Papua Nugini, yang juga dikenal sebagai Papua Guinea Baru, adalah sebuah negara yang terletak di ujung timur Indonesia dan berbatasan langsung dengan Provinsi Papua. Meskipun tidak sebesar Indonesia, Papua Nugini memiliki ciri keberagaman yang luar biasa dengan lebih dari 850 bahasa lokal yang digunakan di wilayahnya. Sebagian besar tanah di Papua Nugini masih tertutup hutan tropis yang belum dijelajahi.
Kemerdekaan Papua Nugini berhasil diraih pada tanggal 16 September 1975 setelah melalui periode perjuangan yang sengit selama Perang Dunia II, yang melibatkan konflik antara Jepang, Amerika, dan Australia. Kini, negara ini mengadopsi sistem monarki konstitusional dan merupakan anggota dari Persemakmuran Britania Raya. Gubernur Jenderal dan Perdana Menteri adalah dua posisi puncak dalam pemerintahan Papua Nugini.
Meskipun berada di Pulau Papua yang juga menjadi bagian dari wilayah Indonesia, mengapa Papua Nugini tidak masuk dalam kedaulatan Indonesia? Pertanyaan ini sering muncul mengingat Papua dan Papua Barat adalah bagian dari NKRI.
Kenapa Papua Nugini Tidak Masuk Indonesia?
Papua Nugini tidak diakui sebagai bagian dari Indonesia karena pada awalnya tidak berada dalam cakupan kekuasaan kolonialisme Hindia Belanda. Saat Pulau Papua masih terpecah di era pra-Perang Dunia I, separuh bagian barat dikuasai oleh Belanda, sementara separuh bagian timur dibagi antara Inggris di selatan dan Jerman di utara.
Walaupun memiliki peran penting dalam membentuk konsep bangsa Indonesia, kolonialisme Hindia Belanda tidak memberikan dasar hukum bagi Indonesia untuk mengklaim Papua Nugini. Seluruh wilayah kolonial Hindia Belanda menjadi landasan bagi negara Indonesia yang saat ini ada. Namun, hak untuk mengklaim wilayah bekas kolonialisme tersebut hanya terbatas pada wilayah Hindia Belanda, bukan lebih dari itu. Sebagai contoh, Indonesia tidak dapat mengklaim Timor Leste yang dulunya merupakan wilayah kekuasaan Portugis.
Setelah Perang Dunia I, Inggris mengambil alih kontrol atas bagian timur Pulau Papua yang sebelumnya dikuasai oleh Jerman. Pada tahun 1960, PBB mengeluarkan kebijakan penghapusan kolonialisme yang memungkinkan Papua Nugini untuk merdeka. Australia membantu dalam mempersiapkan kemerdekaan tersebut. Pada akhirnya, Papua Nugini merdeka pada tahun 1975 dan memilih untuk tetap menjadi bagian dari Persemakmuran Britania Raya dengan Ratu Elizabeth II sebagai kepala negara.
Papua Nugini, Negeri yang Hilang
Papua Nugini tetap menjadi sebuah misteri yang belum banyak dieksplorasi, baik dari segi budaya maupun geografi. Hutan yang luas masih meliputi sebagian besar wilayahnya, dan hanya 18% populasi yang tinggal di perkotaan. Sistem barter masih diterapkan di masyarakat tradisional yang lebih suka hidup sebagai petani untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Kealamian Papua Nugini juga menakjubkan, dengan banyak wilayah hutan yang belum pernah dijelajahi. Banyak flora dan fauna yang belum teridentifikasi dapat ditemukan di sana. Wilayah ini juga menjadi salah satu tempat langka di dunia yang mengalami fenomena hujan salju, terutama di puncak tertingginya, Gunung Wilhelm yang mencapai ketinggian 4509 meter di atas permukaan laut.