Selasa, 1 Juli 2025
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Asal Usul Istilah Ngabuburit saat Ramadan

Asal usul istilah ngabuburit saat Ramadan ini mungkin beberapa dari kamu belum mengetahuinya. Ketika Ramadan tiba, banyak masyarakat yang melakukan kegiatan ngabuburit sambil mencari takjil menjelang berbuka puasa. Tetapi, apa sebenarnya arti dari ngabuburit dan dari mana asal usul kata ini?

Ngabuburit sering berkaitan dengan saat menunggu waktu berbuka puasa. Ada berbagai kegiatan yang dapat kamu lakukan saat ngabuburit. Mulai dari berkumpul dalam majelis, berzikir, membaca Al-Qur’an, atau sekadar berbincang tentang hal-hal positif.

Menurut buku “Ajaibnya Puasa: Fasting is Amazing” karya Ayi Yunus, ngabuburit merupakan kebiasaan khusus yang hanya ada saat Ramadan.

Kata “ngabuburit” berasal dari bahasa Sunda, yaitu “burit” yang berarti waktu sore menjelang malam. Jadi, ngabuburit merujuk pada aktivitas yang dilakukan di sore hari sambil menunggu waktu berbuka puasa (azan Magrib).

Kebiasaan ngabuburit tidak memandang usia karena bisa melakukannya dari kalangan anak-anak hingga kakek dan nenek.

Asal Usul Istilah Ngabuburit saat Ramadan

Merujuk pada Kamus Bahasa Sunda yang diterbitkan oleh Lembaga Bahasa dan Sastra Sunda (LBSS), kata ngabuburit berasal dari kalimat ngalantung ngadagoan burit atau bersantai sambil menunggu waktu sore. Ketua Lembaga Budaya Sunda (LBS) Universitas Pasundan Hawe Setiawan menjelaskan ngabuburit berasal dari bahasa Sunda dengan kata dasar burit yang artinya berarti sore atau petang.

“Istilah ngabuburit merujuk pada kata kerja, yaitu melakukan kegiatan untuk mengisi waktu seraya menyongsong tibanya sore hari,” kata Hawe sebagaimana dilansir dari laman resmi Universitas Pasundan, Rabu (20/3/2024).

Lebih lanjut, Hawe menjelaskan istilah ngabuburit merupakan bentuk keunikan bahasa Sunda. Dalam bahasa Sunda, keterangan waktu (dalam hal ini burit) bisa menjadi kata kerja setelah mendapatkan kata awalan (yaitu nga).

“Bahasa Sunda kosa katanya tidak begitu banyak, tapi variasinya tak terbatas. Maka, keunikan bahasa Sunda terdapat pada keterangan waktu. Orang bisa membuat kata kerja dengan tambahan awal, seperti kata ngabuburit,” jelasnya.

Sependapat dengan Hawe, pakar bahasa Sunda Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran (Unpad) Gugun Gunardi juga menjelaskan kata ngabuburit dalam bahasa Sunda berarti ngalantung ngadagoan burit atau bermain sambil menunggu waktu sore.

Terkait asal usulnya, Gugun menjelaskan kata ngabuburit sebenarnya sudah ada sejak zaman Orde Baru (orba) atau saat ulama Buya Hamka menjadi ketua umum pertama Majelis Ulama Indonesia pada 1975.

Menurut Gugun, ulama Buya Hamka mendapat arahan dari Presiden Soeharto untuk mengisi momentum ngabuburit dengan kegiatan keagamaan. Kegiatan inilah yang kemudian menjadi tradisi dan tetap diterapkan hingga saat ini.

 

Kata Ngabuburit dalam KBBI

Istilah ngabuburit memang berasal dari bahasa Sunda namun telah resmi masuk ke dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Dosen Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Unpad Wahya memaparkan proses penyerapan kata ngabuburit ke dalam bahasa Indonesia berawal dari ketidakadaan konsep kata yang sepadan untuk penggunaan sehari-hari di luar penutur bahasa Sunda.

Kata ngabuburit sendiri menyerap secara utuh ke dalam bahasa Indonesia tanpa pergeseran makna. Dengan kata lain, tidak ada perubahan makna saat kata tersebut berguna ke dalam bahasa Indonesia.

Hal inilah yang membuat kata ngabuburit semakin eksis dan seolah tidak tergantikan dengan kata lainnya. Adanya kata dalam bahasa Sunda dan bahasa daerah lainnya dapat menjadi bukti bahwa bahasa daerah dapat memperkuat kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia.

Sebagai mukmin, bisa memanfaatkan waktu ngabuburit dengan berbagai kegiatan positif. Setiap amalan di bulan Ramadan akan berlipat ganda pahalanya jadi jangan sia-siakan kesempatan mendulang pahala dengan mengerjakan hal yang buruk saat ngabuburit.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles