Kemampuan ‘sederhana’ yang harus kamu miliki di usia 30an ini penting untuk kita ketahui bersama. Jika bayi dan balita memiliki tonggak perkembangan dalam kemampuan dan motorik mereka. Orang dewasa juga harus memiliki sejumlah keterampilan sebagai bukti kedewasaan dan kemampuan yang sesuai dengan usia matangnya.
Berikut adalah beberapa keterampilan yang harap oleh seseorang miliki di usia 30-an. Apa saja? Mari kita simak!
Kemampuan ‘Sederhana’ yang Harus Kamu Miliki di Usia 30an
1. Mengatur Keuangan Pribadi

Pada usia 30 tahun sudah seharusnya kamu bisa mengatur keuanganmu sendiri dengan baik. Sesuaikan pengeluaran dengan pendapatan, prioritaskan kewajiban (contoh: biaya listrik, air, bensin, dan sebagainya), tidak boros, dan pelajari cara untuk menambah pemasukan.
2. Menepati Komitmen

Untuk menjadi sukses, kamu harus menjadi orang yang dapat mengandalkannya dan memenuhi komitmen. Sehingga nantinya kamu dapat membangun kepercayaan pada dirimu maupun pada orang lain. Nah, kepercayaan ini diperlukan untuk mendapatkan karier yang bagus, menjalankan bisnis yang sukses, dan hal-hal lainnya.
3. Tetap Tenang

Tidak ada tanda ketidakdewasaan yang lebih besar daripada kehilangan kendali atas emosi diri. Marah atau kehilangan kesabaran mungkin memberikan rasa puas pada saat menumpahkannya. Namun, hal tersebut dapat merusak suasana. Carilah cara untuk tetap tenang di saat situasi dan kondisi membuatmu tidak nyaman dan amarahmu terpancing.
4. Menjadi Tangguh

Melansir Etiqa, tekanan dan beban dalam pekerjaan pasti akan selalu ada dan menimpa setiap orang dalam perjalanan kariernya. Ketika kamu sudah berusia 30-an alias sudah dewasa dan matang, semestinya kamu perlu untuk menjadi tangguh sehingga bisa bertahan di tempat kerjamu yang sekarang.
Apalagi bila kamu memiliki banyak tanggung jawab keuangan. Misalnya, menafkahi keluarga, membayar utang, membayar biaya pengobatan, biaya anak sekolah, dan sebagainya. Ingatlah bahwa kamu harus kuat, mencari solusi dan motivasi, dan belajar pengalaman untuk tetap bertahan di tempatmu biasa mencari nafkah.
5. Mengelola Stres

Belajar mengelola stres sangatlah penting dalam dekade ini. Jika tidak, kesehatan mental dan fisikmu dapat terganggu. Maka dari itu, temukanlah aktivitas yang dapat membantumu melepaskan stres. Seperti minta saran dari orang yang kamu percaya maupun pihak profesional (konselor, psikolog, atau psikiater), dan nikmati alam untuk mengendalikan emosi negatif yang sedang mengganggu kejiwaanmu.
6. Keterampilan Komunikasi

Kamu akan mengalami percakapan yang lebih sulit seiring bertambahnya kematangan usia dan tanggung jawabmu. Percakapan ini bisa berupa pembahasan masalah hubungan yang pelik, keluhan tentang pekerjaan, dan bagaimana kamu membela diri sendiri di hadapan orang yang kamu segani. Semakin mahir kamu menyampaikan apa yang kamu pikirkan atau rasakan, semakin bertambah pula potensi pemecahan masalah kamu lakukan bersama orang di sekitarmu.
7. Memaafkan

Mengutip Thrive Global, pengampunan atau perbuatan memaafkan adalah tentang pelepasan emosi dan kebencian terhadap seseorang yang mungkin telah menyakitimu. Ini bukan tentang melupakan, tetapi demi menghilangkan rasa sakit di dirimu sendiri dan sebagai bentuk cinta pada dirimu maupun orang tersebut.
8. Public Speaking

Melansir Bobby Powers, berbicara di depan umum bukan hanya tentang berpidato di acara resmi, menjadi pembicara di seminar, atau di panggung. Namun juga bagaimana cara berbicara di depan banyak orang, sekalipun orang-orang tersebut adalah orang yang kamu kenal.
9. Menerima Masukan dengan Baik

Melansir dari Ladders, mungkin sulit bagi kita untuk mendengar ketika kita disalahkan, ditegur, atau dimarahi karena pekerjaan kita salah agar seterusnya kita belajar menjadi lebih baik. Nah, karena inilah kemampuan menerima masukan harus kamu miliki. Apalagi jika usiamu sudah mulai berkepala tiga. Adapun cara mendengarkan masukan dengan baik adalah mengesampingkan sisi emosional dirimu dan fokus pada informasi atau teguran yang disampaikan padamu.
10. Meminta Maaf dengan Tulus

Berhubungan dengan poin ketujuh, kamu juga harus mulai bisa menyampaikan permintaan dengan tulus kepada orang lain bila kamu melakukan kesalahan pada mereka. Enam langkah strateginya menurut salah satu CEO adalah segera memutuskan untuk meminta maaf, memohon maaf secara langsung (face to face) dengan orang yang bersangkutan, jelaskan kenyataan dan unek-unekmu dengan baik, dan meyakinkannya bahwa setelah ini hubungan kalian akan menjadi kembali membaik.
Itulah beberapa kemampuan ‘sederhana’ yang harus kamu miliki dan tetap mengasahnya. Dari kesepuluh kemampuan ini, mana yang ingin kamu perbaiki dan kembangkan lagi, Sobat Riang?