Perkembangan ini juga berdampak pada pilihan bawahan yang digunakan. Dahulu, kebaya lebih banyak memasangkan dengan kain batik. Namun, dengan perkembangan zaman, kain tradisional lainnya mulai muncul sebagai padu padan yang menarik untuk tampilan kebaya. Di bawah ini, kami rangkum sejumlah kain tradisional yang bisa kamu jadikan bawahan menarik untuk tampilan kebayamu. Yuk, simak!
4 Kain Tradisional Cocok untuk Padu Padan Kebayamu!
Kain Tenun

Kain tenun merupakan kain yang dibuat dengan teknik menenun, kain ini terbuat dari banyak benang yang kemudian ditenun pada lusi dan pakan. Jenis kain tenun dapat kamu temukan di daerah seperti Bali, Lombok, Flores, hingga Toraja.
Jika kamu sedang bosan dengan penggunaan kain batik, kain tenun bisa menjadi alternatif lain untuk padu padan yang menarik bagi tampilan kebayamu. Jenis kain tenun memiliki motif serta warna yang beragam, sehingga kamu dapat melakukan berbagai eksperimen agar tampilan kebayamu lebih menarik.
Kain Songket

Kain tradisional khas daerah Sumatera ini juga bisa jadi padu padan yang menarik untuk tampilan kebayamu
lho. Sama seperti kain tenun, kain songket dibuat dengan cara ditenun dengan tangan menggunakan benang emas dan perak. Bahan kain songket biasanya berasal dari sutra, katun ataupun katu sutra.
Kain songket seringkali disamakan dengan kain tenun, padahal dari motif sendiri kain songket dan kain tenun memiliki perbedaan yang signifikan. Jika kain tenun, motifnya akan terlihat pada dua sisi, sedangkan kain songket, motifnya hanya terlihat pada satu sisi saja. Selain itu, kain songket sendiri bisa kamu padukan dengan kebaya yang bermodel simple.
Kain Lurik

Kain tradisional khas Yogyakarta satu ini juga menjadi salah satu kain tradisional populer yang cocok berpadu dengan kebaya. Asal kata ‘Lurik’ berasal dari kata ‘lorek’ yang artinya garis-garis, sehingga tidak heran jika motif kain lurik dominan pola garis-garis.
Penggunaan kain lurik awalnya lebih banyak menggunakannya sebagai kemben atau alat gendong bayi, seiring perkembangan zaman kain lurik mulai digunakan pada upcara adat seperti mitoni, labuhan, dan lainnya.
Kain Endek

Sempat terpakai rumah mode Dior untuk koleksi spring/summer 2021, kain endek memang menjadi salah satu kain tradisional populer di Indonesia. Penggunaannya bahkan tidak hanya sebagai bawahan, tapi juga banyak dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan baju, seperti baju seragam.
Berasal dari Bali, kata endek diambil dari kata ‘ngendek’ yang artinya diam, filosofi ini diambil karena benang untuk pembuatan kain endek saat dicelupkan ke pewarna, warna benang tersebut tidak hilang atau pudar. Dengan motif yang fleksibel, kain endek bisa banget dipasangkan dengan kebaya yang memiliki model mewah atau model sederhana sekaligus.