Selasa, 1 Juli 2025
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Benarkah Fractional Laser Efektif Menghilangkan Bekas Jerawat?

Fractional laser adalah salah satu prosedur kecantikan nonbedah yang menggunakan sinar laser untuk mengatasi masalah kulit. Terdapat dua teknik umum yang digunakan dalam prosedur ini, yaitu teknik ablatif dan non-ablatif.

Teknik ablatif melibatkan penargetan area kulit yang terletak pada lapisan epidermis (bagian terluar kulit). Sebaliknya, teknik non-ablatif mencapai lapisan kulit yang lebih dalam.

Prosedur ini dapat dijalani oleh individu dengan berbagai jenis kulit. Manfaatnya mencakup penghilangan bekas jerawat, pengurangan noda hitam yang disebabkan oleh paparan sinar UV, serta perbaikan tekstur kulit yang rusak akibat luka.

Gangguan yang Bisa Diatasi dengan Fractional Laser

Teknik dan tingkat kedalaman sinar laser akan disesuaikan dengan usia, lokasi dan masalah kulit yang dialami. Prosedur umumnya dilakukan untuk mengatasi gangguan kulit di area wajah, leher, tangan dan dada.

Tak hanya bekas jerawat saja, fractional laser juga efektif mengatasi gangguan, seperti:

  • Menyamarkan kerutan dan garis halus pada wajah.
  • Menghilangkan flek kehitaman akibat paparan sinar matahari berlebihan.
  • Mengatasi masalah warna kulit tidak merata.
  • Menghilangkan bekas luka pasca operasi.
  • Menyamarkan tekstur bopeng akibat jerawat.
  • Menghilangkan stretchmark (guratan atau garis yang muncul di permukaan kulit berlemak, seperti pantat, paha, lengan atas, perut dan payudara).
  • Poikiloderma (kelainan kulit yang ditandai dengan pembentukan pembuluh darah baru sehingga terlihat seperti cacing).

Hasilnya tidak langsung tampak saat perawatan. Membutuhkan waktu hingga 2 minggu agar hasilnya terlihat. Setelah prosedur, pasien akan mengalami pembengkakan, kemerahan, hiperpigmentasi, pengerasan dan pengelupasan kulit.

Semua orang yang melakukan fractional laser pasti mengalaminya. Jangan khawatir, karena kondisi di atas merupakan proses penyembuhan dan bersifat sementara. Pembengkakan dan kemerahan biasanya terjadi dalam 2 hingga 3 hari.

Sementara hiperpigmentasi dan pengerasan kulit terjadi 3 hingga 5 hari setelahnya. Terakhir, proses pengelupasan. Ini bisa terjadi 3 hingga 14 hari setelah prosedur berlangsung.

Selama melewati proses yang disebutkan sebelumnya, disarankan untuk selalu menggunakan sunscreen dengan SPF minimal 50+. Ini bertujuan untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari yang bisa merusak efek perawatan.

Risiko yang Bisa Saja Dialami

Ketimbang teknik ablatif, non ablatif memiliki risiko efek samping yang lebih kecil. Pasien umumnya mengalami kondisi berupa:

  • Sensasi rasa terbakar di wajah dalam waktu 30 hingga 60 menit setelah prosedur perawatan dilakukan.
  • Kemerahan, pembengkakan, nyeri dan rasa gatal di area prosedur. Kemerahan mungkin bisa terjadi selama beberapa bulan.
  • Mengaplikasikan krim perawatan wajah setelah fractional laser meningkatkan risiko jerawat atau milia (benjolan kecil berwarna putih di bagian wajah, seperti hidung, pipi dan bawah mata).
  • Pasien berisiko terkena infeksi bakteri, virus atau jamur karena terkikisnya lapisan kulit pelindung.
  • Setelah dilaser, area kulit tampak lebih gelap ketimbang area tubuh lainnya. Bisa juga kebalikannya.
  • Menimbulkan jaringan parut atau bekas luka bertekstur di permukaan kulit.

Fractional laser adalah prosedur yang aman dilakukan. Jika ingin mengetahui lebih lanjut tentang prosedur, silakan tanya dokter terlebih dulu terkait dengan tata cara pelaksanaannya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles