Anak tumbuh dengan cepat selama tiga tahun pertama. Fase ini dapat mengalami gangguan. Orang tua harus memantau perkembangan anak mereka untuk memastikan bahwa gangguan perkembangan dapat segera ditangani dan diobati.
Jika anak Anda menunjukkan beberapa tanda gangguan perkembangan, orang tua harus waspada:
1. Gangguan Perkembangan Motorik Kasar
Istilah “gerakan motorik” mengacu pada gerakan yang dilakukan tubuh manusia, gerakan ini dibagi menjadi dua kategori, yaitu gerakan motorik kasar dan gerakan motorik halus.
- Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar yang dipengaruhi oleh usia, berat badan, dan perkembangan anak secara fisik. Pada anak-anak, gangguan perkembangan motorik kasar bisa dilihat dari gerakan yang tidak terkontrol atau tidak seimbang. Misalnya, gerakan tidak seimbang antara anggota tubuh bagian kanan dan kiri, gangguan refleks tubuh, serta gangguan tonus otot.
- Motorik halus berkaitan dengan kemampuan fisik yang melibatkan otot-otot kecil serta koordinasi mata dan tangan. Pada anak-anak, gangguan motorik halus bisa Dilihat ketika seorang anak masih sering menggenggam saat usianya lebih dari empat bulan dan lebih dominan menggunakan satu tangan (handedness) hingga ia berusia 1 tahun. Setelah melewati usia 14 bulan, ia juga masih melakukan eksplorasi oral, seperti memasukkan mainan ke dalam mulut.
2. Gangguan Perkembangan Kognitif
Gangguan perkembangan kognitif anak bisa terlihat melalui tanda-tanda seperti:
- Di usia 2 bulan kurang menunjukkan ketertarikan terhadap sesuatu atau seseorang.
- Di usia 4 bulan belum bisa mengikuti gerak benda.
- Di usia 6 bulan belum bisa merespons atau mencari sumber suara.
- Di usia 9 bulan belum mampu babbling atau mengucap kata “mama” atau “baba”.
- Di usia 24 bulan belum mampu mengucapkan kata yang memiliki arti.
- Di usia 36 bulan belum bisa merangkai tiga kata.
3. Gangguan Perkembangan Sosial-Emosional
Gangguan perkembangan sosio-emosional anak bisa terlihat melalui tanda-tanda seperti:
- Di usia 6 bulan jarang menunjukkan senyum atau ekspresi kesenangan lain.
- Di usia 9 bulan kurang bersuara dan menunjukkan ekspresi wajah.
- Di usia 12 bulan sering tidak merespons panggilan namanya.
- Di usia 15 bulan belum bisa mengeluarkan kata.
- Di usia 24 bulan belum bisa mengeluarkan gabungan dua kata yang berarti.
- Di segala usia tidak memiliki kemampuan bersosialisasi atau berinteraksi.
4. Gangguan Perkembangan Bicara dan Bahasa
Gangguan perkembangan ini ditandai dengan minimnya kemampuan seorang anak untuk menunjuk dan memperlihatkan ketertarikannya pada sesuatu atau seseorang, bahkan hingga ia berusia 20 bulan. Ketika memasuki usia 30 bulan, orangtua masih sulit mengerti perkataan anak. Ini karena anak tidak konsisten dalam respons suara atau bunyi. Misalnya, ia tidak memberikan respons saat dipanggil.