Berbagai gejala flu tulang yang masih jarang kita ketahui ini penting untuk terus kita waspadai. Flu tulang adalah istilah non-medis untuk menggambarkan kondisi di mana seseorang mengalami nyeri parah pada sendi, sering kali dengan demam. Penting untuk dicatat bahwa tidak ada istilah medis khusus yang merujuk secara spesifik pada kondisi ini. Meskipun begitu, banyak orang cenderung mengaitkan flu tulang dengan penyakit seperti chikungunya dan osteomielitis.
Chikungunya adalah penyakit yang penyebabnya oleh virus Chikungunya yang menular melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Virus ini dapat menyebabkan demam tinggi dan nyeri sendi yang parah pada individu yang terinfeksi. Sementara itu, osteomielitis adalah kondisi infeksi tulang yang dapat mempengaruhi orang dewasa maupun anak-anak. Infeksi ini umumnya disebabkan oleh bakteri, terutama Staphylococcus aureus, dan bisa mengenai tulang berukuran panjang seperti lengan, kaki, tulang belakang, dan panggul.
Namun, perlu kita ingat bahwa istilah “flu tulang” tidak terakui secara medis. Sebaiknya, gejala seseorang yang mengalami nyeri sendi dan demam harus melakukan evaluasi oleh profesional kesehatan untuk mendiagnosis lebih akurat.
Berbagai Gejala Flu Tulang yang Masih Jarang Orang Tahu
Flu tulang tidak boleh dianggap sepele karena dapat menjadi gejala penyakit lain seperti flu, demam berdarah, dan virus lainnya. Berikut adalah gejala flu tulang yang perlu diketahui:
1. Demam tinggi
Flu tulang biasanya memiliki masa inkubasi sekitar 2-4 hari dan gejalanya muncul antara 3-10 hari setelah terinfeksi gigitan nyamuk. Demam tinggi yang menyebabkan flu tulang dapat mencapai 39-40 derajat Celsius, hampir mirip dengan ciri khas gejala dari demam berdarah (DBD).
2. Bengkak pada bagian sendi
Ketika tubuh terinfeksi oleh virus dan bakteri, sistem kekebalan tubuh berusaha untuk melawannya sehingga dapat menyebabkan penyakit nyeri sendi (arthralgia). Sendi-sendi yang terinfeksi biasanya adalah sendi pada lutut, punggung bagian bawah, pergelangan kaki dan tangan, atau antar ruas tulang jari.
3. Nyeri pada otot
Infeksi flu tulang tidak hanya menyerang bagian sendi saja, namun juga otot di sekitar sendi. Nyeri pada otot atau myalgia membuat anggota badan yang terkena menjadi kaku hingga tidak bisa digunakan.
4. Tubuh yang kelelahan
Ketika mengalami demam tinggi disertai nyeri pada otot dan sendi, tentu tubuh menjadi lebih lelah dan terasa sulit digerakkan. Oleh karena itu, tidak mengherankan apabila tubuh menjadi lebih sensitif dan cepat lelah.
5. Munculnya ruam di kulit
Nyamuk penyebab flu tulang memiliki jenis yang sama persis dengan nyamuk yang membawa penyakit demam berdarah, yaitu nyamuk aedes aegypti. Meskipun begitu, kondisi yang menjadi perbedaan dari penyakit DBD adalah munculnya ruam-ruam kemerahan di kulit, terutama kulit wajah dan leher.
Penanganan flu tulang
Untuk mengatasi flu tulang, berikut langkah-langkah yang dapat diambil:
1. Istirahat yang cukup
Dengan beristirahat yang cukup, itu artinya memberikan waktu pada tubuh untuk pulih dan melawan infeksi. Beristirahat juga menghindari dari kegiatan fisik yang sekiranya dapat memperparah nyeri pada sendi dan otot.
2. Konsumsi obat pereda nyeriÂ
Obat pereda nyeri dapat dikonsumsi untuk mempercepat pemulihan flu tulang. Obat flu tulang yang dapat dikonsumsi seperti Novexib, Ketoprofen, Salonpas, dan lain-lain.
3. Cukupi kebutuhan cairan tubuh
Minum banyak cairan dapat menjaga tubuh terhidrasi. Dengan meminum banyak air putih, maka tubuh akan memperkuat sistem imun dan memulihkan flu tulang dengan lebih optimal.
Nah, itulah gejala-gejala dari flu tulang serta cara menanganinya yang perlu diketahui. Meskipun penanganan preventif seperti minum air putih dan mengonsumsi obat dapat membantu meredakan gejalanya, jangan lupa untuk periksa ke dokter apabila keadaan memburuk, ya!