Kamis, 31 Juli 2025
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Perjalanan Rumah-Kantor Lebih dari 1 Jam Rentan Stres

Perjalanan rumah-kantor lebih dari 1 jam menurut para ahli bisa membuat karyawan rentan stres. Bagi para pekerja di wilayah Jabodetabek, menjalani perjalanan selama 1-2 jam untuk mencapai kantor setiap harinya. Durasi perjalanan tersebut bahkan dapat menjadi lebih panjang jika terjadi kemacetan tak terduga. Namun, hasil dari sebuah studi menunjukkan bahwa orang yang menghabiskan waktu lebih dari 1 jam. Dalam perjalanan menuju tempat kerja memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami depresi.

Melansir dari Science Alert, studi terbaru yang melibatkan lebih dari 23 ribu responden di Korea Selatan. Hasilnya menemukan bahwa sekitar 16 persen dari mereka yang menghabiskan waktu perjalanan selama satu jam atau lebih cenderung berisiko mengalami depresi. Situasinya sangat kontras jika membandingkan dengan mereka yang hanya menghabiskan waktu perjalanan kurang dari 30 menit.

Dong-Wook Lee, seorang peneliti kesehatan masyarakat di Inha University Korea, menggunakan data peserta usia kerja dari survei perwakilan nasional pada tahun 2017, yaitu Fifth Korean Working Condition Survey, dalam penelitiannya. Dalam survei ini, para responden diminta untuk menilai kesejahteraan mereka berdasarkan lima poin indeks yang Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tetapkan.

Perjalanan Rumah-Kantor Lebih dari 1 Jam Rentan Stres

Berdasarkan hasil skor indeks, seperempat dari 23.415 responden yang memiliki rata-rata waktu perjalanan 47 menit per hari atau setara hampir empat jam per minggu dalam waktu bekerja lima hari melaporkan mengalami gejala depresi.

Meskipun penelitian ini tidak menunjukkan sebab dan akibat, kelompok laki-laki lebih menunjukkan hubungan kuat antara jam perjalanan dan kesehatan mental, terutama bagi mereka yang belum menikah, bekerja lebih dari 52 jam per minggu, dan tidak memiliki anak. Sementara itu pada kelompok perempuan, waktu perjalanan yang lama berkaitan erat dengan gejala depresi di kalangan pekerja berpenghasilan rendah, pekerja shift, dan mereka yang memiliki anak.

“Dengan waktu luang yang lebih sedikit, orang kekurangan waktu untuk menghilangkan stres dan melawan kelelahan fisik, seperti melalui tidur, hobi, dan aktivitas lainnya,” kata para peneliti kepada Korean Biomedical Review, Kamis (21/12/2023).

Meskipun analisis ini menyesuaikan dengan usia, jam kerja mingguan, pendapatan, pekerjaan, dan shift kerja, faktor risiko individu lain yang memengaruhi gejala depresi, yakni seperti riwayat keluarga, tidak dapat memperhitungannya.

“Hubungan antara waktu perjalanan yang lama dan gejala depresi yang memburuk lebih kuat di kalangan pekerja berpenghasilan rendah,” catat para peneliti.

Sementara itu terkait moda transportasi, studi pada 2018 terhadap hampir 4.500 responden di Inggris menemukan bahwa beralih dari menggunakan transportasi menjadi bersepeda atau berjalan kaki dapat meningkatkan kesehatan mental.

“Mengurangi waktu dan jarak perjalanan melalui peningkatan transportasi dapat memberikan lingkungan perjalanan yang lebih baik bagi masyarakat dan meningkatkan kesehatan mereka,” ujar para peneliti menyimpulkan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles