Tes buta warna adalah prosedur diagnostik yang digunakan untuk menentukan apakah seseorang mengalami gangguan penglihatan warna. Sel-sel mata yang bertanggung jawab untuk mengenali warna mungkin memiliki pigmen yang tidak normal, yang dapat menyebabkan masalah ini.
Meskipun banyak orang menganggap pemeriksaan mata ini hanya sebagai tes sederhana, tapi sebenarnya tes ini memiliki peran yang penting dalam mengidentifikasi masalah penglihatan. Yuk, cek fakta tes buta warna di sini!
Hal yang Perlu Diketahui Mengenai Tes Buta Warna
Tes buta warna dilakukan untuk memeriksa kemampuan seseorang dalam membedakan warna dengan benar. Tes ini membantu mengidentifikasi jenis gangguan penglihatan warna yang dialami seseorang. Dengan begitu, dokter dapat memberikan penanganan atau bantuan yang tepat. C
Berikut fakta yang perlu diketahui seputar pemeriksaan buta warna:
1. Jenis tes buta warna
Terdapat beberapa jenis tes buta warna yang umum digunakan, dan masing-masing memiliki cara kerja dan tujuan yang berbeda. Apa saja jenis tesnya?
- Tes ishihara
Tes ini menggunakan serangkaian plat warna dengan angka atau pola yang hanya dapat dilihat oleh orang dengan penglihatan normal. Orang yang mengidap gangguan penglihatan warna akan kesulitan atau bahkan tidak dapat melihat angka atau pola yang ada pada plat warna tersebut.
- Tes farnsworth-munsell 100 hue
Untuk menguji kemampuan seseorang dalam mengurutkan warna sesuai dengan urutan spektrum warna yang benar. Tes ini digunakan untuk menilai sejauh mana tingkat keparahan gangguan penglihatan warna yang dialami seseorang.
Saat menjalani tes ini, seseorang biasanya akan diminta untuk melihat sejumlah gambar, angka, atau pola yang dibuat dalam warna-warna tertentu. Kemudian, orang tersebut harus mengenali atau mengurutkan gambar-gambar tersebut sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh ahli optometri atau oftalmologis.
2. Tes buta warna untuk pemeriksaan lebih lanjut
Hasil dari tes buta warna dapat memberikan informasi penting mengenai kondisi penglihatan seseorang. Jika hasil tes menunjukkan adanya gangguan penglihatan warna, maka langkah selanjutnya adalah menentukan jenis dan tingkat keparahan gangguan tersebut.
Dengan mengetahui jenis gangguan penglihatan warna yang dialami seseorang, dokter atau ahli kesehatan mata dapat memberikan penanganan atau bantuan yang sesuai. Terutama bagi anak-anak yang mungkin memerlukan penyesuaian khusus di sekolah.
Selain itu, hasil tes buta warna juga dapat membantu seseorang dalam memahami batasan penglihatan yang dimilikinya. Ini juga bisa menjadi langkah upaya untuk menghindari situasi atau aktivitas yang berisiko karena gangguan penglihatan warna.
3. Untuk mengukur kemampuan dalam profesi pekerjaan tertentu
Tes ini tidak hanya penting bagi anak-anak, namun juga bagi orang dewasa. Banyak profesi atau pekerjaan yang membutuhkan kemampuan penglihatan warna yang baik, seperti pilot, teknisi, atau pekerja di industri desain grafis.
Bagi orang dewasa yang mengalami gangguan penglihatan warna, tes ini dapat membantu dalam menentukan pilihan karier atau pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan penglihatan yang dimilikinya.
4. Mengidentifikasi risiko genetik
Jika seseorang mengalami daltonisme, ada kemungkinan bahwa orang tersebut telah mewarisi gen tersebut dari salah satu atau kedua orangtuanya. Dalam situasi ini, tes buta warna dapat menjadi alat yang berguna dalam mengidentifikasi risiko genetik pada anggota keluarga lainnya.
Jika salah satu orang tua ditemukan memiliki daltonisme, maka anak-anaknya berisiko mengalami hal yang sama karena gen yang terlibat dalam penglihatan warna dapat diwariskan kepada mereka.