Waktu munculnya Yajuj Majuj yang gemar berbuat onar ini sebagai salah satu tanda kiamat. Menurut beberapa riwayat, Yajuj dan Majuj saat ini sedang terkurung dan suatu saat akan terbebas dari tempat mereka atas izin Allah SWT. Dalam kitabnya An Nihayah Fitan wa Ahwal Akhir az Zaman (Mukhtashar Nihayah al Bidayah), Ibnu Katsir menyebutkan bahwa Yajuj dan Majuj adalah manusia biasa seperti yang lainnya. Mereka dahulu hidup seperti manusia pada umumnya, namun cenderung melakukan tindakan onar dan menimbulkan keributan.
Dalam bukunya “Dzulqarnain: Sang Penguasa Timur dan Barat” karya Muhammad Ramadhan Yusuf, Yajuj dan Majuj disebut dalam Al-Qur’an, surah Al Kahfi ayat 94, di mana Allah SWT berfirman.
قَالُوْا يٰذَا الْقَرْنَيْنِ اِنَّ يَأْجُوْجَ وَمَأْجُوْجَ مُفْسِدُوْنَ فِى الْاَرْضِ فَهَلْ نَجْعَلُ لَكَ خَرْجًا عَلٰٓى اَنْ تَجْعَلَ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ سَدًّا
Artinya: “Mereka berkata, “Wahai Zulqarnain, sesungguhnya Yajuj dan Majuj adalah (bangsa) pembuat kerusakan di bumi, bolehkah kami memberimu imbalan agar engkau membuatkan tembok penghalang antara kami dan mereka?”
Kebiasaannya yang suka berbuat onar itu membuat Yajuj Majuj oleh Raja Zulkarnain kurung di balik dinding penghalang. Hal ini Allah SWT ceritakan dalam Al-Qur’an surah Al Kahfi ayat 93-99.
Terkisahkan, Yajuj Majuj akan tetap dikurung di sana hingga Allah SWT mengizinkan mereka untuk keluar dan memerangi bangsa-bangsa sekitarnya. Meski dikurung, Yajuj Majuj setiap hari berusaha keras untuk keluar dari tempat mereka dikurung.
Hal ini sebagaimana menyebutkan dalam salah satu hadits riwayat Abu Hurairah. Rasulullah SAW bersabda,
“Sesungguhnya Yajuj Majuj setiap hari berusaha keras melubangi dinding itu, sehingga apabila mereka melihat cahaya matahari, berkatalah pemimpin mereka, ‘Pulanglah, besok kalian akan (teruskan) melubangi lagi.’
Maka (esok harinya) mereka pun kembali (melubangi) dinding itu lebih giat lagi. Sehingga, manakala telah sampai saatnya Allah SWT hendak membangkitkan mereka kepada manusia, maka (terus) melubangi.
Sehingga apabila mereka melihat cahaya matahari, berkatalah pemimpin mereka, ‘Pergilah, besok kalian akan (teruskan) melubangi lagi, Insya Allah,’ –bisa juga kiranya dia mengucapkan kata pujian itu.
(Namun ketika) mereka kembali hendak (melubangi) nya, ternyata dinding itu sudah seperti keadaan semula saat mereka tinggalkan (kemarin). Tapi mereka teruskan juga pelubangan, dan (akhirnya) berhasil lah mereka keluar menyerbu orang-orang.
Lalu mereka meminum habis air (yang ada). Sementara sebagian orang ada yang bersembunyi dalam benteng-benteng mereka. Oleh karena itu Yajuj Majuj melemparkan anak-anak panah mereka ke langit. (Akhirnya) Allah SWT mengirim ulat-ulat ke tengkuk mereka. Dengan ulat-ulat itulah Allah SWT membinasakan mereka.” (HR Ahmad).
