Sejak pandemi COVID-19 melanda dunia, topik mengenai work-life balance dan kebijakan kerja yang fleksibel telah menjadi pusat perhatian dalam diskusi tentang lingkungan bisnis modern. Banyak perusahaan besar di seluruh dunia mulai mencari cara-cara baru untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan karyawan mereka.
Salah satu contoh yang menarik adalah langkah yang diambil oleh Microsoft Jepang pada Agustus 2019. Anak perusahaan Microsoft Corporation ini meluncurkan eksperimen yang dikenal sebagai “Work Life Choice Challenge,” di mana mereka memperkenalkan konsep empat hari kerja dalam seminggu. Langkah ini menjadi bagian dari perubahan global di mana perusahaan-perusahaan mulai mempertimbangkan ulang struktur kerja tradisional mereka untuk mencapai peningkatan produktivitas dan kesejahteraan karyawan.
Eksekutif Microsoft Jepang Berani Menentang Norma Kerja yang Selama Ini Diterapkan

Keputusan para eksekutif untuk menerapkan empat hari kerja dalam seminggu merupakan hal menarik tentang bagaimana sebuah perusahaan besar berani menantang norma kerja tradisional dan mengalami hasil yang tidak terduga.
Dilansir dari BBC, negara Jepang adalah salah satu negara yang memiliki jam kerja paling panjang. Maka dari itu, Microsoft Jepang menerapkan empat hari kerja dan meniadakan aktifitas perkantoran di hari Jumat selama bulan Agustus 2019, dan tetap memberi upah bagi karyawan yang cuti. Tidak hanya itu, durasi rapat pun dibatasi selama 30 menit dan diberlakukan diskusi secara daring sebagai alternatif komunikasi.
Hasil dari eksperimen ini mengungkapkan peningkatan produktivitas yang signifikan. Meskipun waktu kerja secara efektif berkurang 20%, produktivitas karyawan naik sekitar 40%. Hal ini menunjukkan bahwa pengurangan waktu kerja yang disertai dengan manajemen waktu yang lebih efisien dapat meningkatkan produktivitas secara keseluruhan.
Eksperimen ini Mengurangi Angka Depresi dan Stres Karyawan di Jepang

Selain meningkatkan produktivitas, dengan momen ini karyawan dapat memiliki waktu luang lebih untuk diri sendiri dan keluarga yang merujuk pada penurunan angka depresi dan stres berlebih pada karyawan. Dengan hanya bekerja selama tiga hari dalam seminggu, perusahaan juga dapat menghemat tenaga listrik melansir dari CNN.
Setelah melakukan survey, lebih dari 90% karyawan Microsoft Jepang mengatakan eksperimen ini melahirkan efek positif. Hasil tersebut mengungkapkan pengelolaan waktu dengan bijak dapat meningkatkan produktivitas bahkan dalam waktu kerja yang lebih singkat.
Eksperimen ini juga memberikan karyawan lebih banyak kendali atas waktu mereka yang dapat meningkatkan kebahagiaan dan kesejahteraan. Ditambah lagi, memiliki keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi adalah kunci untuk kesejahteraan karyawan.
Mereka juga lebih sedikit bepergian yang mengakibatkan emisi karbon berkurang. Ini adalah contoh konkret tentang bagaimana bisnis dapat berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan.
Kedepannya, Microsoft berencana untuk melakukan eksperimen seperti ini kembali dengan mengedepankan ide-ide work life balance lain tidak hanya dari karyawan mereka melainkan bekerjasama dengan perusahaan lain dalam mengembangkan eksperiemen ini.