Sejarah singkat sashimi yang merupakan seafood lembut khas Jepang ini banyak orang Indonesia gemari. Mengupas mengenai hidangan mentah, pikiran kita seringkali langsung tertuju pada sashimi. Ya, sashimi adalah hidangan khas Jepang yang terdiri dari irisan tipis ikan laut segar yang tersaji dalam keadaan mentah, dengan bumbu seperti kecap asin, jahe parut, dan wasabi. Jepang terkenal sebagai Negeri Matahari Terbit, memang memiliki kecenderungan yang besar terhadap konsumsi makanan mentah. Namun, apa alasan di balik minat yang begitu kuat dari masyarakat Jepang terhadap hidangan mentah? Simak sejarahnya berikut ini!
Sejarah Singkat Sashimi, Seafood Lembut khas Jepang
Tradisi mengonsumsi ikan mentah ini diketahui telah dimulai masyarakat Jepang sejak zaman nenek moyang. Bagaimanapun, sashimi kemudian menjadi lebih popular sejak abad ke-17 seiring popularitas dari kecap shoyu meningkat. Selain itu, alasannya juga karena kondisi geografis Jepang yang memang mendukung masyarakatnya untuk mengonsumsi ikan secara mentah. Secara geografis, Jepang berada diantara pertemuan arus hangat dan dingin yang memberikan sumber daya laut yang melimpah. Kondisi ini membuat masyarakat Jepang gemar bereksplorasi dengan cara mengolah ikan. Masyarakat Jepang menilai hidangan ikan memiliki status sosial yang lebih tinggi ketimbang dengan hidangan sayuran, terutama sebagai sajian pada acara pesta-pesta besar.
Ada beberapa cara untuk menikmati sashimi adalah namasu yakni cara memakan ikan mentah yang teriris tipis dan mencelupkan ke dalam kecap asin. Namun adapula yang menambahkannya dengan sedikit wasabi dan sambal yang berasal dari tumbuhan yang mirip dengan lobak. Tak semua jenis ikan bisa menjadi sashimi yang lezat. Seperti yang kita ketahui bahwa ada beberapa jenis ikan yang populer untuk dibuat sashimi yaitu ikan salmon, ikan tuna, kerang, gurita, dan tobiko.
Filosofi Mengenai Sashimi
Filosofi memasak pada umumnya mengarah pada penciptaan rasa baru yang tidak secara alami. Cita rasa baru tersebut hasil dari proses memasak dan menambahkan bumbu-bumbu pada bahan masakan. Namun cara memasak tradisional Jepang justru bertolak belakang dengan cara memasak pada umumnya. Gagasan dari cara memasak Jepang adalah untuk mempertahankan cita rasa alami dari bahan masakan yang sebisa mungkin tidak melalui proses memasak atau pematangan. Karena itulah sashimi bisa termasuk sebagai masakan yang melambangkan filosofi cara memasak tradisional Jepang.