3 tanda perusahaan red flag penting bagi kamu ingat dan hindari agart tidak menyesal. Salah satu tujuan utama bekerja bagi banyak orang adalah mendapatkan uang dari gaji yang diberikan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika banyak orang berusaha mencari pekerjaan dengan gaji tertinggi.
Saat ini, semakin banyak lowongan kerja yang mengklaim menawarkan “gaji kompetitif” bagi para pekerjanya. Namun, ini bisa menjadi red flag karena banyak perusahaan hanya “berani” mengklaim tanpa memberikan kejelasan nominal gaji.
Melansir dari CNBC Make It, para rekruter profesional mengungkapkan beberapa tanda red flag terkait gaji yang dapat terlihat dari proses rekrutmen. Apa saja tanda-tandanya? Berikut ulasannya.
3 Tanda Perusahaan Red Flag
Menghindari Topik terkait Gaji
Kepala perekrutan di Zapier, Bonnie Dilber mengungkapkan bahwa salah satu tanda perusahaan red flag adalah perekrut yang ogah membahas topik terkait gaji atau kompensasi. Biasanya, para rekruter beralasan bahwa mereka tidak ingin topik soal gaji memengaruhi minat kandidat terhadap perusahaan.
Selain itu, tanda red flag perusahaan selama proses rekrutmen adalah perekrut yang menanyakan ekspektasi gaji kepada kandidat tanpa mengungkapkan kisaran yang mampu diberi perusahaan.
“Saya tidak akan memecat karyawan yang merupakan calon atasan hanya karena tidak memberi transparansi gaji. Namun, saya berharap mereka membicarakan hal ini secara terbuka dalam proses wawancara,” kata Dilber.
Perusahaan Selalu Menunda Pembicaraan terkait Gaji
Menurut perekrut yang sudah berpengalaman selama 28 tahun, Jeff Hyman ada beberapa alasan sebuah perusahaan tidak memberikan kisaran rata-rata gaji kepada kandidat pada awal proses rekrutmen.
Menurut Hyman, perusahaan mungkin tidak melihat cukup banyak kandidat untuk mendapatkan rata-rata kisaran gaji. Selain itu, salah satu alasan perusahaan tidak transparan terkait kisaran gaji adalah pihak yang mewawancarai Anda bukan pengambil keputusan atau mungkin perlu persetujuan atasan terkait nominal gaji.
“Namun, jika perusahaan terus menghindari perbincangan tentang gaji setelah beberapa kali wawancara, itu jelas merupakan tanda bahaya,” kata Hyman.
Menurut Hyman, alasan lain perusahaan belum memberikan kisaran gaji kepada kandidat saat wawancara adalah pemberi kerja masih belum mengetahui berapa gaji yang dapat diberikan untuk peran tersebut.
“Kemungkinan lainnya, perusahaan berusaha untuk membuat Anda tetap tertarik hingga menit terakhir, yakni ketika perusahaan dapat memanfaatkan keputusasaan atau membatasi pilihan negosiasi,” jelas Hyman.
“Pada tahap wawancara ketiga, Anda seharusnya sudah memiliki pemahaman yang cukup jelas tentang kompensasi. Itu adalah tanda bahaya jika mereka ingin melampaui itu,” sambungnya.
Namun, perusahaan yang tak kunjung membicarakan soal gaji dan kompensasi sudah dapat terkategorikan sebagai red flag menurut Hyman.
Perusahaan Selalu Menekankan Benefit Lain
Suasana kantor, makanan ringan gratis, dan kebijakan waktu istirahat yang banyak biasanya ternilai sebagai tawaran green flag bagi hampir semua orang. Namun, Hyman mengatakan bahwa penekanan berlebihan pada fasilitas ini bisa menjadi tanda perusahaan tidak menawarkan gaji yang kompetitif.
“Mereka mungkin sangat berharga bagi orang yang tepat,” kata Hyman.
“Namun jika Anda terus mendengar hal-hal selain uang, setidaknya itu adalah “bendera kuning”, jika bukan red flag,” sambungnya.