4 pelajaran penting dari peristiwa Isra Miraj ini wajib bagi kita ketahui dan pahami. Isra’ Mi’raj adalah sebuah peristiwa yang sangat penting bagi umat Islam. Meski pada saat itu banyak umat dalam hal ini kaum Quraisy ingkar terhadap kisah yang Nabi Muhammad sampaikan. Bahkan sebagian kaum muslimin ada yang kembali murtad karena tidak percaya terhadap kisah yang tersampaikan oleh Nabi.
Isra’ adalah perjalanan Nabi Muhammad saw dari Masjidil Haram di Kota Makkah ke Masjidil Aqsa di Palestina yang berjarak lebih kurang 1.500 kilometer. Sedangkan Mi’raj adalah perjalanan Nabi Muhammad saw dari Masjidil Aqsa ke Sidratul Muntaha yakni tempat di langit yang bersifat ghaib, tidak mungkin dijangkau oleh panca indera manusia, bahkan tidak dapat dijangkau oleh akal pikiran manusia.
Dua perjalanan itu ditempuh Nabi Muhammad dalam satu malam, seperti penjelasan dalam Surat Al-Isra ayat 1:
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
Artinya: Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat (QS Al-Isra’ [17]: 1).
4 Pelajaran Penting dari Peristiwa Isra Miraj
Ada banyak pelajaran penting yang dapat kita ambil dari peristiwa Isra’ Mi’raj yang oleh Nabi Muhammad saw alami. Ali Muhammad Shalabi dalam Sirah Nabawiyah: ‘Irdlu Waqâi’ wa Tahlîl Ihdats, juz 1 halaman 209 menjelaskan, ada empat pelajaran yang dapat kita ambil dari peristiwa tersebut, melansir dari NU Online.
Pertama
Isra’ Mi’raj adalah kemuliaan dan keistimewaan dari Allah kepada hambanya tercinta, Nabi Muhammad saw. Nabi ketika itu baru saja mengalami hal yang amat menyedihkan, yaitu wafatnya Siti Khodijah sebagai istri tercinta. Beliau yang selalu mengorbankan jiwa, tenaga, pikiran, dan hartanya demi perjuangan Nabi. Serta wafatnya paman tercinta yaitu Abu Thalib, yang selalu melindungi Nabi dari kekejaman kaum Quraisy. Allah ingin menguatkan hati Nabi dengan melihat secara langsung kebesaran Allah swt. Sehingga hati Nabi semakin teguh dalam menyebarkan Agama Allah swt.
Kedua
Kewajiban menjalankan shalat lima waktu bagi setiap muslim. Musthofa As Siba’i dalam kitabnya, Sirah Nabawiyah, Durus wa Ibar, jilid 1 halaman 54 menjelaskan bahwa jika Nabi melakukan Isra’ Mi’raj dengan ruh dan jasadnya sebagai mukjizat, sebuah keharusan bagi tiap Muslim menghadap (mi’raj) kepada Allah swt lima kali sehari dengan jiwa dan hati yang khusyu’. Dengan shalat yang khusyu’, seseorang akan merasa diawasi oleh Allah.
Ketiga
Isra’ Mi’raj adalah mukjizat Nabi Muhammad saw dengan perjalanan beliau dari Masjidil Aqsha menuju Sidratul Muntaha. Dalam sejarah, itu adalah perjalanan pertama manusia di dunia menuju luar angkasa, dan kembali menuju bumi dengan selamat.
Keempat
Dalam perjalanan Isra’ Mi’raj, terdapat penyebutan dua masjid umat Islam, yaitu Masjidil Haram dan Masjidil Aqsha. Hal tersebut memberikan pelajaran bagi kita bahwa Masjidil Aqsha adalah bagian dari tempat suci umat Islam. Membela Masjidil Aqsha dan sekelilingnya sama saja dengan membela agama Islam.
Semoga kita selalu menjadi umat yang selalu dapat mengambil hikmah peristiwa Isra’ Mi’raj ini dan dapat mengamalkannya. Sehingga peringatan Isra’ Mi’raj yang kita rayakan setiap tahun dapat senantiasa meningkatkan keimanan kita