Pada awal perdagangan Selasa (18 Juli 2023), nilai tukar rupiah menguat ke Rp14.994 per dolar AS. Mata uang Garuda naik 0,12 persen, atau 18,5 poin.
Menurut Bloomberg, kurs rupiah telah menguat 24 poin atau 0,16 persen ke Rp14.989 per dolar AS hingga pukul 09.12 WIB. Ini membalikkan tren yang buruk selama perdagangan awal pekan, yang melemah 54,5 poin atau 0,36 persen ke Rp15.013 per dolar AS.
1. Mata uang rupiah berpeluang menguat seharian
Analis Sinarmas Futures, Ariston Tjendra, memperkirakan rupiah berpeluang menguat terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini. Itu karena mata uang negeri Paman Sam masih tertekan terhadap nilai tukar lainnya pagi ini, meskipun semalam data indeks manufaktur wilayah New York AS menunjukkan hasil yang lebih bagus dari ekspektasi.
Dia mengatakan, data tersebut menunjukkan aktivitas manufaktur di wilayah New York pada Juli menunjukan pertumbuhan, dibandingkan ekspektasi penurunan, yakni positif 1,1 dibandingkan negatif 4,3.
“Rupiah bisa menguat terhadap dolar AS hari ini dengan masih tertekannya dolar AS terhadap nilai tukar lainnya pagi ini,” ujarnya.
2. Ada dua faktor lain yang dapat mempengaruhi laju rupiah
Kata dia, pagi ini indeks dolar AS terlihat masih tertekan di bawah 100. Menurutnya, pelaku pasar masih menunggu data penting lainnya, yaitu penjualan ritel AS Juni 2023 yang akan dirilis malam ini untuk kembali menggerakkan dolar.
“Dari dalam negeri, rupiah bisa mendapatkan dukungan dari data neraca perdagangan Juni yang masih menunjukkan surplus,” ujar Ariston.
3. Proyeksi pergerakan rupiah hari ini
Rupiah, diprediksi Ariston, bisa mengalami penguatan ke arah Rp14.950, dengan potensi resisten di kisaran Rp15.030 per dolar AS pada perdagangan hari ini.
Sementara itu, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, memproyeksikan nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini bakal bergerak pada rentang Rp14.930 sampai Rp15.070 per dolar AS, dengan potensi melemah.