Belajar membaca atau berhitung sering kali para orang tua bingung mengajarkan yang mana terlebih dahulu. Seiring dengan bertambahnya usia anak, perkembangan yang ia alami semakin banyak. Dari fase awal yang hanya mampu berbaring, kemudian merangkak, hingga dapat berjalan, setiap tahap membawa perubahan signifikan pada tubuh dan pikirannya. Selanjutnya, tiba saatnya ketika anak-anak harus belajar membaca dan berhitung.
Meski begitu, banyak orangtua yang merasa bingung mengenai urutan pembelajaran ini. Muncul pertanyaan apakah anak lebih baik belajar membaca terlebih dahulu atau berhitung. Keduanya memiliki peran penting dan perlu mengajarkan sejak dini agar kemampuan anak semakin terasah. Selain itu, pendidikan awal ini juga dapat meningkatkan perkembangan anak lebih baik daripada teman sebayanya. Mari kita eksplorasi lebih lanjut mengenai hal ini!
Belajar Membaca atau Berhitung, Mana yang Lebih Dulu?
Banyak orangtua yang memaksakan anaknya untuk cepat bisa dalam segala hal, termasuk juga membaca dan berhitung. Padahal, perkembangan fisik dan otak dari setiap anak dapat berbeda-beda. Dengan begitu, penting untuk mengetahui kapan waktu yang tepat untuk anak harus belajar membaca atau berhitung sehingga anak tidak stres menghadapinya.
Pada faktanya, anak dapat mulai belajar membaca dan menghitung ketika memasuki usia 6-7 tahun. Sebelum itu, ibu harus mengajarkan anak tentang pre-reading skills tentang dasar-dasarnya berupa mengenalkan huruf, angka, dan lainnya. Saat usianya 3-4 tahun, anak masih belajar tentang hal tersebut sehingga dapat menunjang ketika sudah siap untuk membaca dan berhitung.
Lalu, belajar membaca atau berhitung yang harus mendahulukannya? Faktanya, otak kanan setiap orang akan berkembang terlebih dahulu yang berguna untuk kemampuan visual anak. Bagian otak ini berhubungan dengan dunia seni, seperti menggambar, mewarnai, dan lainnya. Puncak dari perkembangan otak kanan di usia 4 hingga 7 tahun, sehingga ibu dapat mengajarkannya untuk membaca melalui gambar yang memicu otak kanannya semakin sehat.
Perbedaan Fungsi Otak Anak
Saat anak lebih banyak berpikir dengan otak kanan untuk meningkatkan kemampuan membacanya, ia akan lebih cepat lelah. Hal tersebut karena otak kanan tidak berguna untuk membaca melainkan hafal terhadap bentuk visual. Maka dari itu, anak hanya dapat hafal kata-kata pendek. Ibu diharapkan tidak memaksakannya untuk bisa pada rentang usia tersebut.
Setelah itu, otak kiri anak mampu berkembang ketika usianya memasuki 7 tahun. Bahkan bukan tidak mungkin pada beberapa anak jika perkembangannya lebih lambat hingga memasuki usia 11 tahun. Dengan berkembangnya otak kiri, anak akan lebih bisa untuk belajar membaca hingga berhitung. Hal tersebut karena otak ini berguna untuk memproses segala logika yang ada.
Saat otak kiri berkembang, anak ibu akan lebih cakap dalam semua hal tersebut. Kemampuannya terkait membaca bahkan menulis akan meningkat secara drastis. Dengan begitu, kesimpulannya adalah cobalah untuk lebih mendahulukan anak untuk belajar membaca dibandingkan berhitung. Pastikan untuk mengikuti perkembangan fisiknya dan tidak memaksakan sesuatu hal pada anak.
Lalu, kapan ibu bisa tahu jika anak membutuhkan bantuan lebih? Jika hal tersebut terjadi, anak ibu akan berusaha keras untuk menunjukkan tanda-tanda jika dirinya tidak bahagia. Anak akan memberikan tanda masalah sosial atau emosional yang menunjukkan rasa frustasinya. Maka dari itu, penting untuk melihat gejala-gejala yang timbul pada anak apakah dirinya mengalami stres atau tidak. Jangan terlalu menekankan kemampuan anak akan suatu hal.
Beberapa anak memiliki gangguan belajar yang terlambat, tetapi belum tentu hal tersebut berhubungan dengan ketidakmampuan belajar. Penting untuk mendapatkan bantuan dari profesional untuk mendeteksi masalah yang terjadi pada anak ibu dibandingkan mengambil kesimpulan sendiri. Dengan begitu, masalah yang timbul dapat diatasi tanpa ada yang tersakiti.