5 masalah lingkungan terbesar di dunia sekarang ini mungkin sudah jarang terekspos di berbagai media, namun sangat penting kita pahami. Setiap tahun, pada tanggal 22 April, seluruh dunia merayakan Earth Day atau Hari Bumi. Acara ini tidak hanya menjadi perayaan akan keindahan alam, tetapi juga menjadi momen untuk menyadari bahwa planet kita menghadapi masalah lingkungan yang semakin mendesak untuk ditangani.
Berbagai faktor seperti perubahan iklim, polusi, dan kerusakan habitat telah mengancam keberlangsungan hidup bumi. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita semua untuk memahami masalah-masalah lingkungan terbesar yang kita hadapi saat ini.
Berikut beberapa masalah lingkungan terbesar yang perlu kita perhatikan.
5 Masalah Lingkungan Terbesar di Dunia Sekarang
Global Warming dari Bahan Bakar Fosil

Melansir earth.org, tahun 2023 menjadi tahun terpanas yang pernah tercatat, dengan suhu rata-rata global 1,46 derajat Celcius di atas level pra-industri dan 0,13 derajat Celcius lebih tinggi dari rata-rata. Permasalahan yang lebih serius lagi, tingkat karbon dioksida (CO2) belum pernah setinggi ini.
Setelah bertahan stabil sekitar 280 bagian per juta (ppm) selama hampir 6.000 tahun peradaban manusia, tingkat CO2 di atmosfer sekarang jauh di atas 420 ppm, lebih dari dua kali lipat dari sebelum dimulainya Revolusi Industri pada abad ke-19.
Menurut National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), Rick Spinrad, peningkatan tahunan ini adalah hasil langsung dari aktivitas manusia terutama dari pembakaran bahan bakar fosil untuk transportasi dan pembangkit listrik, serta dari pembuatan semen, deforestasi, dan pertanian.
Sampah Makanan

Sebuah laporan menyebutkan bahwa sepertiga makanan yang seharusnya dikonsumsi manusia, sekitar 1,3 miliar ton malah dibuang. Jumlah ini diperkirakan cukup untuk memberi makan 3 miliar orang. Menurut U.S. Department of Agriculture, pemborosan makanan ini menyumbang sekitar seperempat dari emisi gas rumah kaca setiap tahunnya. Di negara-negara berkembang, 40% pemborosan makanan terjadi pada tahap pasca panen dan pengolahan. Sementara di negara-negara maju, 40% pemborosan makanan terjadi pada tahap ritel dan konsumen.
Kehilangan Keanekaragaman Hayati

Dalam 50 tahun terakhir, kita telah menyaksikan pertumbuhan konsumsi manusia, populasi, perdagangan global, dan urbanisasi yang cepat. Hal ini mengakibatkan manusia menggunakan lebih banyak sumber daya bumi daripada yang dapat diperbaharui secara alami.
Sebuah laporan WWF tahun 2020 menemukan bahwa populasi mamalia, ikan, burung, reptil, dan amfibi mengalami penurunan rata-rata 68% antara tahun 1970 dan 2016 yang terjadi akibat perubahan penggunaan lahan, khususnya konversi habitat seperti hutan, padang rumput, dan mangrove. Analisis terbaru menemukan lebih dari 500 spesies hewan darat berada di ambang kepunahan dan kemungkinan akan hilang dalam 20 tahun.
Sampah Plastik

Produksi plastik yang meningkat secara drastis selama beberapa dekade terakhir telah menyebabkan jumlah limbah plastik yang sangat besar di lingkungan. Limbah plastik yang tidak terkelola dengan baik cenderung berakhir di laut, merusak habitat dan makhluk laut.
Menurut sebuah laporan dari jurnal ilmiah, Nature, sekitar 14 juta ton plastik masuk ke lautan setiap tahunnya, dan jika tidak ada tindakan yang diambil, jumlah ini diperkirakan akan meningkat menjadi 29 juta ton per tahun pada tahun 2040. Selain itu, jika kita memperhitungkan mikroplastik, total plastik di lautan bisa mencapai 600 juta ton pada tahun 2040.
Fast Fashion dan Limbah Tekstil

Adanya fast fashion, industri mode sekarang menyumbang 10% dari emisi karbon global, di mana menjadi salah satu masalah lingkungan terbesar masa kini. Menurut UN Environment Programme, industri mode menghasilkan lebih banyak emisi gas rumah kaca daripada sektor penerbangan dan pengiriman kapal laut yang hampir 20% air limbah secara global atau sekitar 93 miliar meter kubik berasal dari pewarnaan tekstil.
Selain itu, dunia setidaknya menghasilkan sekitar 92 juta ton limbah tekstil setiap tahun dan angka itu perkiraan akan melonjak menjadi 134 juta ton per tahun pada tahun 2030. Pakaian yang terbuang dan limbah tekstil, sebagian besar tidak dapat terurai, sehingga berakhir di tempat pembuangan sampah.
Itulah beberapa masalah lingkungan terbesar saat ini. Dengan memahami masalah-masalah lingkungan terbesar ini, kita dapat berkontribusi pada pelestarian lingkungan demi keberlanjutan planet kita. Setiap tindakan kecil yang kita lakukan dapat memiliki dampak besar dalam melindungi bumi.
Itulah 5 masalah lingkungan terbesar di dunia saat ini. Bagaimana pendapat kamu mengenai masalah ini?