Korupsi merupakan praktik yang merugikan yang menjadi permasalahan serius di sebagian besar negara di seluruh dunia. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menggambarkan korupsi sebagai fenomena kompleks yang melibatkan aspek sosial, politik, dan ekonomi, dan terjadi di seluruh negara. PBB menyoroti dampak negatif korupsi yang dapat menghancurkan institusi demokratis, menghambat pertumbuhan ekonomi, dan berkontribusi pada ketidakstabilan pemerintahan.
Transparency International melakukan studi untuk menilai tingkat korupsi di berbagai negara berdasarkan pandangan para ahli dan opini publik. Hasil dari penilaian ini disusun dalam Corruption Perceptions Index (CPI) atau Indeks Persepsi Korupsi.
Dalam CPI 2021 yang dirilis pada Januari 2022 lalu, sebanyak 180 negara diberi peringkat melalui skala 0 sampai 100. Semakin rendah skor yang dimiliki suatu negara maka semakin tinggi tingkat korupsi di negara tersebut.
Berikut 12 negara dengan tingkat korupsi tertinggi di dunia menurut CPI.
1. Sudan Selatan – Skor: 11
2. Somalia – Skor: 13
3. Suriah – Skor: 13
4. Venezuela – Skor: 14
5. Afghanistan – Skor: 16
6. Korea Utara – Skor: 16
7. Yaman – Skor: 16
8. Guinea Khatulistiwa – Skor: 17
9. Libya – Skor: 17
10. Burundi – Skor: 19
11. Kongo – Skor: 19
12. Turkmenistan – Skor: 19
Sementara itu, penelitian lain memberikan peringkat yang berbeda dari hasil CPI. Menurut pemeringkatan dari US News and World Report, BAV Group, dan Wharton School of the University of Pennsylvania yang melibatkan lebih dari 17 ribu orang di 78 negara, Irak adalah negara dengan tingkat korupsi tertinggi.
Berikut daftar sepuluh negara paling korup di dunia menurut US News and World Report.
- Irak
- Kolombia
- Meksiko
- Brasil
- Rusia
- Guatemala
- Kazakhstan
- Lebanon
- El Salvador
- Azerbaijan
 menggambarkan korupsi sebagai fenomena kompleks yang melibatkan aspek sosial, politik, dan ekonomi){kind=link}