Kendaraan pribadi, seperti mobil, seringkali menjadi semacam rumah kedua bagi pemiliknya. Alasannya cukup jelas; sebagian besar pemilik mobil cenderung menyimpan berbagai barang di dalamnya, mulai dari pakaian hingga makanan.
Ini seringkali di lakukan agar mereka bisa dengan cepat mengakses barang-barang yang mungkin dibutuhkan. Meskipun tampaknya ini adalah hal yang sepele dan memudahkan pemilik mobil, sayangnya menyimpan beberapa benda di dalam mobil dapat berdampak negatif pada keadaan kendaraan.
Selain itu, sebuah laporan dari Geico Living mengungkapkan bahwa suhu dalam mobil dapat meningkat hingga 20 derajat dalam waktu singkat, hanya dalam 10 menit. Oleh karena itu, disarankan untuk tidak menyimpan barang-barang tertentu di dalam mobil yang bisa memicu peningkatan suhu, mengancam kesehatan dan keamanan pemiliknya.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui jenis barang apa yang sebaiknya tidak disimpan di dalam mobil, agar mobil tetap bersih dan aman. Nah, berikut adalah 7 benda yang sebaiknya dihindari untuk disimpan di dalam mobil. Simak informasinya!
Makanan

Tahukah kamu? Beberapa jenis makanan ada yang tidak boleh disimpan di dalam mobil, terutama makanan yang bisa cepat basi. Menurut Shelia Dunn, direktur komunikasi di National Motorists Association, mengatakan bahwa beberapa jenis makanan yang bisa cepat basi apabila disimpan di dalam mobil akan membuat mobil menjadi bau.
Selain itu, camilan seperti permen batangan atau es krim juga tidak boleh disimpan di dalam mobil karena mobil memiliki suhu panas yang bisa membuat camilan tersebut cepat meleleh. Akibatnya, keadaan di dalam mobil menjadi berantakan.
Lebih lanjut, menurut FDA (Food and Drug Administration), sebagaimana yang dilansir dari Geico Living, makanan tersebut juga dapat memunculkan bakteri yang dapat menyebabkan penyakit. Jadi, ada baiknya untuk tidak meninggalkan makanan atau sisa makanan di dalam mobil yang hangat lebih dari satu hingga dua jam dengan suhu di atas 90 derajat.
Obat-obatan

Sebagian besar obat harus dibiarkan pada suhu ruangan, tetapi mobil jarang berada pada suhu tersebut saat tidak digunakan. Secara umum, sebagian besar obat harus disimpan pada suhu 59 hingga 77 derajat F di tempat sejuk, kering dan jauh dari sinar matahari.
Melansir dari Reader’s Digest Canada, meskipun suhu panas tidak membuat obat berbahaya secara langsung pada dirimu, namun suhu panas bisa membuat obat tersebut menjadi kurang efektif saat digunakan.
Selain itu, bukan hanya suhu panas yang dapat merusak obat-obatan, suhu dingin pun demikian. Melansir dari Baystate Health, obat tidak boleh dibekukan, jadi berhati-hatilah saat meninggalkannya di dalam mobil atau tempat lain yang sangat dingin.
Dalam hal ini, misalnya obat insulin. Jika kamu menyimpan insulin dalam suhu dingin maka bisa membuatnya menjadi tidak stabil saat membeku karena insulin merupakan protein.
Botol Air Plastik

Sebagian besar orang menggunakan kemasan botol air plastik dan menyimpannya di dalam mobil ketika berpergian. Hal ini mungkin tidak terlihat aneh dan normal-normal saja untuk dilakukan. Namun faktanya, menurut sebuah penelitian pada tahun 2014, sebagaimana yang dilansir dari Real Simple, ketika plastik terkena panas maka plastik dapat terurai dan menyebabkan bahan kimia larut ke dalam air. Akibatnya, rasa air berubah menjadi tidak enak.
Selain itu, risiko yang lebih besar mungkin berasal dari bisphenol A (BPA), senyawa berbahaya yang ditemukan di sebagian besar plastik bening. FDA menyatakan bahwa BPA aman pada tingkat paparan makanan saat ini. Namun, penelitian menunjukkan peningkatan pelepasan BPA dari plastik pada suhu yang lebih tinggi, jadi ada baiknya untuk tidak menyimpan botol air plastik di dalam mobil.
Sebagai solusinya, alih-alih membawa botol plastik, kamu bisa menggantinya dengan membawa botol aluminium. Pilihlah botol yang dirancang untuk dapat digunakan kembali. Selain botol tersebut aman untuk kesehatan, kamu juga bisa menghemat uang agar tidak boros dalam jangka panjang.
Benda Elektronik

