Indonesia masuk daftar negara paling bahagia di dunia, lho. Berbicara tentang kebahagiaan, tanggal 20 Maret terperingati sebagai Hari Kebahagiaan Internasional. Hari tersebut oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sahkan dan rayakan pertama kali pada tahun 2013.
Tahukah kamu di peringkat kebahagiaan dunia, di mana Indonesia berada? Selain itu, apa faktor-faktor yang membuat orang Indonesia merasa bahagia? Berikut ulasannya.
Indonesia Masuk Daftar Negara Paling Bahagia di Dunia
World Happiness Report 2024: Indonesia Masuk Peringkat 80 Negara Paling Bahagia

20 Maret 2024, World Happiness Report kembali merilis negara paling bahagia di dunia. Setelah ditelusuri, Indonesia masuk peringkat ke-80 dari 143 negara dengan skor 5.568. Jika membandingkan laporan World Happiness Report 2023, Indonesia berhasil naik 4 peringkat dari tahun sebelumnya.
World Happiness Report 2024 menerangkan, ada 7 faktor yang menjadi penentu skor kebahagiaan di negara Indonesia. Faktor itu meliputi GDP per kapita, dukungan sosial, angka harapan hidup, kebebasan dalam menentukan pilihan hidup, kemurahan hati dalam berbagi, persepsi terhadap korupsi di negaranya, dan distopia (terkait kehidupan seseorang yang tidak bahagia dan takut karena tidak diperlakukan secara adil). Faktor yang paling mempengaruhi tingkat kebahagiaan orang Indonesia dalam survei World Happiness Report 2024 adalah GDP per kapita dengan skor 1.361.
Survei Ipsos: 82% Orang Indonesia Merasa Bahagia!

Selain World Happines Report, Ipsos juga merilis laporan bertajuk ‘Global Happiness 2024’. Dalam laporannya itu, tercatat 82% orang Indonesia merasa bahagia. Faktor apa saja sih yang mempengaruhi kebahagiaan seseorang? Menurut hasil survei Ipsos terhadap 30 negara termasuk Indonesia, 5 faktor yang memberikan pengaruh paling besar terhadap kebahagiaan adalah anak, hubungan dengan pasangan, menyatu bersama alam, tingkat pendidikan, dan teman.
Indonesia sendiri menempati posisi teratas yang menyatakan bahwa anak, kebebasan dalam mengendalikan hidup, hubungan dengan Tuhan, kepunyaan waktu luang, kesejahteraan & kesehatan fisik, serta keamanan & keselamatan personal adalah sumber kebahagiaan mereka selama setahun ini.
Waduh, Gen Z: Tidak Puas dengan Kesehatan Mentalnya?

Masih merujuk laporan Ipsos, ternyata generasi Z kurang puas dengan kondisi kesehatan mentalnya. Hanya sekitar 63% tim gen Z yang merasa puas dengan kesehatan mentalnya daripada generasi Millenial, X, dan Baby Boomer.
Orang yang lebih muda merasa tidak memiliki kendali atas hidupnya sendiri dibandingkan orang yang lebih tua. Kondisi seperti itu dirasakan oleh gen Z. Sebanyak 76% generasi Baby Boomer merasa memegang kendali, sementara generasi Z hanya sekitar 65%.
Tidak hanya itu, gen Z yang telah berumah tangga dan memiliki anak rupanya tidak sepenuhnya menjadikan buah hati sebagai sumber kebahagiaannya. Kepuasannya terhadap anak hanya berkisar 64%, jauh dari persentase generasi lainnya.