Selasa, 1 Juli 2025
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

7 Makanan yang Berbahan Dasar Gula Merah

Di Indonesia, terdapat beragam jajanan tradisional yang cocok dinikmati sebagai camilan pagi atau sore. Ciri khas dari jajanan tradisional Indonesia melibatkan penggunaan bahan-bahan seperti tepung beras, tepung tapioka, kelapa parut, daun pandan, dan gula merah.

Gula merah, yang sering disebut sebagai gula aren, menambahkan cita rasa manis dan kelezatan khusus pada makanan. Biasanya, gula merah ini akan dilelehkan terlebih dahulu dan digunakan sebagai siraman saus pada berbagai jajanan tradisional seperti kue lupis, candil, bubur sumsum, dan lainnya.

Tak hanya sebagai siraman saus, gula merah juga sering dicampurkan langsung ke dalam adonan sebagai pengganti gula pasir atau gula putih. Selain memberikan rasa manis yang lezat, gula merah memberikan warna kecokelatan, serta tekstur dan aroma yang kaya pada hidangan. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi tujuh jajanan tradisional Indonesia yang menggunakan gula merah sebagai bahan dasarnya.

1. Wajik

Jajanan tradisional yang dibuat dari bahan dasar gula merah yang pertama ini adalah wajik. Makanan ini termasuk jajanan tradisional Indonesia yang berasal dari Jawa Tengah. Wajik dibuat dari bahan dasar beras ketan yang dimasak dengan santan dan gula merah sehingga membuat aromanya wangi, rasanya manis, serta teksturnya menjadi sangat legit dengan ciri khas kenyal dan lengket. Jajanan tradisional berbahan dasar gula merah ini memiliki tampilan warna yang kecokelatan. Wajik bisa dengan mudah dijumpai di berbagai daerah di Indonesia, terutama daerah Jawa dan Sumatra.

2. Kue Cucur

Kue cucur menjadi salah satu jajanan tradisional yang dibuat dari bahan dasar gula merah dan tepung beras. Makanan ini merupakan jajanan tradisional khas suku Betawi, tepat dari wilayah barat pulau Jawa. Cara pembuatannya terbilang berbeda jika dibandingkan kue tradisional Indonesia lainnya yang kebanyakan dibuat dengan cara dikukus. Kue cucur dibuat dengan cara digoreng dalam minyak. Meski digoreng, tekstur dari kue cucur ini tidak garing atau keras, melainkan empuk dan agak kenyal. Bentuknya bulat dengan bagian tengah yang lebih tebal seperti gunung.

3. Kue Cincin atau Ali Agrem

Selanjutnya, ada kue cincin yang juga menjadi salah satu jajanan tradisional yang terbuat dari bahan dasar gula merah. Jajanan tradisional khas Indonesia ini paling sering dijumpai di wilayah barat Pulau Jawa. Kue cincin ini memiliki tampilan bentuk seperti cincin dengan warna kecoklatan. Bahan dasar pembuatannya adalah tepung beras, kelapa parut, dan gula merah. Proses memasaknya adalah dengan cara digoreng, sama seperti kue cucur. Inilah yang menyebabkan kue cincin memiliki warna cokelat tua yang mirip kue cucur. Namun, berbeda dengan kue cucur yang memiliki tekstur empuk dan agak kenyal, kue cincin justru memiliki tekstur yang lembut di dalam tetapi renyah di luar.

4. Ampyang

Ampyang menjadi jajanan tradisional yang populer sebagai oleh-oleh khas Jawa. Jajanan tradisional ini berasal dari Yogyakarta, tetapi kamu bisa menjumpai ampyang di berbagai toko oleh-oleh yang ada di Pulau Jawa. Ampyang dibuat dari bahan dasar kacang tanah dan gula merah. Cara pembuatannya sangatlah mudah karena tinggal mencampurkan kacang tanah yang sudah digoreng atau disangrai dengan gula merah cair. Nantinya, adonan akan dibentuk hingga dibiarkan mengeras. Jika sudah kering dan mengeras, ampyang pun siap disajikan. Rasa dari ampyang ini memiliki campuran gurih, manis, dan legit. Tekstur ampyang cenderung renyah dan rapuh. Saat kamu menggigit dan mengunyahnya, ampyang akan menghasilkan suara renyah dan hancur menjadi potongan-potongan kecil yang meleleh di mulut.

5. Apang Bugis

Selanjutnya, ada apang bugis yang menjadi jajanan tradisional yang dibuat dari bahan dasar gula merah. Apang bugis merupakan kue tradisional khas suku Bugis, Makassar. Bahan dasar pembuatannya adalah tepung beras, tepung terigu, gula merah, santan, ragi, bumbu spekoek, air kelapa, dan garam. Setelah semua bahan tercampur rata, adonan akan dikukus hingga matang lalu disajikan dengan kelapa parut. Apang bugis memiliki rasa yang manis dari gula merah yang khas, teksturnya lengket dan lembut karena penggunaan tepung beras sebagai bahan utamanya.

6. Kue Banang-banang

Kue banang-banang merupakan kue khas Makassar, Sulawesi Selatan. Meski asalnya dari Sulawesi Selatan, kue ini juga bisa dijumpai di beberapa daerah di Indonesia seperti kota-kota di Pulau Jawa hingga Sumatra. Kue banang-banang adalah kue yang berbentuk seperti gulungan benang yang berwarna kecokelatan. Bahan dasar pembuatannya adalah tepung beras, tepung terigu, gula merah, telur, dan bahan lainnya. Teksturnya garing renyah dan rasanya manis legit. Seperti namanya, sepintas kue banang-banang ini memang terlihat seperti lilitan benang yang saling jalin menjalin. Dalam bahasa Makassar, banang-banang sendiri memiliki makna benang yang saling membentuk jalinan.

7. Deppa Tori

Jajanan tradisional yang terakhir adalah deppa tori yang berasal dari Tana Toraja. Jajanan ini terbilang cukup unik dan sering disamakan dengan telur gabus karena bentuknya yang mirip. Meski demikian, rasanya sangat jauh berbeda. Tidak seperti telur gabung yang ringan dan renyah, deppa tori lebih kental dan manis dengan dominasi rasa gula merah karena deppa tori ini menggunakan lapisan gula merah pada bagian luarnya sehingga rasanya menjadi manis legit. Ditambah lagi, adanya taburan biji wijen putih yang menambah wangi aromanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles