Pertolongan pertama setelah terkena patil lele ini penting dan wajib untuk kita ketahui apalagi jika memiliki hobi mancing. Sengatan patil lele umumnya oleh para penggemar memancing alami, terutama di perairan sungai berlumpur, danau, dan pantai dengan iklim tropis, subtropis, atau sedang. Tanda ikan lele oleh adanya sirip dada, punggung, dan anal yang berkembang, serta dua pasang sungut di sekitar mulutnya. Meskipun jenis ikan ini cenderung tidak agresif, namun patil lele dapat membahayakan jika seseorang terkena. Bagi yang ingin tahu cara mengatasi sengatan patil lele, berikut adalah penjelasannya!
Apa itu Patil Lele?
Ikan lele memiliki patil yang bisa menimbulkan rasa sakit dan peradangan di lokasi sengatan. Racun dari patilannya memicu rasa sakit seperti terbakar dan kemerahan serta pembengkakan di area yang terdampak. Masalah tersebut biasanya bersifat sementara dan berlangsung tidak lebih dari 48 jam. Seseorang biasanya memiliki luka patil yang lebih parah dari jenis ikan lele air asin ketimbang air tawar. Melansir dari studi berjudul Catfish stings to the hand yang terbit pada Journal of Hand Surgery, racun ikan lele yang berasal dari duri punggung dan dada bisa menyebabkan sengatan. Meskipun sengatan tersebut umumnya tidak berbahaya, nekrosis jaringan mungkin saja terjadi. Nekrosis jaringan adalah kematian sel atau kelompok sel dalam tubuh.
Proses nekrosis dapat menyebabkan peradangan dan dapat memiliki dampak negatif pada fungsi organ atau jaringan terkait. Masalah ini umumnya terjadi pada area tangan saat menyentuh ikan lele. Studi juga menjelaskan, dalam kasus tertentu, seseorang bisa saja mengalami gangren (kematian jaringan) pada jari. Meski patilnya membahayakan, ikan lele menjadi salah satu jenis ikan dengan ragam nutrisi yang baik untuk tubuh.
Pertolongan Pertama Setelah Terkena Patil Lele
Dalam kasus yang ringan, kamu bisa mengatasi gejala setelah mengalami patil lele dengan beberapa langkah penanganan, seperti:
- Merendam area yang terkena dengan air panas guna mengurangi rasa sakit akibat sengatan.
- Mencuci area yang terkena, lalu menghilangkan duri yang menancap dengan menggunakan pinset.
- Siram luka dengan air yang mengalir.
- Jangan menempel luka dengan perban, jika dirasa parah, segera periksakan diri ke dokter.
Jika langkah sederhana tidak ampuh, segeralah tanyakan pada dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Dokter mungkin akan memberikan antibiotik secara injeksi untuk menghilangkan organisme penyebab munculnya gejala. Selanjutnya, dokter akan menyiram permukaan kulit guna menghilangkan sisa racun yang masih menempel. Selain itu, berikut beberapa hal lainnya yang mungkin akan dilakukan dokter:
- Penggunaan obat sejenis asetaminofen setiap 4 jam atau ibuprofen setiap 6-8 jam sekali.
- Vaksin tetanus untuk mencegah infeksi. Vaksin memberikan perlindungan dengan cara meningkatkan kekebalan tubuh terhadap toksin tetanus.
- Antibiotik oral yang direkomendasikan untuk mengatasi sengatan yang terinfeksi. Obat ini masih diminum setidaknya 5 hari setelah semua tanda infeksi hilang.
