Budaya kerja di Spanyol ini cukup menggiurkan, salah satunya yaitu memiliki jam istirahat sampai 2 jam. Keinginan memiliki lingkungan kerja yang baik dan sejahtera menjadi impian para pekerja, meskipun tidak selalu terpenuhi di semua tempat kerja. Namun, bagaimana dengan situasi di kantor-kantor di luar negeri?
Menurut laporan dari Multilingual Jobs Worldwide, Spanyol menonjol sebagai salah satu negara terbaik untuk bekerja. Selain adanya keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, budaya kerja di negara tersebut juga dikenal santai, tidak kaku, dan tidak terlalu formal, yang dapat mengurangi tingkat stres. Namun, bagaimana sebenarnya budaya kerja di Spanyol? Menurut informasi dari Housing Anywhere, berikut adalah ulasan lebih lanjut.
Budaya Kerja di Spanyol
Sangat Menghormati Hierarki dalam Kantor
Perusahaan-perusahaan di Spanyol sangat menghormati hierarki. Manajemen senior biasanya mengambil keputusan tanpa melibatkan orang lain dalam pengambilan keputusan. Namun, belakangan hierarki tersebut perlahan-lahan berubah, terutama perusahaan-perusahaan yang mempekerjakan ekspatriat atau penduduk lokal yang pernah belajar di luar negeri. Hal ini membuat lingkungan kerja jadi lebih terbuka dan modern sehingga mengutarakan pendapat kini menjadi hal yang lazim.
Rapat Bisa Jadi Sangat Chaos

Orang Spanyol cenderung terbuka dalam mengekspresikan emosi dan berbicara tentang kehidupan pribadi mereka. Oleh karena itu, rapat seringkali menjadi chaos karena orang melewati batas, berbagi cerita pribadi, atau terlibat dalam percakapan yang intens hingga menciptakan ledakan emosi. Kalau kamu tertarik bekerja di Spanyol atau bergabung dengan perusahaan dengan mayoritas orang Spanyol, jangan terkejut dengan suara-suara yang keras, ya. Sabar adalah kunci menghadapi kekacauan rapat ini karena hampir selalu ada momen berbagi cerita pribadi di awal atau akhir rapat.
Jangan Terlalu Serius Soal Waktu, Santai Saja

Berbeda dengan budaya kerja di Jerman yang menekankan pada ketepatan waktu, budaya kerja Spanyol cenderung lebih santai. Rapat seringkali berlangsung lama atau mengalami penundaan, hingga tenggat waktu dapat berubah.Bahkan, kehadiran terlambat adalah hal yang sering terjadi di budaya kerja Spanyol. Biasanya, orang-orang di Spanyol baru memulai hari di jam 9 pagi sampai 7 malam. Mereka juga punya waktu istirahat yang panjang, yakni mulai dari jam 2 siang sampai 4 sore. Selama jam istirahat ini, orang Spanyol akan menghindari segala topik pembicaraan yang berkaitan dengan pekerjaan. Mereka juga tidak membuat janji rapat antara jam 2 siang sampai 4 sore supaya bisa beristirahat total.
Ada Aturan Tidak Tertulis, Baik Secara Verbal maupun Non Verbal

Sama seperti budaya kerja di Indonesia, aturan tidak tertulis, baik secara verbal maupun non verbal juga ada dalam budaya kerja di Spanyol. Saat bertemu seseorang untuk pertama kalinya, orang Spanyol tetap bersikap profesional, seperti berjabat tangan dan menjaga kontak mata. Namun, ketika sudah akrab, mereka cenderung bersikap lebih akrab dengan saling menyapa dan mendekat secara fisik, seperti cipika-cipiki, berpelukan, dan memberikan tepukan di punggung, bahu, atau lengan.
Sangat Memperhatikan Penampilan

Dalam budaya kerja Spanyol, meluangkan waktu untuk berpenampilan rapi sangatlah dihargai. Tak heran jika pekerja di Spanyol kerap mengenakan jas saat bekerja, terutama di sektor perbankan dan konsultan. Business casual biasanya menjadi gaya berpakaian orang-orang di Spanyol yang bekerja di perusahaan besar. Sementara itu, mereka yang bekerja di startup lebih memilih gaya berpakaian yang smart casual.