Makna lagu Gala Bunga Matahari karya Sal Priadi ini menarik untuk kita ketahui. Belakangan ini, lagu Gala Bunga Matahari yang dinyanyikan oleh Sal Priadi telah menjadi salah satu tren viral di TikTok. Banyak warganet yang mengunggah video dengan lagu tersebut sebagai backsound.
Tapi, sebenarnya apa sih makna dari Gala Bunga Matahari ini? Yuk, simak selengkapnya di sini!
Lirik Lagu Gala Bunga Matahari – Sal Priadi
Mungkinkah
Mungkinkah
Mungkinkah
Kau mampir hari ini
Bila tidak mirip kau jadilah bunga matahari
Yang tiba-tiba mekar di taman
Meski bicara dengan bahasa tumbuhan
Ceritakan padaku
Bagaimana tempat tinggalmu yang baru
Adakah sungai sungai itu benar benar
Dilintasi dengan air susu
Juga badanmu tak sakit sakit lagi
Kau dan orang orang di sana muda lagi
Semua pertanyaan
Temukan jawaban
Hati yang gembira sering kau tertawa
Benarkah orang bilang ia memang suka bercanda
Mungkinkah
Mungkinkah
Mungkinkah
Kau mampir hari ini
Bila tidak mirip kau jadilah bunga matahari
Yang tiba-tiba mekar di taman
Meski bicara dengan bahasa tumbuhan
Kan ku ceritakan padamu
Bagaimana hidupku tanpamu
Kangennya masih ada di setiap waktu
Kadang aku menangis bila aku perlu
Tapi aku sekarang sudah lebih lucu
Jadilah menyenangkan seperti katamu
Jalani hidup dengan penuh suka cita
Dan percaya kau ada di hatiku selamanya
Mungkinkah
Mungkinkah
Mungkinkah
Kau mampir hari ini
Bila tidak mirip kau jadilah bunga matahari
Mungkinkah
Mungkinkah
Mungkinkah
Kau mampir hari ini
Bila tidak sekarang janji kita pasti kan bertemu lagi
Makna Lagu Gala Bunga Matahari – Sal Priadi
Lagu Gala Bunga Matahari ciptaan Sal Priadi ini mengisahkan tentang seseorang yang kehilangan dan merindukan sosok terkasihnya yang telah tiada.
Yang mana, ia berharap sosok terkasihnya bisa datang menemui, walau hanya dalam mimpi. Atau, ia hadir dalam wujud lain, seperti bunga matahari.
Bagian yang menyentuh hati dalam lagu ini adalah saat ia meminta untuk diceritakan tempat tinggal yang baru orang terkasihnya tersebut. Lalu, Sal pun membuat lirik yang menggambarkan suasana surga, seperti yang terdapat dalam Al-Qur’an.
- “Adakah sungai sungai itu benar benar. Dilintasi dengan air susu”
Pada lirik tersebut, sesuai dengan gambaran surga yang tertuang pada Q.S Muhammad: 15.
“Perumpamaan surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa (adalah bahwa) di dalamnya ada sungai-sungai yang airnya tidak payau, sungai-sungai air susu yang rasanya tidak berubah, sungai-sungai khamar yang lezat bagi peminumnya, dan sungai-sungai madu yang murni. Di dalamnya mereka memperoleh segala macam buah dan ampunan dari Tuhan mereka”
- “Juga badanmu tak sakit sakit lagi. Kau dan orang orang di sana muda lagi”
Pada lirik di atas, sesuai gambaran yang dijelaskan pada kitab hadis yang menjadi rujukan kaum muslim, bahwa penghuni surga akan sehat dan selalu muda.
“Sesungguhnya kalian akan tetap sehat dan tidak pernah sakit lagi, kalian akan tetap hidup dan tidak pernah mati lagi, kalian akan tetap muda dan tidak pernah tua renta lagi, kalian akan terus berbahagia, dan tidak pernah merasa sedih dan menderita lagi,” (Shahih Muslim).
Lalu, dalam lagu Gala Bunga Matahari juga, Sal mengungkapkan sebagai seseorang yang ditinggalkan, ia terkadang merindukan dan menangisi. Namun, karena hidup terus berjalan, ia pun menceritakan bagaimana keadaannya saat ini, yang tetap melanjutkan hidup sesuai dengan pesan sosok terkasihnya.
“Kadang aku menangis bila aku perlu. Tapi aku sekarang sudah lebih lucu,”
Dan walau telah ditinggalkan, nama dan kenangannya, tidak akan terlupakan “Dan percaya kau ada dihatiku selamanya”.
Jadi Tren Viral di TikTok
Sejak dirilis pada 14 Juni 2024 lalu, Gala Bunga Matahari telah menjadi salah satu lagu viral di berbagai platform. Di YouTube, videonya telah ditonton lebih dari 1,4 juta penonton. Lalu, di Spotify telah didengarkan oleh 6,1 juta pendengar.
Sementara itu, di laman TikTok lagu ini telah dibuat 68 ribu konten, dan terus menanjak naik. Di TikTok, banyak warganet yang mengungkapkan kerinduannya yang telah ditinggalkan orang tersayang dengan membagikan sederet momen kebersamaannya dengan backsound lagu tersebut.
Penyanyi berusia 32 tahun ini, dalam laman Instagramnya mengungkapkan bahwa ia juga turut menangis setelah membaca cerita duka dari para pendengarnya.
“Teman teman,boleh jujur hampir setiap hari saya menangis membaca cerita cerita soal orang orang dalam duka yang dikirimkan ke saya. Maaf kalau respon saya banyak bercandanya, seringkali haha hihi jadi cara terbaik menyamarkan renung duka,” tulis Sal Priadi.
“Sebisa mungkin saya selalu ikut berdoa untuk orang orang terkasihmu yang pamit duluan itu. Titip doakan orang orang terkasihku juga,” pungkasnya.