Perbedaan Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar ini wajib bagi umat Islam mengetahuinya. Kedatangan malam Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar selama bulan Ramadan adalah momen yang sangat ternantikan oleh umat Islam. Pada kedua malam ini, terjadi peristiwa penting yaitu penurunan Al-Qur’an. Namun, apa sebenarnya perbedaan antara Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar?
Penurunan Al-Qur’an selama bulan Ramadan jelas dalam surah Al-Baqarah ayat 185 Al-Qur’an, di mana Allah SWT berfirman,
…شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ
Artinya: “Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil)…”
Perbedaan Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar
Ada sejumlah perbedaan Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar. Perbedaan ini bisa dilihat dari segi pengertian dan waktunya. Berikut penjelasannya dirangkum dari buku Permata Al-Qur’an karya H. Muhammad, buku Puasa Menuju Sehat Fisik-Psikis karya Ahmad Syarifuddin, dan buku Al-Qur’an 100% Asli karya Muhaimin Zen.
Dari Segi Pengertian
Nuzulul Quran dikenal sebagai peristiwa turunnya Al-Qur’an. Terdapat dua pengertian Nuzulul Quran secara bahasa. Pertama, dari kata nazzala-yunazzilu yang memiliki makna konotatif turun secara berangsur-angsur. Kedua, dari kata anzala-yunzilu yang memiliki makna denotatif menurunkan.
Adapun, secara istilah Nuzulul Quran adalah peristiwa turunnya Al-Qur’an.
Sementara itu, Lailatul Qadar dikenal sebagai malam kemuliaan yang lebih baik daripada seribu bulan, sebagaimana disebutkan dalam Tafsir Al-Qur’an Kementerian Agama RI saat menafsirkan firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surah Al Qadr ayat 3,
لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ
Artinya: “Lailatul Qadar itu lebih baik daripada seribu bulan.”
Lailatul Qadar juga menjadi waktu turunnya Al-Qur’an secara sekaligus dari Lauhul Mahfuz ke Baitul Izzah yang berada di langit dunia. Peristiwa ini dijelaskan dalam hadits.
“Al-Qur’an diturunkan dengan cara sekaligus ke langit dunia pada malam al-Qadar, kemudian sesudah itu ia diturunkan (ke bumi) dalam waktu dua puluh tahun.” (HR Hakim)
Hadits mengenai penurunan Al-Qur’an di malam Lailatul Qadar tersebut shahih menurut Imam Suyuthi. Namun, hadits tersebut diberi hukum sebagai hadits marfuk karena berkaitan dengan berita gaib.
Selain hadits, peristiwa penurunan Al-Qur’an pada malam Lailatul Qadar telah diceritakan dalam Al-Qur’an surah Al Qadr ayat 1.
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ
Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada Lailatul Qadar.”
Menurut Tafsir Al-Qur’an Kementerian Agama RI, ayat ini menjelaskan bahwa Al-Qur’an adalah kitab suci mulia yang telah diturunkan untuk pertama kali kepada Rasulullah SAW di Gua Hira, atau diturunkan secara sekaligus dari Lauhul Mahfuz ke Baitul Izzah di langit dunia pada malam Lailatul Qadar.
Dari Segi Waktu
Nuzulul Quran banyak diperingati umat Islam pada tanggal pertama kali Al-Qur’an diturunkan, yaitu ketika Rasulullah SAW sedang uzlah di Gua Hira Bukit Jabal Nur pada 17 Ramadan 610 Masehi. Ketika itu, Rasulullah SAW berusia 40 tahun.
Surah pertama yang diturunkan pada waktu itu yaitu surah Al Alaq ayat 1-5. Turunnya Al-Qur’an sekaligus menjadi awal kenabian Rasulullah SAW, sebagaimana terjelaskan dalam hadits.
Rasulullah SAW bersabda, “Itu adalah hari di mana aku terlahir dan hari di mana aku diutus atau diturunkan (wahyu) atasku.” (HR Muslim, Ahmad, Baihaqi, dan Al-Hakim)
Sementara itu, Lailatul Qadar menurut pendapat populer jatuh pada 10 hari terakhir Ramadan. Rasulullah SAW bersabda,
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
Artinya: “Carilah Lailatul Qadar pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadan.” (HR Bukhari dalam Shahih-nya dan terdapat dalam Fath Al-Baari bab Fadhl Lailatul Qadar. Imam Muslim turut mengeluarkan riwayat ini dalam Shahih-nya)
Penjelasan dalam kitab Fiqh Sunnah karya Sayyid Sabiq yang Abu Aulia dan Abu Syauqina terjemahkan, para ulama mengemukakan beberapa pendapat mengenai jatuhnya malam Lailatul Qadar. Sebagian mereka ada yang berpendapat bahwa Lailatul Qadar jatuh pada tanggal 21, 23, 25, atau 29 Ramadan. Namun, mayoritas ulama berpendapat bahwa malam Lailatul Qadar terjadi pada malam 27 Ramadan. Hal ini berdasar pada hadits riwayat dari Ibnu Umar RA. Rasulullah SAW bersabda,
“Siapa saja yang berupaya untuk mendapat malam Lailatul Qadar, hendaklah ia berupaya untuk mendapatinya pada malam ke-27.” (HR Ahmad)
Wallahu a’lam.