Strategi penjualan e-commerce yang sering disebut penjualan flash adalah diskon khusus elektronik selama dua belas jam atau hanya untuk produk kecantikan.
Salah satu tujuan dari strategi ini adalah untuk mendapatkan lebih banyak keunggulan daripada pesaingnya dengan mengembangkan toko atau penjual online menjadi e-commerce.
Sekarang Glints akan memberikan penjelasan singkat tentang salah satu teknik penjualan yang paling populer. Simak artikelnya berikut ini!
Apa Itu Flash Sale?
Jika diartikan dalam bahasa Indonesia, flash sale artinya adalah penjualan kilat, namun apa itu maksudnya?
Nah menurut Indeed, flash sale adalah strategi di mana kamu melakukan promosi atau memberi diskon dengan batas waktu tertentu.
Tujuan dari penjualan ini adalah untuk membentuk rasa urgensi pada audiens. Sehingga, mereka akan memanfaatkan diskon atau promosi tersebut sebelum masanya habis.
Adanya urgensi dalam audiens ini dapat menghasilkan angka penjualan yang besar dalam waktu singkat.
Tak hanya itu, urgensi ini juga akan mendorong audiens untuk melakukan impulse buying dari produk atau layanan yang ditawarkan.
Dalam strategi ini, biasanya terdapat beberapa hal seperti;
- diskon atau promosi yang lebih besar dari pada biasanya
- durasi penjualan yang lebih singkat
- pilihan produk atau layanan yang terbatas
- kuantitas produk atau layanan yang terbatas
Biasanya, toko-toko online hingga e-commerce melakukan strategi flash sale untuk hari raya, momen, produk, atau pasar tertentu.
Sebagai contoh, beberapa platform e-commerce akan memanfaatkan momen-momen seperti 11.11 atau 12.12 hingga masa liburan seperti Natal, Idulfitri, atau Imlek.
Kelebihan dan Kekurangan Flash Sale
Mengutip Shopify, berikut adalah beberapa manfaat yang bisa didapatkan dari melakukan flash sale;
- mengurangi inventaris yang berlebihan, sehingga membuatmu bisa menekan biaya operasional dan penyimpanan barang
- dapat meningkatkan penjualan terhadap produk yang permintaannya rendah
- meningkatkan brand awareness
- bisa menjadi salah satu cara cepat untuk meningkatkan keuntungan
- dapat menarik konsumen baru
Meski begitu, strategi ini juga memiliki kekurangan terlebih jika tidak dilakukan dengan baik.
Beberapa kekurangan tersebut di antaranya seperti;
- margin keuntungan lebih rendah karena diskon yang diberikan sangat tinggi dan bisa berada di kisaran 50%-70%
- bisa menarik konsumen yang hanya tertarik membeli produkmu sekali saja
- dapat merusak reputasimu jika tidak dilakukan dengan baik atau gagal memberi customer service yang bagus setelah melakukan strategi ini
Cara Melakukan Flash Sale
Lalu, bagaimana cara supaya kamu bisa menjalankan strategi ini dengan baik? Melansir Hubspot, berikut adalah beberapa cara melakukan strategi flash sale dengan baik.
1. Tentukan tujuan melakukannya
Selalu tentukan mengapa kamu ingin melakukan strategi ini.
Misalkan, tujuanmu melakukannya adalah untuk mengosongkan gudang, meningkatkan traffic ke website-mu, atau membangun hype produk barumu.
Dengan begitu, kamu bisa merencanakan dan mengeksekusi strategi ini dengan lebih baik.
Tak hanya itu, kamu juga jadi lebih tahu tipe promosi atau diskon seperti apa yang tepat untuk ditawarkan ke konsumen.
2. Pilih produk yang tepat untuk audiens idealmu
Ketika memilih produk yang akan dijual, selalu pastikan bahwa pilihanmu sudah sesuai dengan tujuan serta target audiensmu.
Artinya, tujuan flash sale-mu adalah menghabiskan stok barang-barang lama, pastikan juga bahwa penawaranmu bernilai bagi konsumen.
Karena, jika konsumen merasa ada nilai yang bisa didapatkan, mereka akan lebih tertarik mengikuti programmu tersebut.
3. Promosikan momennya terlebih dahulu
Pastikan untuk membangun antusiasme dari konsumenmu terlebih dahulu sebelum menjalankan program ini.
Nah, kamu bisa menggunakan email marketing atau media sosial untuk memberi tahu konsumenmu seputar programmu tersebut.
Dengan begitu, konsumen bisa mengingat dan mempersiapkan diri mereka untuk berpartisipasi dalam programmu.
4. Rancang kata-katamu sebaik mungkin
Promosi atau diskon yang kamu berikan harus terlihat menarik di mata konsumenmu. Sehingga, penting bagimu untuk merancang kata-kata sebaik mungkin.
Namagoo menyebutkan, ada unsur psikologis yang perlu kamu perhatikan ketika akan memberi diskon.
Menurutnya, jika produkmu memiliki harga di bawah Rp1 juta, maka diskon dengan bentuk persentase akan terlihat menarik di mata konsumen.
Sedangkan, jika produkmu berharga di atas Rp1 juta, maka diskon dalam bentuk nominal cenderung lebih menarik bagi konsumen.
5. Jaga durasi sesingkat mungkin
Promosi atau diskon yang terbatas waktu adalah poin menarik dan urgensi dari strategi penjualan ini. Batas waktu ini juga yang menanamkan perasaan FOMO di konsumen.
Idealnya, durasi selama 12-24 jam sudah cukup untuk meningkatkan angka pembelian produkmu.
6. Cek inventarismu
Apabila strategi ini ingin berjalan secara efektif, pastikan untuk melakukan persiapan terlebih dahulu. Salah satu hal yang penting dilakukan adalah mengecek inventarismu terlebih dahulu.
Kamu harus memastikan bahwa dirimu memiliki jumlah stok yang cukup untuk memenuhi jumlah pesanan.
7. Persiapkan pengiriman barang-barangnya
Para pembeli online selalu menginginkan barang yang dibelinya dikirim secepat mungkin.
Sehingga ketika akan melakukan flash sale, jangan lupa untuk memikirkan bagaimana pengirimannya. Selalu pastikan barang bisa sampai ke tangan konsumen tepat waktu.
Itu adalah beberapa hal yang perlu kamu ketahui seputar arti dan apa itu flash sale. Artinya, strategi ini bisa kamu lakukan untuk meningkatkan penjualan produkmu dalam waktu singkat.
Sehingga, jika dirimu memiliki produk atau layanan yang ingin segera dikeluarkan dengan cepat dari inventarismu, strategi ini bisa kamu lakukan.
Dengan begitu, kamu bisa meringankan biaya operasional hingga penyimpananmu.
Selain tentang hal ini, kamu bisa tahu lebih banyak seputar bidang penjualan dengan baca kumpulan artikel dari Glints yang membahasnya.
Kamu bisa mendapat informasi, tips, dan trik seputar sales yang bisa dilakukan saat itu juga sehingga dirimu dapat meningkatkan penjualanmu.