Sabtu, 16 Agustus 2025
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Pengertian Qada dan Qadar serta Contoh Takdir Manusia

Pengertian qada dan qadar ini mungkin sudah tidak asing bagi kita yang beragama Islam. Iman kepada qada dan qadar merupakan salah satu pilar penting dalam ajaran Islam, yang menempati posisi ke-6 dalam rukun iman. Oleh karena itu, bagi umat Islam, memahami konsep dan makna qada dan qadar serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari sangatlah penting.

Dalam buku “Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti” yang Yoga Nofan Aditiya dan Siti Sulaikho tulis, menjelaskan bahwa iman kepada qada dan qadar membawa pelajaran berharga bagi umat Islam. Salah satunya adalah menghindari sikap putus asa ketika menghadapi kegagalan, serta menjauhi sikap sombong dan bangga diri ketika meraih keberhasilan. Hal ini karena umat Islam diyakinkan bahwa segala sesuatu tidak hanya tergantung pada usaha manusia semata, tetapi juga bergantung pada ketetapan dan kehendak Allah SWT.

Dengan memahami konsep ini, umat Islam terarahkan untuk tetap berusaha dengan sungguh-sungguh. Namun tetap rendah hati dan berserah diri kepada kehendak Allah SWT dalam setiap hal yang terjadi dalam kehidupan mereka.

Pengertian Qada dan Qadar

Mengutip dari buku Mengenal Rukun Iman dan Islam karya Miftahul Basar, qada secara bahasa berarti hukum, keputusan, ketetapan, dan kehendak. Sedangkan qada secara istilah berarti ketetapan Allah SWT terhadap segala sesuatu sejak zaman azali. Zaman azali adalah zaman ketika segala sesuatu belum tercipta.

Adapun, qadar secara bahasa berarti kepastian, ukuran, kepuasan, dan perwujudan kehendak. Qadar secara istilah berarti perwujudan kehendak Allah SWT terhadap semua makhluk-Nya, dalam ukuran dan bentuk-bentuk tertentu.

Qada dan qadar ada pada Al-Qur’an surah Ar Ra’d ayat 8.

اَللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَحْمِلُ كُلُّ اُنْثٰى وَمَا تَغِيْضُ الْاَرْحَامُ وَمَا تَزْدَادُ ۗوَكُلُّ شَيْءٍ عِنْدَهٗ بِمِقْدَارٍ

Artinya: “Allah mengetahui apa yang dikandung oleh setiap perempuan dan apa yang berkurang (tidak sempurna dalam) rahim dan apa yang bertambah. Segala sesuatu ada ketentuan di sisi-Nya.”

Ayat tersebut menjelaskan bahwa segala sesuatu di alam semesta ini telah Allah SWT tentukan. Segala sesuatu yang akan terjadi telah Allah SWT ketahui dan rencanakan. Ketentuan Allah SWT tersebut tidak diketahui oleh makhluk-Nya yang mana pun, baik malaikat, jin, maupun manusia.

Sebutan Qada dan Qadar

Qada dan qadar sering menyebutnya dengan sebutan takdir. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, takdir sendiri memiliki pengertian ketetapan Tuhan, ketentuan Tuhan, dan nasib. Adapun takdir dapat terbagi menjadi dua, yaitu takdir mubram dan takdir muallaq.

Takdir Mubram

Secara bahasa, mubram berarti sesuatu yang tidak dapat terelakkan. Takdir mubram berarti ketentuan mutlak dari Allah SWT, di mana manusia tidak mendapat peran untuk mewujudkannya. Contoh dari takdir mubram di antaranya jenis kelamin manusia, kematian, dan hari kiamat.

Takdir Muallaq

Secara bahasa, muallaq berarti sesuatu yang digantungkan. Takdir muallaq berarti ketentuan Allah SWT yang mengikut sertakan peran manusia melalui usaha atau ikhtiarnya. Hal tersebut berarti manusia memberi peran untuk berikhtiar. Hasil akhir dari ikhtiar tersebut tetap sesuai dengan ketentuan Allah SWT.

Takdir muallaq terjelaskan pada Al-Qur’an surah Ar Ra’d ayat 11.

لَهٗ مُعَقِّبٰتٌ مِّنْۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهٖ يَحْفَظُوْنَهٗ مِنْ اَمْرِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ وَاِذَآ اَرَادَ اللّٰهُ بِقَوْمٍ سُوْۤءًا فَلَا مَرَدَّ لَهٗ ۚوَمَا لَهُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ مِنْ وَّالٍ

Artinya: “Baginya (manusia) ada (malaikat-malaikat) yang menyertainya secara bergiliran dari depan dan belakangnya yang menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka. Apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, tidak ada yang dapat menolaknya, dan sekali-kali tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.”

Contoh dari takdir muallaq di antaranya kepandaian dan kekayaan.

Waktu Seseorang Manusia Mengetahui Takdir

Belgis Hayyinat Nufus dalam bukunya Mengeja Takdir Tuhan menjelaskan bahwa atas keterbatasan manusia, sepandai apa pun, secerdas apa pun, manusia tidak akan bisa mengetahui takdirnya meski takdir tersebut terjadi satu detik ke depan. Seorang manusia pasti akan mengetahui takdir saat takdir tersebut telah terjadi. Ketidakmampuan manusia melihat takdirnya ini bisa menjadi motivasi untuk memperbaiki apa yang ada sekarang dan senantiasa berikhtiar.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles