Indonesia dihadapkan pada salah satu isu lingkungan terbesar, yaitu manajemen sampah yang belum memadai. Setiap tahun, negara ini menghasilkan setidaknya 64 juta ton sampah. Dari jumlah sampah yang dihasilkan, hanya sekitar 10 persen yang benar-benar didaur ulang. Sementara sisanya, sampah dibuang ke tempat pembuangan akhir atau dibiarkan menumpuk, mencemari lingkungan. Salah satu cara yang efektif untuk mengurangi dampak pencemaran lingkungan akibat sampah adalah melalui proses daur ulang atau pengolahan kembali.
Dalam konteks mode, industri fashion juga turut berperan dalam gerakan daur ulang. Bukan hanya menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan dalam produksinya, ada juga individu yang terinspirasi untuk menciptakan aksesori fashion dari barang-barang bekas. Apakah kamu tertarik untuk bergabung dalam upaya mendaur ulang barang bekas menjadi aksesori fashion yang unik? Mari kita simak beberapa contoh barang bekas yang dapat diubah menjadi aksesori fashion yang menarik!
Kemasan Makanan atau Minuman
Pembungkus makanan atau minuman sachet biasanya terbuat dari alumunium foil. Bahan ini membutuhkan waktu 400 tahun untuk terurai sempurna di alam. Daripada menjadi sampah dan merusak lingkungan, kita bisa mengolah kemasan makanan dan minuman ini menjadi aksesoris cantik dan unik. Kemasan makanan dan minuman sachet banyak didaur ulang menjadi tas dan dompet yang trendi. Kamu juga bisa membuat aksesoris kepala seperti ornamen pada bando dan jepit rambut yang lucu.
Ban Dalam Bekas
Di alam bebas, ban bekas membutuhkan waktu kurang lebih 80 tahun untuk terurai. Zat-zat kimia yang ditambahkan dalam pembuatan ban malah akan menambah lama proses terurai di alam. Selain didaur ulang untuk keperluan industri otomotif, ban bekas juga bisa dijadikan aksesoris fashion. Pilihlah ban dalam bekas motor atau sepeda yang mempunyai bahan lebih ringan dan elastis. Kamu bisa membuat aksesori seperti sandal, ikat pinggang, gelang, tali tas, dan anting. Karena bersifat kuat dan tahan lama, ban bekas bisa dijadikan bahan pengganti kulit sintetis.
Pecahan Kaca
Kaca termasuk sampah atau limbah yang membutuhkan waktu jutaan tahun untuk terurai sempurna di alam. Karena membutuhkan waktu lama, tak heran kaca bekas yang menumpuk bisa menjadi sampah yang dapat merusak lingkungan. Pecahan kaca yang berserakan di jalan akan membahayakan orang yang tidak sengaja menginjaknya.
Salah satu cara memanfaatkan limbah kaca bekas adalah dengan mendaur ulang menjadi aksesoris fashion yang unik. Kaca yang didapat dari pecahan botol, gelas, atau lampu bisa kamu bawa ke pengrajin kaca untuk di daur ulang. Mereka biasanya mengolah semua pecahan kaca menjadi bandul atau gantungan kunci untuk tas, bandul anting, liontin, hingga pengganti batu zircon sebagai permata imitasi pada cincin.
Plastik
Tidak bisa dipungkiri kalau kita masih membutuhkan plastik sebagai media pengemas makanan dan minuman, paket-paket belanja online, dan masih banyak lagi. Kita bisa ikut menjaga lingkungan dengan mengolah sampah plastik menjadi barang yang berguna seperti aksesoris fashion. Belakangan ini muncul banyak pengrajin tas dan clutch yang memanfaatkan plastik sebagai bahan bakunya. Ada juga perhiasan seperti anting, gelang, dan gantungan kunci yang terbuat dari plastik.
Karung goni dan Kantung Semen
Meski terbuat dari bahan yang ramah lingkungan, karung goni dan kantung semen seringkali dibuang karena tidak dianggap bermanfaat. Namun di tangan orang-orang yang tepat, karung goni dan kantung semen bisa menjadi bahan baku pembuat aksesoris fashion yang trendi lho! Karung goni terbuat dari serat tanaman dan mempunyai ciri khas bahan berlubang atau berpori. Bahan ini bisa dipakai untuk membuat tote bag, bucket hat, tas pinggang, serta perhiasan seperti anting dan gelang. Kantung semen terbuat dari kertas tebal dan kuat untuk membawa beban berat. Karenanya, beberapa orang memanfaatkan kantung semen sebagai bahan pembuat tas ransel dan tas laptop.