5 cara meningkatkan ‘attention span’ menurut studi ini bisa mengembalikan tingkat fokusmu dalam melakukan sesuatu. Attention span merujuk pada lamanya waktu di mana seseorang dapat mempertahankan konsentrasi mental pada suatu aktivitas tertentu. Hal ini mencakup kemampuan kita untuk mengarahkan dan mempertahankan fokus pikiran.
Belakangan ini, attention span sering kali terkait dengan penggunaan media sosial. Penggunaan media sosial memiliki potensi untuk mengurangi attention span seseorang. Padahal, kemampuan attention span sangat penting dalam menyelesaikan berbagai tugas sehari-hari, baik dalam pekerjaan maupun aktivitas studi yang sering melibatkan aspek-aspek kompleks.
Meski demikian, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan attention span, seperti yang terungkap dalam berbagai studi. Berikut adalah beberapa metode yang dapat kamu terapkan.
5 Cara Meningkatkan ‘Attention Span’ Menurut Studi
1. Batasi Peralihan Tugas yang Terlalu Sering
Sebagaimana mengutip dari laman Mbg Health, sebuah studi dari Harvard Business Review menemukan bahwa pekerja rata-rata melakukan peralihan tugas 1200 kali sehari. Sungguh jumlah yang terbilang besar bukan? Tentu saja. Sayangnya, terlalu sering beralih dari tugas yang satu ke tugas lainnya dapat merugikan fokus dan kinerja. Efek negatifnya disebut ‘switch cost effect’ yang dapat mengurangi kualitas dan efisiensi pekerjaan. Oleh karenanya, batasilah pergantian tugas, hindari beralih terlalu sering, dan pertimbangkan untuk menggunakan strategi time blocking.
2. Hindari Multitasking

Sebuah studi Ilmu Psikologi dan Kognitif 2009 yang mengevaluasi lebih dari 200 mahasiswa menunjukkan bahwa multitasker berat terbukti lebih terganggu oleh informasi yang tidak relevan, kurang mampu menyaring ingatan yang tidak relevan, lebih lambat merespon ketika ada informasi yang mengganggu, dan lebih lebih lambat merespon ketika diminta beralih tugas. Maka tidak heran jika multitasking bisa mengakibatkan gangguan kinerja yang berkepanjangan. Oleh karenanya, cobalah fokus pada satu tugas guna meningkatkan efisiensi dan kualitas pekerjaan.
3. Meditasi

Ulasan dari Frontiers in Human Neuroscience 2019 menemukan bahwa satu meditasi terpandu selama 10 menit dapat meningkatkan kemampuan memperhatikan lebih lama. Hal ini tidak terlepas dari efek meditasi yang dapat mengubah kimia otak dan meningkatkan perhatian. Praktik meditasi secara teratur akan sangat baik untuk melatih konsentrasi. Sekalipun hanya dalam durasi 10 menit, apabila dilakukan rutin, maka bisa memberikan efek yang positif. Oleh karenanya, cobalah menjadikan meditasi sebagai bagian dari rutinitas harian.
4. Konsumsi Makanan yang Mendukung Otak

Terdapat beberapa penelitian yang menghubungkan makanan tertentu dengan peningkatan perhatian dan fungsi kognitif. Di antaranya sebuah tinjauan pustaka yang terbit dalam Journal of European Behavioural Pharmacology Society yang menemukan bahwa kafein meningkatkan perhatian pada tugas-tugas sederhana dan kompleks. Kemudian ada sebuah resensi dari The Journals of Gerontology menemukan beberapa bukti bahwa blueberry dapat meningkatkan fungsi eksekutif pada orang dewasa yang lebih tua. Selain itu, dalam studi Appetite 2016, cokelat dikaitkan dengan peningkatan fungsi kognitif. Oleh karenanya, kita bisa memilih asupan-asupan yang diketahui fungsinya dapat mendukung otak.
5. Evaluasi Diri

Elizabeth Rizker, seorang ahli saraf menjelaskan bahwa fokus membutuhkan energi dari prefrontal cortex. Ini dapat bervariasi tergantung pada keadaan kesehatan dan emosi. Untuk itu, perlu memahami pola-pola produktivitas, seperti waktu dan lingkungan seperti apa yang kita butuhkan untuk berkonsentrasi lebih baik. Oleh karenanya, cobalah mengevaluasi diri secara teratur, beri peringkat pada fokus dan jadikan itu sebagai salah satu informasi penting untuk meningkatkan perhatian dan produktivitas.