Rabu, 2 Juli 2025
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

7 Hal saat Tubuh Kekurangan Kalium Ini Bisa Terjadi!

7 hal saat tubuh kekurangan kalium ini bisa terjadi kapan saja. Kalium, atau yang terkenal juga sebagai potasium, merupakan salah satu mineral dan elektrolit. Keduanya yang memiliki peran krusial dalam fungsi tubuh. Fungsinya melibatkan pemeliharaan keseimbangan cairan, dukungan terhadap kesehatan jantung, dan pengantaran nutrisi dari seluruh tubuh ke sel-sel tubuh.

Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan asupan kalium mencukupi setiap harinya guna mencegah terjadinya kekurangan mineral ini. Kekurangan kalium, yang dikenal sebagai hipokalemia, dapat mengakibatkan berbagai kondisi yang memengaruhi kesehatan. Apakah kamu ingin mengetahui lebih lanjut tentang dampak dari kekurangan kalium? Berikut penjelasannya.

7 Hal saat Tubuh Kekurangan Kalium Ini Bisa Terjadi!

Sebenarnya, tubuh yang mengalami hipokalemia bisa terlihat dari gejala yang pengidapnya rasakan. Berikut adalah beberapa hal yang dapat terjadi saat tubuh yang kekurangan kalium:

1. Lemah dan Kelelahan

Gejala kekurangan kalium ini sering kali menjadi gejala awal. Alasan pertama, potasium membantu mengatur kontraksi otot. Ketika kadar mineral ini dalam darah rendah, otot menghasilkan kontraksi yang lebih lemah. Kedua, kekurangan mineral ini dapat memengaruhi cara tubuh menggunakan nutrisi sehingga dapat menyebabkan kelelahan.

Misalnya, beberapa bukti pada jurnal Nutrients menunjukkan bahwa kekurangan kalium dapat mengganggu produksi insulin. Kondisi ini dapat mengakibatkan kadar gula darah tinggi dan berkurangan glukosa yang tersedia, yang berfungsi sebagai energi untuk sel tubuh.

2. Kelemahan otot dan kram

Kram otot adalah kontraksi otot yang secara tiba-tiba dan tidak terkendali. Kondisi ini dapat terjadi ketika kekurangan kalium dan dapat menimbulkan rasa sakit. Di dalam otot rangka, potasium membantu menyampaikan sinyal dari otak untuk merangsang kontraksi. Hal ini juga membantu mengakhiri kontraksi dengan meninggalkan sel otot. Ketika kekurangan kalium, otak tidak dapat menyampaikan sinyal-sinyal ini secara efektif. Kondisi tersebut mengakibatkan kontraksi lebih lama dan diduga berkontribusi terhadap kram otot.

3. Masalah Pencernaan

Meskipun ada banyak hal yang menyebabkan masalah pencernaan, kondisi ini juga dapat terjadi akibat hipokalemia berat. Sebab, kalium membantu menyampaikan sinyal dari otak ke otot yang terletak di sistem pencernaan, yaitu otot polos. Oleh sinyal-sinyal tersebut, merangsang kontraksi yang membantu sistem pencernaan mengaduk dan mendorong makanan, sehingga dapat tercerna.

Jika kadar kalium rendah, kontraksi pada sistem pencernaan mungkin menjadi lebih lemah dan memperlambat pergerakan makanan. Kondisi tersebut dapat menyebabkan masalah pencernaan, seperti kembung dan sembelit.

4. Detak Jantung Tidak Normal

Kalium juga berperan penting dalam menjaga kesehatan kontraksi otot jantung. Hal ini karena kalium masuk dan keluar dari sel jantung membantu mengatur detak jantung. Kekurangan mineral ini dapat mengubah aliran tersebut, yang mengakibatkan irama jantung tidak normal atau aritmia jantung. Aritmia jantung bisa menjadi tanda kondisi jantung yang serius. Jika kamu atau anggota keluarga melihat adanya perubahan abnormal pada detak jantung, segera hubungi dokter.

5. Kesulitan Bernapas

Kekurangan kalium yang parah dapat menyulitkan proses pernapasan dalam tubuh. Perlu kamu ketahui bahwa proses pernapasan melibatkan berbagai otot, terutama diafragma, yang membantu paru-paru dalam menghirup dan mengeluarkan udara.

Ketika kadar kalium dalam darah sangat rendah, paru-paru mungkin tidak dapat melakukan perluasan dan kontraksi dengan efisien, sehingga dapat menyebabkan kesulitan bernapas. Gejala ini bahkan bisa berdampak fatal dengan mengganggu fungsi paru-paru secara keseluruhan.

6. Kesemutan dan Mati Rasa

Gejala ini mungkin lebih umum terjadi pada orang dengan kadar kalium tinggi (hiperkalemia). Meski begitu, orang yang kekurangan kalium juga dapat mengalami kesemutan dan mati rasa secara terus-menerus. Kondisi ini memiliki nama medis paresthesia dan biasanya terjadi pada tangan, lengan, tungkai, dan kaki. Artinya, kalium juga penting untuk fungsi saraf yang sehat.

7. Poliuria (Sering Buang Air Kecil)

Tanda kurangnya kalium selanjutnya adalah poliuria, suatu kondisi dimana seseorang buang air kecil lebih sering daripada biasanya. Penyebabnya berkaitan dengan peran ginjal dalam menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh serta mengeluarkan zat-zat sisa melalui urine.

Ketika tubuh kekurangan kalium, kondisi ini dapat mengganggu kemampuan ginjal. Khususnya dalam mengentalkan urine dan menjaga keseimbangan kadar elektrolit dalam darah, yang menyebabkan peningkatan frekuensi buang air kecil. Agar dapat mengantisipasi kondisi fatal, ketahuilah ciri sesak napas yang membutuhkan pertolongan darurat.

Cara Mengatasi Kekurangan Kalium

Pengobatan kondisi ini tergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya. Pada kasus hipokalemia ringan, pengobatan hipokalemia dapat melibatkan pemberian resep suplemen kalium oral. Jika gejalanya lebih parah, dokter mungkin memberi pengidapnya potasium melalui pembuluh darah (intravena).

Alasan pengidap kondisi ini mungkin membutuhkan potasium melalui pembuluh darah meliputi:

  • Tingkat potasium tubuh sangat rendah.
  • Kekurangan kalium menyebabkan irama jantung yang tidak normal.
  • Suplemen yang pengidap konsumsi tidak bekerja.
  • Pengidap hipokalemia kehilangan lebih banyak potasium daripada yang bisa tubuh gantikan dengan konsumsi suplemen.

Sementara itu, dokter juga akan menangani kondisi apa pun yang menyebabkan hipokalemia. Sebagai contoh, dokter bisa memberikan obat antidiare jika hipokalemia terjadi akibat diare berkepanjangan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles