobil. Tidak ada yang mau menghabiskan waktu satu jam duduk di oven selama naik pesawat. Selain itu, pesawat terkena radiasi matahari yang lebih intens pada ketinggian jelajah, dan cat putih dapat membantu memantulkannya.
Menariknya, pesawat tidak selalu dicat putih. Pada awal sejarah penerbangan, banyak pesawat yang tidak dicat sama sekali, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles, tapi tren mulai berubah pada tahun 1970-an.
“Sejak Air France memperkenalkan corak ‘Euro-putih’ pertama pada tahun 1976, tampilan badan pesawat yang serba putih semakin menjadi standar bagi maskapai penerbangan dunia,” kata sejarawan penerbangan Shea Oakley kepada T+L.
“Hal ini semakin cepat terjadi pada abad ke-21, dengan meningkatnya penggunaan komposit dalam konstruksi pesawat terbang,” lanjutnya.
Sayangnya, komposit tidak memiliki tampilan logam yang ramping. American Airlines adalah salah satu dari sedikit maskapai penerbangan yang mempertahankan corak logam polosnya hingga tahun 2013, meskipun kini maskapai tersebut juga telah mengecat pesawatnya.
Meski begitu, pesawat tidak harus berwarna putih, dan beberapa maskapai penerbangan memilih berbagai skema warna untuk badan pesawatnya, misalnya biru Southwest dan kuning Spirit. Beberapa maskapai penerbangan juga mengecat setiap pesawat dengan corak khusus, seperti pesawat serba hitam khusus Air New Zealand. Namun, ada satu pengecualian.
“Di Concorde, efek matahari, dikombinasikan dengan panas hasil dari gesekan aerodinamis pada kecepatan Mach 2. Hal ini membuat para perancang pesawat menentukan skema putih keseluruhan yang sangat reflektif untuk membantu mengurangi panas tersebut,” terang Oakley.
Hanya satu yang dicat dengan warna berbeda. Sebagai bagian dari kesepakatan pemasaran dengan Pepsi, sebuah Air France Concorde dicat dengan warna biru Pepsi pada tahun 1996.
“Pepsi Air France Concorde tampak bagus dengan warna biru, tetapi penerbangan dengan kecepatan 1.350 mil per jam harus terbatasi tidak lebih dari 20 menit. Pesawat itu hanya bertahan dalam warna itu selama dua minggu,” ujarnya.