Asal-usul Yajuj Majuj
Menurut keterangan dalam kitab An Nihayah karya Ibnu Katsir, Yajuj Majuj merupakan keturunan Nabi Nuh AS, tepatnya mereka merupakan anak-cucu dari Yafits bin Nuh AS yang merupakan nenek moyang bangsa Turki. Mereka memiliki ciri-ciri mata cekung, hidung pesek, rambut pirang, serta bentuk dan warna kulit yang bervariasi. Sebagaimana dari hadits Rasulullah SAW.
Yajuj Majuj dapat beranak pinak atau menghasilkan keturunan dengan pesat sehingga mereka berjumlah banyak, sebagaimana dalam hadits jelaskan. Dalam buku Sejarah Otentik Zulkarnain karya Muhammad Khair Ramadan Yusuf, hadits tersebut teriwayatkan dari Abu Said RA dalam kitab Shahihain.
Rasulullah SAW bersabda, “Allah SWT berfirman kepada Adam AS (di hari kiamat), ‘Keluarkan orang yang dikirimkan ke neraka.’ Adam AS bertanya, ‘Berapa orang yang dikirim ke neraka itu?’ Allah SWT berfirman, ‘Dari setiap 1000 orang, dikeluarkan 999 orang’.”
Rasulullah SAW menuturkan, “Saat itu pula, tiba-tiba anak-anak menjadi beruban, wanita yang hamil gugur kandungannya dan manusia berada dalam keadaan mabuk, sebenarnya mereka tidak mabuk tetapi karena siksa Allah SWT yang amat dahsyat.”
Pusing atas sabda Rasulullah SAW tersebut, para sahabat pun bertanya, “Wahai Rasulullah. Siapakah yang dimaksud dengan seorang di antara 1000 itu?” Beliau menjawab, “Bergembiralah kamu karena di antara 1000 itu, kalian satu sedangkan dari Yajuj dan Majuj 1000.” (HR Bukhari & Muslim).
Menurut Ibnu Katsir, riwayat tersebut menunjukkan jumlah Yajuj Majuj yang banyak dan berlipat ganda daripada jumlah manusia lain.
Waktu Munculnya Yajuj Majuj yang Gemar Berbuat Onar
Terjelaskan dalam Asyrath As-Sa’ah Al-Alamat Al-Kubra karya Mahir Ahmad Ash-Shufiy, Yajuj Majuj keluar dari tempat mereka terkurung, yaitu antara dua gunung besar di Turki.
Peristiwa keluarnya Yajuj Majuj ada dalam Al-Qur’an surah Al Anbiya ayat 96. Allah SWT berfirman,
حَتّٰىٓ اِذَا فُتِحَتْ يَأْجُوْجُ وَمَأْجُوْجُ وَهُمْ مِّنْ كُلِّ حَدَبٍ يَّنْسِلُوْنَ
Artinya: “hingga apabila (tembok) Yajuj dan Majuj terbuka dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi.”
Setelah keluar kelak, Yajuj Majuj langsung menuju wilayah laut mati dan mereka meminum seluruh air di lautan itu, sebagaimana terjelaskan dalam hadits. Penjelasannya pula dalam Asyrath As-Sa’ah Al-Alamat Al-Kubra, Yajuj Majuj akan keluar saat Nabi Isa AS turun ke bumi dan sesudah membunuh Dajjal. Setelah Dajjal binasa, Isa AS tinggal di bumi selama beberapa lama. Di kurun tersebut, Yajuj Majuj keluar atas izin Allah SWT.
Sesuai hadits, kala tiba saatnya Yajuj Majuj muncul, Isa AS oleh Allah SWT perintahkan untuk menyelamatkan orang mukmin yang bersamanya. Dengan cara naik ke gunung-gunung (bukit) untuk berjaga-jaga agar terhindar dari mereka yang keluar bagaikan terjangan ombak lautan.
Setelah beberapa lama tinggal di bumi, mereka Allah SWT binasakan dalam satu malam atas berkah doa Nabi Isa AS. Yajuj Majuj binasa atas wabah ulat yang dikirim Allah SWT dan menyerang mereka hingga musnah.
Itulah waktu munculnya Yajuj Majuj yang gemar berbuat onar ini sebagai salah satu tanda kiamat. Wallahu a’lam.