Rabu, 2 Juli 2025
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Berapa Lama Obat Sirup Bisa Disimpan? Ini Penjelasannya

Berapa lama obat sirup tahan dalam penyimpanannya ini akan kita bahas penjelasannya. Sirup obat merupakan formulasi cair yang mengandung zat aktif sebagai komponen utama obat. Komposisinya melibatkan pemanis, pengental, dan perasa. Mengetahui tanggal kedaluwarsa obat dan menyimpannya dengan benar menjadi hal yang krusial. Praktik ini bertujuan untuk memastikan keefektifan obat serta mengurangi risiko efek samping yang mungkin timbul.

Berapa Lama Obat Sirup Bisa Disimpan?

Setiap obat memiliki expired date (ED) atau tanggal kedaluwarsa yang oleh pabrik pembuat obat sudah tentukan. Artinya, masih bisa mengonsumsi obat sampai batas tanggal yang tertera pada kemasan. Selain ED, setiap obat juga memiliki beyond use date (BUD). BUD artinya tanggal kedaluwarsa atau batas penggunaan obat sejak kemasannya terbuka. Waktunya berjalan sejak kamu membuka kemasan obat.

Melansir dari situs Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, masa kedaluwarsa obat sirup tanpa bahan pengawet adalah 14 hari setelah membuka kemasan. Sementara yang berpengawet adalah 35 hari setelah membuka kemasan. Hal yang perlu kamu ketahui, obat sirup dinyatakan rusak jika sudah berubah warna, bau, tekstur, dan rasanya. Di sini, sudah tidak boleh memakai obat karena justru akan membahayakan kesehatan.

Perubahan tersebut bisa menandakan adanya kerusakan kimia atau mikroba pada obat, yang dapat mengubah efektivitas dan keamanannya. Mengonsumsi obat yang sudah rusak dapat menimbulkan risiko efek samping dan tidak memberikan manfaat yang seharusnya.

Cara Menyimpan Obat Sirup

Dengan cara penyimpanan yang tepat, kamu dapat memastikan obat tetap  aman untuk dikonsumsi. Hal ini juga mencegah perubahan kimia pada obat, sehingga penggunaannya tetap efektif. Nah, berikut  cara menyimpan obat sirup:

1. Jenis tertentu perlu menyimpannya di dalam kulkas

Obat-obatan harus tersimpan di tempat sejuk, kering, dan terlindung dari sinar matahari. Sebab, paparan cahaya, panas, dan kelembapan dapat mempercepat penguraian obat, sehingga bisa mengurangi kemanjurannya.

Paparan sinar matahari juga bisa menyebabkan perubahan warna obat. Namun, tidak semua jenis obat bisa kamu simpan dalam kulkas. Untuk mengetahuinya, kamu bisa membaca label atau brosur yang terlampir saat membeli obat. Jenis obat yang tersimpan dalam kulkas biasanya mengandung mikroba tertentu. Nah, pendingin yang bersuhu konsisten ini berguna untuk menghambat pertumbuhan mikroba tersebut.

2. Tidak boleh lebih dari 2 jam di suhu ruangan

Jenis obat yang harus tersimpan di dalam kulkas tidak boleh terpapar suhu ruangan dalam waktu lebih dari 2 jam. Sebab, suhu ruangan yang berlebihan dapat menyebabkan perubahan kimia pada obat, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi khasiat terapeutiknya.

3. Simpan dalam suhu ruang

Tidak semua obat sirup harus tersimpan di dalam kulkas. Ada juga yang hanya boleh disimpan pada suhu ruangan. Beberapa jenis obat tersebut, antara lain:

  • Klaritromisin.
  • Klindamisin.
  • Sulfametoksazol/trimetoprim.
  • Cefdinir.
  • Azitromisin.

Oleh karena itu, bacalah petunjuk pada kemasan obat untuk mengetahui cara menyimpan obat yang tepat. Bila perlu, tanyakan pada apoteker. Salah satu obat yang tidak perlu menyimpannya di dalam kulkas adalah obat tetes mata.

4. Pastikan menutup botol dengan rapat

Kelembapan udara yang masuk ke dalam botol bisa memengaruhi bioavailabilitas obat. Ini membuat waktu kedaluwarsa menjadi lebih pendek dari yang tercantum pada kemasan.

5. Jauhkan dari jangkauan anak

Di mana pun tempat menyimpan obat sirup, pastikan obat tersebut aman dan jauh dari jangkauan anak-anak. Sebab, rasa manis dari obat sirup bisa salah arti sebagai minuman yang menarik bagi mereka. Selalu perhatikan tanggal kedaluwarsa dan simpan obat di tempat yang tepat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles