Kepiting, merupakan sejenis hewan krustasea yang menghuni perairan laut, ditandai dengan ciri khasnya berupa cangkang keras yang berfungsi sebagai pelindung tubuhnya. Hewan ini dilengkapi dengan sepasang cakar yang kuat yang memiliki peran dalam pergerakan, mencari makan, serta melindungi diri dari pemangsa.
Kepiting dikenal sebagai hidangan lezat yang terkenal dalam berbagai jenis masakan laut di seluruh dunia. Dagingnya yang lezat terutama di bagian kaki dan tubuh menjadikannya populer di berbagai sajian kuliner. Namun, tak hanya kesedapannya yang menarik, konsumsi kepiting juga memiliki manfaat positif bagi kesehatan.
Fakta Seputar Nutrisi Kepiting
Secara umum, ada beberapa fakta gizi terkait kandungan nutrisi dalam kepiting:
1. Protein
Kepiting mengandung jumlah protein yang tinggi. Penting untuk diketahui, protein adalah nutrisi penting yang berperan dalam pembentukan dan pemeliharaan jaringan tubuh, pertumbuhan otot, dan fungsi tubuh yang optimal.
2. Kalori
Kepiting relatif rendah kalori, ketimbang daging merah. Namun, nilai kalori dapat bervariasi tergantung pada bagian tubuh kepiting yang kamu dan keluargamu konsumsi dan cara memasaknya.
3. Lemak
Kepiting mengandung lemak yang relatif rendah, terutama lemak jenuh.
4. Vitamin dan mineral
Kepiting merupakan sumber beberapa vitamin dan mineral penting seperti vitamin B12, vitamin C, selenium, dan zat besi. Vitamin B12 ini berperan dalam pembentukan sel darah merah dan fungsi saraf.
Sementara itu, vitamin C dan selenium berperan sebagai antioksidan dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.
5. Omega-3
Kepiting mengandung jumlah omega-3 yang baik, terutama asam lemak omega-3 EPA (asam eicosapentaenoic) dan DHA (asam docosahexaenoic). Omega-3 merupakan lemak sehat yang dapat membantu menjaga kesehatan jantung, mengurangi peradangan, dan mendukung fungsi otak yang baik.
Apa saja nilai nutrisi yang terkandung dalam 100 gram kepiting?
- Kalori: 151.
- Protein: 13,8 gram.
- Lemak: 3,8 gram.
- Fosfor: 250 miligram.
- Kalsium: 210 miligram.
- Vitamin A: 61 mikrogram.
- Vitamin B1: 0,05 mikrogram.
- Kolesterol: 78 miligram.
Selain nutrisi di atas, manfaat kepiting juga berasal dari asam folat, kalsium, magnesium, zat besi, selenium, mangan, yodium, zinc, vitamin B kompleks, serta omega-3.
Mengonsumsi 100 gram kepiting sudah dapat memenuhi 45 persen kebutuhan omega-3 harian tubuh. Nutrisi tersebut efektif membantu melancarkan aliran dan sirkulasi darah di dalam tubuh. Hal ini membuat kepiting termasuk sebagai salah satu makanan sehat yang dapat menjadi pilihan menu harian.
Manfaat Mengonsumsi Kepiting
Beberapa manfaat kepiting yang dapat kamu peroleh dari konsumsinya, antara lain:
1. Menjaga kesehatan tulang
Tulang memiliki fungsi penting, yakni sebagai penopang tubuh. Untuk menjaga fungsi pentingnya, kamu bisa mengonsumsi makanan tertentu, salah satunya, ya, kepiting ini. Sebab di dalam kepiting mengandung zat fosfor yang dapat membantu mencegah osteoporosis dan radang sendi di masa depan.
2. Menjaga kesehatan jantung
Kandungan asam lemak omega-3 pada kepiting mampu meningkatkan sel antiradang yang berfungsi untuk menyeimbangkan kadar kolesterol. Kegunaan lainnya, yakni menurunkan tekanan darah, sehingga risiko serangan jantung bisa menurun.
3. Meningkatkan kekebalan tubuh
Kepiting mengandung selenium yang berfungsi untuk menangkal serangan berbagai penyakit. Cara kerjanya dengan meningkatkan produksi antioksidan dan membunuh patogen penyebab penyakit. Selain itu, antioksidan juga efektif menetralisir racun akibat radikal bebas.
4. Melancarkan sirkulasi darah
Kandungan tembaga di dalam daging kepiting dapat membantu melancarkan sirkulasi darah dalam tubuh. Nutrisi tersebut berperan dalam mengontrol penyebaran oksigen dalam tubuh.
Menurut data kesehatan dari Harvard School of Public Health, tembaga penting untuk membantu kerja berbagai enzim di dalam tubuh. Termasuk memecah dan menyerap zat besi, serta membangun sel darah merah, kolagen, jaringan ikat, dan neurotransmiter otak.
Tembaga juga mendukung perkembangan otak normal dan fungsi kekebalan tubuh. Nah, mineral ini merupakan komponen superoksida dismutase, enzim antioksidan yang membongkar “radikal bebas” oksigen berbahaya. Tembaga diserap di usus kecil dan ditemukan terutama di tulang dan jaringan otot.
Selain itu, kandungan zat besi di dalam kepiting dapat membantu produksi sel darah merah dan mencegah lelah berlebihan.
5. Menjaga kesuburan organ reproduksi
Manfaat kepiting ini terjadi berkat kandungan zink di dalamnya. Kegunaannya bagi wanita adalah menjaga siklus menstruasi agar tetap teratur. Sementara bagi pria, kandungan zink di dalam kepiting dapat meningkatkan kesuburan. Jenis mineral ini berperan dalam melindungi sperma dari paparan bakteri.
6. Mencegah anemia
Vitamin B12 dan folat pada seafood ini membantu mengurangi risiko anemia defisiensi vitamin. Orang dengan anemia defisiensi vitamin tidak memiliki cukup sel darah merah sehat. Nah, hal ini membuat mereka cepat merasa lelah.
Mengonsumsi kepiting dapat meningkatkan produksi sel darah merah. Meski begitu, penting untuk kamu dan anggota keluargamu berdiskusi dengan dokter terkait porsi konsumsi kepiting yang sesuai.
7. Menutrisi otak
Orang yang mengonsumsi makanan laut, seperti kepiting, setidaknya sekali seminggu memiliki risiko demensia dan penyakit Alzheimer yang lebih rendah. Perlindungan ini mungkin berasal dari asam lemak omega-3 tingkat tinggi dalam produk makanan laut.
8. Meningkatkan aktivitas mental
Kandungan nutrisi lain seperti selenium, vitamin B2, dan tembaga tidak hanya meningkatkan fungsi otak tetapi juga meningkatkan aktivitas mental. Aktivitas mental maksudnya adalah membuat tubuh dan pikiran tidak gampang stres.
9. Melancarkan metabolisme tubuh
Kepiting memiliki sumber selenium yang jauh lebih tinggi daripada daging lainnya. Mineral esensial ini adalah antioksidan sehingga dapat membantu mencegah kerusakan sel akibat radikal bebas sekaligus mengatur sistem metabolisme tubuh.
10. Meningkatkan sirkulasi darah
Mineral penting lainnya dalam daging kepiting adalah tembaga. Salah satu manfaat penting dari tembaga adalah membantu tubuh menyerap zat besi. Selain itu, mineral ini juga mampu meningkatkan produksi sel darah merah. Sirkulasi yang tepat meningkatkan penyembuhan setelah cedera dan penyakit.