Inilah alasan mengapa saat puasa perus terasa mual mungkin tidak banyak dari kamu mengetahuinya. Saat menjalani ibadah puasa, pola makan seseorang biasanya mengalami perubahan, dan seringkali muncul masalah kesehatan seperti rasa mual. Rasa mual sering kali terpicu oleh rasa lapar yang dirasakan. Namun, mengapa rasa lapar bisa menyebabkan rasa mual?
Hal ini terjadi karena lambung menghasilkan asam klorida untuk membantu pencernaan makanan. Jika seseorang tidak makan dalam jangka waktu yang lama, asam klorida dapat menumpuk di perut, menyebabkan peningkatan kadar asam lambung dan akhirnya menyebabkan mual, seperti yang dilaporkan oleh Healthline.
Menurut Christine Lee, seorang ahli gastroenterologi dari Cleveland Clinic seperti yang dilansir oleh Live Science, ketika asam klorida tersebut naik ke kerongkongan, dapat menyebabkan naiknya kadar asam lambung, sensasi mulas, dan mual.
Dalam menjalani ibadah puasa Ramadan, tubuh tidak mendapatkan asupan makanan dan minuman selama sekitar 12 jam. Bagaimana cara mengatasi dan mencegah rasa mual selama puasa? Mari kita bahas lebih lanjut.
Inilah Alasan Mengapa Saat Puasa Perut Terasa Mual
Cara mengatasi dan terhindar dari mual: Penuhi nutrisi yang tepat bagi tubuh
Makanan yang bisa mengatasi dan terhindar dari mual, salah satunya smootie rendah gula/foto: pexels.com/toni cuenca Setelah berpuasa lebih dari 12 jam, Beauties perlu memberikan nutrisi yang tepat bagi tubuh. Guna mengatasi rasa mual karena lapar, British Nutrition Foundation menyarankan untuk mengonsumsi makanan ini.
Makanan yang bisa kamu jadikan menu berbuka puasa, meliputi:
- Minuman smooties rendah gula dan sejenisnya.
- Makanan tinggi protein seperti ikan hingga daging tanpa lemak.
- Camilan kering seperti kurma, kismis, dan aprikot.
- Sup kaldu dengan protein (kacang-kacangan) atau karbohidrat.
Kalau masih dalam keadaan berpuasa, gimana cara mengatasi mual?
Healthline memberikan beberapa tips sederhana untuk mengatasi mual. Menghirup udara segar rupanya mampu mengurangi perasaan mual. Selain itu, kamu bisa mengompres leher bagian belakang dengan air dingin. Mengompres bagian belakang leher selama beberapa menit mampu menenangkan dan menurunkan suhu tubuh. Diketahui, suhu tubuh yang tinggi dapat menyebabkan mual. Terakhir nih, mengontrol pernafasan. Penelitian dalam Journal of Perianesthesia Nursing (2014) mengatakan, menarik nafas dalam-dalam secara perlahan bisa membantu meredakan rasa mual.