Selanjutnya adalah benda elektronik. Banyak produsen elektronik seperti ponsel dan laptop yang mencantumkan rentang suhu optimal dan secara khusus memperingatkan agar tidak meninggalkan perangkat di dalam mobil karena perangkat dapat mati atau mulai mengalami kerusakan.
Panas dan elektronik adalah kombinasi yang buruk. Apabila mobil diparkir di bawah sinar matahari langsung dapat mencapai suhu 120 derajat Fahrenheit dalam satu jam.
Oleh karena itu, hindari untuk menyimpan benda-benda elektronik di dalam mobil, terutama saat mobil tidak digunakan. Dalam beberapa kasus, selain bisa membuat perangkat menjadi rusak, banyak pencuri yang juga melancarkan aksinya dengan mencuri benda-benda elektronik yang disimpan di dalam mobil.
Kaleng Aerosol

Kaleng aerosol merupakan jenis kaleng yang memiliki tekanan sensitif sehingga kaleng ini harus disimpan dengan suhu penyimpanan yang sesuai dengan petunjuk yang tercetak pada label peringatan kaleng aerosol. Apabila kamu menyimpan kaleng tersebut pada suhu yang tidak sesuai maka isi kaleng dapat mengembang dan menyebabkan kaleng menjadi retak dan meledak.
Dalam salah satu kasus yang terjadi pada perempuan di Arizona dan pria di Inggris pada musim panas tahun 2018, sebagaimana yang dilansir dari Reader’s Digest Canada, mereka menyimpan kaleng aerosol di dalam mobil. Sehingga membuat tekanan pada kaleng meningkat dan menyebabkan aerosolnya meledak.
Karena kejadian yang dialaminya itu, mereka harus dikirim ke rumah sakit. Inilah mengapa menyimpan kaleng aerosol di dalam mobil sangat tidak disarankan dan bisa membahayakan keselamatan penggunanya.
Baterai

Hampir kebanyakan orang membutuhkan baterai untuk menggunakan barang elektroniknya. Baterai bisa dibeli di mana saja. Namun, terlepas dari tempat pembeliannya, terkadang kita lupa untuk membawanya ke dalam rumah dan berakhir dengan menyimpannya di dalam mobil. Penyimpanan baterai di dalam mobil sangat tidak disarankan. Bahkan produsen baterai sendiri menyarankan agar produknya tidak disimpan dalam suhu tinggi seperti suhu di dalam mobil.
Apabila baterai disimpan di dalam mobil maka dapat mengakibatkan hilangnya kapasitas dan juga menyebabkan kebocoran yang bisa memicu ledakan. Selain itu, menurut divisi CDC yang mengawasi zat beracun, baterai yang disimpan di dalam mobil juga bisa membahayakan kesehatan karena asam baterai berbahaya jika terhirup dan sangat korosif. Oleh karena itu, pastikan kamu tidak menyimpan baterai di dalam mobil.
Pakaian Olahraga Bekas

Pernahkah kamu menyimpan pakaian olahraga bekas di dalam mobil? Mungkin hal ini dilakukan dengan tidak sengaja karena lupa. Namun karena ketidaksengajaan tersebut kamu bisa membuat mobilmu dalam keadaan bau. Sebab, seperti yang kamu tahu, suhu mobil akan berubah menjadi panas ketika dalam keadaan yang tidak digunakan.
Sehingga apabila pakaian olahraga bekas disimpan di dalam mobil maka sisa-sisa keringat yang ada di pakaian tersebut akan bercampur dengan panasnya mobil. Akibatnya, ruang mobil menjadi bau. Inilah mengapa penting untuk memeriksa kembali benda-benda yang akan kamu tinggalkan di dalam mobil sebelum kamu meninggalkannya.
Nah, itulah tadi 7 benda yang tidak boleh disimpan di dalam mobil. Pastikan kamu menghindari ketujuh benda yang telah disebutkan di atas agar kesehatan dan keselamatanmu tetap aman terjaga.