Sabtu, 16 Agustus 2025
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Tips Membantu Teman yang Terjebak dalam ‘Abusive Relationship’

Tips membantu teman yang terjebak dalam ‘abusive relationship’ ini penting bagi kita mengetahuinya. Keberadaan kekerasan dalam suatu hubungan tidak dapat membenarkannya atas alasan apapun. Jika kamu menyadari bahwa teman atau seseorang yang kamu kenal mengalami hubungan yang tidak sehat dan penuh kekerasan, penting untuk mengambil langkah-langkah tertentu.

Mungkin kamu merasa ragu atau bingung tentang cara membantu, terutama jika merasa bahwa ini bukan tempatmu untuk ikut campur. Namun, kamu dapat memberikan dukungan dengan memulai percakapan yang sensitif. Berikut beberapa tips dari One Love untuk membantu kamu berbicara dengan teman yang terjebak dalam hubungan yang penuh kekerasan.

Tips Membantu Teman yang Terjebak dalam ‘Abusive Relationship’

1. Memulai Percakapan dengan Nada Positif dan Tenang

Tips Membantu Teman yang Terjebak dalam 'Abusive Relationship'

Pertama, temukan waktu yang tepat untuk berbicara empat mata dengan teman kamu dalam suasana pribadi. Mulailah percakapan dengan memberikan afirmasi positif dan penyataan pujian kepada teman kamu seperti, “Kamu selalu menyenangkan berada di dekatmu. Aku merindukanmu!”

Setelah teman kamu merasa nyaman, kamu bisa mulai dengan tenang menyuarakan keprihatinan kamu terhadapnya. Kemungkinan besar mereka akan merasa seolah-olah segala sesuatunya sudah cukup kacau dalam hidup mereka. Jadi, untuk memberikan bantuan terbaik kepada mereka adalah dengan menjadi pendukung tetap yang dapat mereka ajak bicara secara terbuka dan damai.

Jika kamu tidak panik dan melakukan yang terbaik untuk membuat mereka merasa aman, kemungkinan besar mereka akan terus meminta nasihat kamu. Kamu tentu tidak ingin menakut-nakuti teman kamu dengan rasa khawatir, memulai pertengkaran, atau bahkan menyalahkannya.

2. Bersikap Suportif

Tips Membantu Teman yang Terjebak dalam 'Abusive Relationship'

Tips yang kedua adalah bersikap suportif. Dengarkan teman kamu dan biarkan dia terbuka mengenai situasinya sesuai keinginannya. Jangan memaksakan pembicaraan. Mungkin sulit bagi teman kamu untuk membicarakan hubungannya, tetapi ingatkan dia bahwa dia tidak sendirian dan kamu bersedia membantunya.

3. Fokus pada Perilaku Tidak Sehat

Tips Membantu Teman yang Terjebak dalam 'Abusive Relationship'

Fokus utama percakapan harus pada perilaku tidak sehat dalam hubungan dan memberi temanmu ruang yang aman untuk membicarakannya. Terkadang, naluri kita adalah ingin segera memberi label pada hubungan tersebut sebagai “abusive” untuk menunjukkan betapa parahnya situasi tersebut.

Namun, naluri ini dapat menyebabkan temanmu mundur dan menutup diri. Sebaliknya, fokuslah pada perilaku spesifik yang kamu lihat dan bagaimana perasaan mereka terhadap perilaku tersebut. Misalnya, katakan sesuatu seperti, “Sepertinya pasanganmu sering ingin mengetahui keberadaanmu dan selalu mengirim pesan dan menelepon. Bagaimana perasaanmu?”

Ucapan seperti ini bisa menunjukkan dengan tepat perilaku tertentu dan membuat teman kamu memikirkan bagaimana perasaannya. Kamu juga dapat dengan lembut menunjukkan bahwa perilaku tersebut tampak tidak sehat dan jujurlah tentang perasaan kamu jika seseorang melakukannya kepada dirimu.

Ini adalah salah satu pertama yang bisa membantu teman untuk memahami perilaku apa yang pantas dan tidak pantas dalam suatu hubungan. Bantulah mereka untuk memahami sendiri bahwa ada sesuatu yang salah dalam hubungan mereka. Dan akui bahwa perasaan mereka adalah hal yang wajar.

4. Jangan Menyalahkan Teman

Sangat sedikit orang yang berada dalam hubungan yang penuh kekerasan mengakui bahwa dirinya adalah korban. Kemungkinan besar bahkan mereka tidak ingin dipandang seperti itu. Jika kamu ingin membantunya, jadikan diri kamu mudah dijangkau secara emosional dan siap membantu teman kamu.

Salah satu cara untuk meyakinkan teman bahwa kamu tidak menghakiminya adalah dengan menormalkan situasi. Berbicara secara terbuka tentang pengalaman kamu dengan masalah hubungan akan membantu mereka merasa seolah-olah tidak sendirian.

Selain itu, bantulah teman kamu memahami bahwa perilaku yang dialaminya tidak normal, dan bukan salahnya jika pasangannya bertindak seperti itu. Setiap orang bertanggung jawab atas perilakunya masing-masing. Apa pun alasannya, pelecehan dan kekerasan tidak pernah baik dalam suatu hubungan.

 

5. Membiarkan Teman Mengambil Keputusan Sendiri

Jika teman kamu berada dalam hubungan yang penuh kekerasan, hal terakhir yang ingin kamu lakukan pasti menyuruhkan untuk mengakhiri hubungan tersebut. Sayangnya, pelecehan dan kekerasan dalam hubungan sangatlah kompleks. Teman kamu mungkin akan mengalami semacam trauma atau terlalu setia terhadap orang yang melakukan pelecehan. Selain itu, teman kamu sudah berurusan dengan pasangan yang mengontrol dan manipulatif. Jadi, hal terakhir yang mereka perlukan adalah kamu dengan secara tegas memberi tahu dia apa yang harus dilakukan.

6. Menawarkan Solusi Alternatif

Cara terbaik untuk kamu yang ingin membantu teman terbebas dari hubungan yang penuh kekerasan adalah menawarkan mereka pilihan. Jangan mendorong salah satu dari mereka secara khusus, tapi beri tahu teman kamu bahwa kamu akan mendukungnya apapun keputusannya.

Jika teman kamu berencana mengakhiri hubungan dengan pasangannya, kamu harus membuat rencana keselamatan bersamanya. Karena saat paling berbahaya dalam hubungan yang penuh kekerasan dapat terjadi bahkan setelah putus.

Selain itu, yakinkan teman kamu bahwa dia adalah pemegang kendali hidupnya dan buatlah dia merasa dapat mengendalikan situasi tersebut. Jika situasi semakin berbahaya, kamu bisa segera menghubungi pihak berwenang untuk menyelamatkan temanmu.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles