Rabu, 2 Juli 2025
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

8 Kebiasaan Ini Bisa Perpendek Usia, Apa Saja?

8 kebiasaan ini bisa perpendek usia dan penting bagi kita untuk mengurangi kebiasaan tersebut. Mendambakan usia panjang dengan kondisi tubuh yang sehat merupakan keinginan banyak orang, termasuk Anda, bukan? Kunci utama dari kesehatan tubuh adalah mengadopsi pola hidup sehat.

Penting untuk memperhatikan asupan makanan dengan gizi seimbang. Menjaga kebugaran tubuh melalui olahraga, memberikan cukup waktu istirahat, dan mampu mengelola stres dengan baik. Selain itu, terdapat juga kebiasaan sehari-hari yang ternyata dapat mengurangi usia seseorang, meskipun terlihat sepele namun memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan tubuh.

Baru-baru ini, sebuah studi mengungkapkan beberapa kebiasaan yang dapat memperpendek usia seseorang hingga 20 tahun. Dilansir dari laman Independent, ilmuwan telah mengidentifikasi delapan pilihan gaya hidup tidak sehat yang, jika mengubahnya, dapat memperpanjang usia seseorang lebih dari 20 tahun.

Tertarik untuk mengetahui apa saja kebiasaan buruk yang dapat memperpendek usia tersebut? Simak terus ulasannya!

8 Kebiasaan Ini Bisa Perpendek Usia

Dalam penelitian tersebut, para ilmuwan mengungkap kurangnya olahraga, penggunaan opioid, dan merokok memiliki dampak negatif terbesar terhadap umur. Hal itu juga menyebabkan risiko kematian 30-45 persen lebih tinggi. Selain itu, seperti stres, minum minuman beralkohol, pola makan yang buruk, dan kebersihan tidur yang buruk, masing-masing berkaitan dengan peningkatan risiko kematian sebesar 20 persen. Dan kebiasaan kedelapan yang dapat memperpendek usia adalah kurangnya hubungan sosial yang positif. Hal tersebut dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian sebesar 5 persen.

Penelitian yang mengamati kebiasaan gaya hidup ini menggunakan data rekam medis dan kuesioner yang dikumpulkan antara tahun 2011-2019 dari 719.147 orang yang terdaftar dalam Program Sejuta Veteran Urusan Veteran.  Dalam penelitian, menemukan bahwa pria yang memiliki delapan kebiasaan sehat, termasuk aktivitas fisik tinggi dan tidak merokok. Pada usia 40 tahun perkiraan akan hidup rata-rata 24 tahun lebih lama, daripada pria yang tidak memiliki kebiasaan tersebut, dan bagi perempuan tambahan 21 tahun.

“Kami sangat terkejut dengan banyaknya manfaat yang bisa memperoleh dengan menerapkan teknologi ini. Temuan penelitian kami menunjukkan bahwa menerapkan gaya hidup sehat penting bagi kesehatan masyarakat dan kesejahteraan pribadi,” ujar spesialis ilmu kesehatan Departemen Urusan Veteran MVP Xuan-Mai Nguyen.

“Semakin dini semakin baik, namun meskipun Anda hanya membuat perubahan kecil di usia 40an, 50an, atau 60an, hal ini tetap bermanfaat,” sambungnya.

Benarkah Minyak Zaitun Bisa Bantu Kurangi Risiko Kematian?

Dalam sebuah penelitian terpisah menunjukkan, memasukkan minyak zaitun ke dalam makanan dapat membantu mengurangi risiko kematian akibat demensia.

“Mengonsumsi lebih dari setengah sendok makan minyak zaitun per hari terkait dengan penurunan risiko kematian akibat penyakit ini sebesar 28 persen. Daripada dengan mereka yang tidak pernah atau jarang mengonsumsi minyak tersebut,” kata para peneliti.

Dalam studi minyak zaitun, para ilmuwan menganalisis kuesioner pola makan dan catatan kematian yang terkumpul dari lebih dari 90 ribu orang Amerika selama tiga dekade. Di mana 4.749 orang meninggal karena demensia. Terdapat pula, mengganti satu sendok teh margarin dan mayones dengan jumlah minyak zaitun yang setara per hari. Berkaitan dengan penurunan risiko kematian akibat demensia sekitar delapan hingga 14 persen.

“Penelitian kami memperkuat pedoman diet yang merekomendasikan minyak nabati seperti minyak zaitun. Dan menunjukkan bahwa rekomendasi ini tidak hanya mendukung kesehatan jantung tetapi juga berpotensi mendukung kesehatan otak.” ujar peneliti pasca-doktoral di Harvard TH Chan School of Public Health di AS, Anne-Julie Tessier.

“Memilih minyak zaitun, produk alami, daripada lemak. Seperti margarin dan mayones komersial adalah pilihan yang aman dan dapat mengurangi risiko demensia yang fatal,” tambahnya.

Penelitian menunjukkan, orang yang rutin menggunakan minyak zaitun daripada lemak olahan lebih sehat secara keseluruhan. Namun, Dr Tessier mencatat bahwa hubungan antara minyak zaitun dan risiko kematian akibat demensia dalam penelitian ini tidak bergantung pada kualitas makanan secara keseluruhan. Ia menambahkan, penelitian tersebut bersifat observasional dan tidak membuktikan minyak zaitun menjadi penyebab penurunan risiko demensia fatal.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles