Jumat, 15 Agustus 2025
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Mengenal Prosedur Steril Permanen Tubektomi

Mengenal prosedur steril permanen tubektomi yang Sheila Marcia lakukan ini menarik untuk kita tahu. Sheila Marcia dan suaminya, Dimas Akira, secara resmi mengumumkan kabar gembira. Pada hari Senin (26/2), anak kelima pasangan tersebut, seorang bayi laki-laki bernama Abraham Jared Joseph, lahir. Keberadaan bayi ini sebagai penutup dari rangkaian kelahiran anak-anak Sheila dan Dimas.

Penting untuk dicatat bahwa keputusan tersebut muncul setelah Sheila menjalani prosedur steril permanen, yaitu tubektomi. Operasi ini, yang berlangsung hanya dua hari setelah kelahiran bayi, melakukannya sebagai langkah pasti untuk menghentikan kehamilan di masa depan. Sheila dan suaminya memilih untuk fokus pada pembesaran kelima anak mereka, dan momen ini mereka bagikan melalui akun Instagram resmi Sheila, @itssheilamj. Operasi tubektomi, yang sukses melakukannya dalam waktu sekitar 30 menit, telah terkonfirmasi oleh dokter yang menanganinya.

Pertanyaan yang muncul adalah, apa sebenarnya tubektomi itu? Dan apakah prosedur ini masih memungkinkan seorang perempuan untuk hamil di masa mendatang?

Metode Kontrasepsi Permanen Tubektomi

Mengenal Prosedur Steril Permanen Tubektomi

Tubektomi merupakan salah satu metode kontrasepsi permanen pada perempuan. Berdasarkan Apollo Cradle, tubektomi melibatkan operasi yang bertujuan menyumbat tuba falopi sehingga sel telur yang melepaskan ovarium terhalang untuk masuk ke uterus.

Sebelum melakukan metode KB steril ini, seorang perempuan perlu mempertimbangkan sejumlah hal, seperti alasan melakukan steril permanen, yakin bahwa tubektomi pilihan terbaik bagi dirinya dan suami, mempertimbangkan risiko, efek samping, dan komplikasi berkaitan dengan prosedur, dan jika ragu, pertimbangkan opsi metode kontrasepsi lain yang dirasa lebih cocok. Sebab itu, konsultasi dengan dokter sebelum melakukan prosedur sangat disarankan.

Mengenal Prosedur Steril Permanen Tubektomi

Sebelum memutuskan untuk tubektomi, penting bagi kamu  untuk mengetahui cara kerja atau prosedur dari metode kontrasepsi tersebut. Untuk melakukan tubektomi, terdapat beberapa prosedur yang akan dilakukan oleh dokter, seperti:

  1. Pertama, dokter akan membuat beberapa sayatan kecil di sekitar pusar Bunda.
  2. Lalu, alat teleskopik yang disebut juga sebagai laparoskop akan dimasukkan melalui salah satu sayatan.
  3. Dalam ujung laparoskop tersebut, terdapat kamera kecil yang akan mengirimkan gambar ke layar agar dokter bedah. Untuk mendapatkan penglihatan organ di dalam tubuh yang lebih jelas.
  4. Melalui gambar tersebut, dokter bedah akan memasukkan instrumen khusu. Berfungsi untuk menutup tuba dengan cara memotongnya sebagian atau menghalanginya dengan klip atau cincin.

Biasanya, beberapa jam setelah operasi tubektomi perempuan boleh untuk pulang dan tidak perlu dirawat inap, terlebih jika kamu baru saja melahirkan. Walaupun melakukan tubektomi memang membuat pasangan tidak perlu menggunakan pil KB atau alat kontrasepsi lainnya, tidak menutup kemungkinan bahwa terdapat beberapa risiko-risiko yang dapat dialami Bunda setelah melakukan prosedur.

Risiko dan efek samping tubektomi

Mengutip dari Mayo Clinic, berikut adalah beberapa risiko yang mungkin terjadi bila melakukan operasi tubektomi:

  • Kerusakan pada usus, kandung kemih, atau pembuluh darah utama.
  • Reaksi terhadap anestesi.
  • Penyembuhan luka atau infeksi yang tidak tepat.
  • Nyeri yang berkelanjutan.
  • Perdarahan dari sayatan operasi.
  • Kehamilan yang tidak diinginkan jika prosedur tidak berhasil.

Tidak hanya itu, biasanya terdapat juga efek samping yang akan oleh para perempuan alami setelah melakukan operasi tubektomi, efek samping ini meliputi:

  • Nyeri atau kram perut.
  • Pusing.
  • Kelelahan.
  • Kembung.
  • Bahu terasa sakit.

Saat ini, kamu mungkin merasa bimbang untuk melakukan prosedur tubektomi. Oleh karena itu,  berikut adalah manfaat dari tubektomi yang dapat menambah keyakinan Bunda untuk memutuskan melakukan tubektomi.

Manfaat melakukan tubektomi

Simak ulasannya berikut ini:

1. Efektif dan nyaman 

Mengutip dari Cleveland Clinic, tingkat efektivitas tubektomi adalah 99 persen. Bunda dan suami terhindar dari kehamilan yang tidak direncanakan. Sehingga, Bunda tak perlu lagi mengonsumsi pil KB atau menggunakan alat kontrasepsi lainnya.

2. KB yang tidak mengubah hormon

Biasanya, para Bunda cenderung memilih untuk menggunakan KB yang tidak mengganggu hormon, dan tubektomi merupakan salah satunya. Selain itu, tubektomi tidak akan berpengaruh pada menstruasi atau membuat Bunda menopause lebih cepat.

3. Mengurangi risiko penyakit kanker

Menurut penelitian, melakukan tubektomi dapat mengurangi setidaknya 40 persen tingkat perempuan terkena risiko kanker ovarium.

Itulah informasi mengenai metode kontrasepsi tubektomi yang juga dilakukan oleh Sheila Marcia. Jika Bunda ingin melakukan tubektomi, pastikan untuk mempertimbangkan segala manfaat dan risikonya, ya. Konsultasikan kepada dokter untuk mengetahui info lebih dalam dan lengkap. Semoga informasi mengenai tubektomi atau KB steril ini membantu ya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles